Iyus Rusliana
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Mei 2016. |
Iyus Rusliana (lahir 19 Oktober 1949) (ralat: lahir 19 September 1949) adalah seniman berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa koreografi tari yang dipentaskan di berbagai panggung pertunjukan, baik dalam negeri maupun mancanegara, dan karya tulis mengenai seni tari sebagai buku ajar. Iyus Rusliana merupakan salah satu guru besar di Sekolah Tinggi Seni Tari Indonesia Bandung.[1][2]
Prof. Iyus Rusliana | |
---|---|
Lahir | Bandung, Indonesia | 19 September 1949
Meninggal | 19 September 2023 Bandung,Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Akademi Seni Tari Indonesia Bandung Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1974 – sekarang |
Latar belakang
Iyus Rusliana lahir di Bandung, Jawa Barat, 19 Oktober 1949. (Ralat: lahir 19 September 1949). Sejak usia muda, dia sudah mengakrabi dunia seni, utamanya Seni Tari.
Pada usia 12 tahun, ia belajar Pencak Silat, Menari, dan Menabuh kepada Kayat, pimpinan grup Wayang Orang, di mana ia menjadi salah satu pemainnya. Tahun 1970 masuk Akademi Seni Tari Indonesia, Bandung dan memperoleh gelar Sarjana Muda (1974). Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan sarjananya di Jurusan Seni Tari Institut Seni Indonesia Yogyakarta, selesai tahun 1985. Di perguruan tinggi yang sama, Iyus Rusliana menyelesaikan Program Magisternya.[3]
Tahun 1975 mendirikan Jurusan Seni Tari di Konservatori Karawitan (KOKAR) Bandung.
Iyus Rusliana pernah menjadi penari pada grup Sendratari Lutung Kasarung, pimpinan Enoch Atmadibrata dan sendratari Ramayana, Jawa Barat (1970-1971) yang tampil dalam beberapa Festival Ramayana tingkat nasional dan internasional. Pernah membantu Studio Tari Indra, Lingkung Seni Sunda, serta Perkumpulan Kesenian Guriang.
Tahun 1978, menjadi penata tari sekaligus penari dalam Topeng Badawang karya Endo Suanda pada Festival Penata Tari Muda I di Taman Ismail Marzuki.
Periode 1994–1999 Iyus menjabat Ketua STSI Bandung. Pada 24 Juni 2008 dikukuhkan menjadi sebagai Guru Besar dengan gelar Profesor di bidang Seni Tari, khususnya Tari Wayang, dengan disertasinya berjudul Wayang Dalam Tari Sunda.
Iyus ditunjuk menjadi anggota Tim 9 (Penilai Penghargaan kepada 20 tokoh bidang seni, budaya dan pariwisata Jawa Barat) bersama Drs. H. Gugum Gumbira (Ketua), Prof. DR. Hj. Nina Herlina Lubis, Suhendi Afriyanto, S. Kar, MM, Herry Dim, Aat Soeratin, DR. H. Moh. Liga Suryadana, Nicolaus Lumanauw, Drs. Rusman Syarif, dalam acara Kilas Balik 2010 di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika Jumat (31/12/2010) yang diberikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Pada tahun akademik 2018/2019, Iyus Rusliana salah satu Guru Besar yang menginiasi satu program studi baru pada jenjang Diploma IV, yaitu Prodi Tari Sunda pada Fakultas Seni Pertunjukan. Ia juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu ISBI Bandung.
Iyus diangkat dalam jajaran Pengurus DPD Perhimpunan Guru Besar Indonesia (Pergubi) Jawa Barat sebagai Koordinator Kajian Budaya dan Pendidikan periode 2017-2019.
Tahun 2019 memperoleh penghargaan sebagai Maestro Dramatari Jawa Barat dari ISBI Bandung. Pada tahun ini pula Iyus di usianya yang ke-70 tahun memasuki masa purnabakti sebagai tenaga pendidik di ISBI Bandung.
Dua minggu sebelum meninggal dunia, Iyus memperoleh penghargaan Anugerah Budaya Kota Bandung 2023 yang disampaikan oleh Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna di Grand Ballroom Savoy Homann, Kota Bandung, Senin (28/8/2023).
Iyus Rusliana menghembuskan nafas terakhir tepat dihari ulang tahunnya yang ke-74 di kediamannya di Jl. Buanasari No. 336 Kujangsari Kota Bandung, Jawa Barat, hari Selasa, 19 September 2023 pukul 23.30 WIB. Jenasahnya lalu dikebumikan keesokan harinya di pemakaman keluarga di Samarang, Kab.Garut, Jawa Barat.
<ref>[1]
<ref>[2]
<ref>[3]
<ref> [4]
<ref> [5]
<ref> [6]
Karya Tari
- Damarwulan (1975)
- Arjuna Wiwaha (1975)
- Resi Bisma Gugur (1976)
- Sangkuriang (1977)
- Ciung Wanara (1977)
- Somantri Gugur (1979)
- Mundinglaya Sabalangit (1979)
- Tari Wayang Jawa Barat (1979)
- Mundinglaya Dikusumah (bersama alumni ASTI Bandung, 1980)
Bibliografi
- Tari Wayang Rahwana Di Kabupaten Garut Studi Perbandingan Tari Wayang Rahwana Di Kabupaten Garut Dengan Tari Keurseus Lenyepan Naek Kering Dua Dan Kering Tilu Dari Segi Koreografis Dan Karawitan Pengiringnya (1988)
- Naskah Pengantar Garapan Drama Tari ’Gatot Kaca’ (1989)
- Tari Srikandi-Mustakaweni Di Kabupaten Garut (1990)
- Telusuran Awal (aspek) Tentang Kepenarian Pada Tari Tradisi Daerah Jawa Barat (1995)
- Wayang Wong Priangan Sebagai Pertunjukan Drama Tari (2000)
- Dramatari Purbasari (2002)
- Wayang Dalam Tari Sunda (2008)
Lihat pula
Referensi
- ^ Situs resmi Taman Ismail Marzuki[pranala nonaktif permanen], diakses 27 April 2015
- ^ News Detik: Iyus Rusliana Sang Guru Besar Tari Wayang[pranala nonaktif permanen], diakses 27 April 2015
- ^ Amazon: Khasanah tari wayang, diakses 27 April 2015
- ^ Pikiran Rakyat: Seni Helaran akan Awali Bandung Dance Festival 2010[pranala nonaktif permanen], diakses 27 April 2015