Jembatan Selat Sunda

jembatan di Indonesia

Jembatan Selat Sunda merupakan gagasan dari Prof Sedyatmo pada tahun 1960 disebut dengan nama Tri Nusa Bima­sakti [1]adalah salah satu proyek besar pembuatan jembatan yang melintasi Selat Sunda. Proyek ini dicetuskan pada tahun 1986 merupakan bagian dari kelanjutan dari Trans Asia Highway dan Trans Asia Railway [2]. Dana proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) direncanakan berasal dari pembiayaan Konsorsium diperkirakan menelan biaya sekitar 8-10 miliar Dollar Amerika atau 80-100 triliun rupiah yang dipimpin oleh perusahaan PT Bangungraha Sejahtera Mulia {BSM). Menurut rencana panjang JSS ini mencapai panjang keseluruhan 31 kilometer dengan lebar 60 meter, masing-masing sisi mempunyai 3 lajur untuk kendaraan roda empat dan lajur ganda untuk kereta api akan mempunyai ketinggian maksimum 70 meter dari permukaan air. JSS telah dilakukan Soft Launching 2007 Jembatan Selat Sunda dan akan dimulai pembangunannya pada tahun 2010 dan diperkirakan dapat mulai dioperasikan pada tahun 2025.

Berkas:Jss.png
Jembatan Selat Sunda
Berkas:Jss1.png
Jembatan Selat Sunda

Sejarah

Berawal dari gagasan Prof Sedyatmo pada tahun 1960 disebut dengan nama Tri Nusa Bima­sakti kemudian pada tahun 1997 Prof Wiratman mem­buat kajian rencana peng­hu­bung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera dengan hasil bahwa penghubung dengan melalui sebuah jembatan ternyata lebih layak bila dibandingkan dengan penghubung dengan melalui sebuah tero­wong­an tunel.[3]

Pra-Studi Kelayakan

Pra-Studi Kelayakan Jembatan Selat Sunda ini telah diserahkan pada Gubernur Banten dan Lampung pemerintah pusat dalam suatu acara khusus bertempat di Hotel Borobudur Jakarta, pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2009. [4]

Rute

Perencanaan (alternatif)

Berkas:Zonastabil.png
Lokasi rencana tero­wong­an tunel Selat Sunda

Sebuah gagasan untuk membangun sebuah terowongan tunel dibawah tanah dan 40 meter di bawah dasar laut antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra [6]

Referensi

Pranala luar