Mohammad Ali Shodiqin
Drs. KH. Mohammad Ali Shodiqin atau akrab dikenal Abah Ali, atau Gus Ali Gondrong (lahir di Kabupaten Grobogan 22 September 1973) adalah ulama Nahdlatul Ulama, pendakwah, Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotun Ni'mah Semarang, dan pendiri Majelis Mafia Sholawat yang beranggotakan anak jalanan dan anak punk. Metode dakwah yang merakyat menjadikan anak-anak jalanan tertarik mengikutinya.[1] [2] Namanya dikenal karena kiprah Gus Ali yang berdakwah melalui komunitas Majelis Mafia Sholawat tidak hanya di Indonesia, namun juga di wilayah Asia dan sekitarnya seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Korea Selatan, Hongkong, dan lainnya. Jemaahnya berjumlah jutaan dan tersebar di berbagai negara.[3] [4] [5] [6]
Mohamad Ali Shodiqin | |
---|---|
Gelar | KH. |
Nama lain | Gus Ali Gondrong |
Informasi pribadi | |
Lahir | Mohammad Ali Shoqidin 22 September 1973 |
Agama | Islam |
Kebangsaan | Indonesia |
Anak | Wahyu Amalia Adani
Khalimatus Sa'diyah Muhammad Alwi Ash-Shidiqy |
Orang tua | KH. Abdul Rozaq (Bapak) Nyai. Hj. Zulia (Ibu) |
Zaman | Modern |
Denominasi | Sunni |
Gerakan | Nahdlatul Ulama |
Almamater | Universitas Islam Negeri Walisongo |
Dikenal sebagai | Pendiri Majelis Mafia Sholawat |
Profesi | Ulama |
Kiprah keagamaan | |
Profesi | Ulama |
Situs web | www |
Latar Belakang
Gus Ali merupakan keturunan dari KH. Abdul Rozaq dan Nyai Hj. Zulia. Gus Ali menikah dengan Ning Deni Widiawati. Dari pernikahannya itu berakhir cerai. Lalu ia menikah dengan wanita asal Demak yang bernama Luluk Muhimatul Ifadah. Gus Ali memiliki anak yaitu Wahyu Amalia Adanai dan Khalimatus Sa’diyah dan 1 orang putra bernama Muhammad Alwi Ash-Shidiqy. Ia belajar agama Islam di sejumlah madrasah dan pesantren. Ia juga merupakan alumni dari IAIN Walisongo (sekarang UIN Walisongo Semarang).[7] [8] Saat menjadi mahasiswa Abah Ali aktif di organisasi di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Kiprah
Selain menjadi pengasuh Pondok Pesantren Roudlotun Ni'mah Semarang, Gus Ali berdakwah terhitung sejak tahun 2000. Sasarannya berbeda dengan pendakwah pada umumnya, yaitu di diskotik, sarang preman, dan anak jalalan yang mayoritas bagi sebagian orang dikenal sebagai penjahat karena terdiri atas pengamen, jambret, begal, penodong, pemabuk, dan lainnya.[9]
Gus Ali Gondrong berdakwah melalui komunitas Majelis Mafia Sholawat tidak hanya di Indonesia, namun juga di wilayah Asia dan sekitarnya seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Korea Selatan, Hongkong, dan lainnya. Jemaahnya berjumlah jutaan dan tersebar di berbagai negara.
Referensi
- ^ "Biaya Mengundang Gus Ali Gondrong Terbaru". www.publikasimedia.com. 2023-06-12. Diakses tanggal 2023-09-23.
- ^ "Kisah Gus Ali Gondrong, Berdakwah di Diskotik Hingga Sarang Preman". suara.com. Diakses tanggal 2023-09-23.
- ^ Kompasiana.com (2014-10-08). "Gus Ali Gondrong". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2023-09-23.
- ^ "Lewat Mafia Sholawat, Gus Ali Sukses Gugah Preman jadi Santri | Diplomat Success Challenge - DSC Season 14". www.diplomatsukses.com. Diakses tanggal 2023-09-23.
- ^ "Lirik Sholawat Mergo Do Kurang Sholawat, Sholawat Ayo Sholawat Gus Ali Gondrong". Tribunsumsel.com. Diakses tanggal 2023-09-23.
- ^ team, Terkininews com. "Mafia Sholawat Gus Ali Gondrong Dukung Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit - Terkininews.com". terkininews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-23.
- ^ Kurnia Putri Rukmanasari, 18220086 (2022). "Retorika Dakwah KH. Muhammad Ali Shodiqin (Gus Gondrong) Dalam Channel Youtube Abah Ali Mafia Sholawat".
- ^ "Mafia Sholawat Ngawi Gus Ali Gondrong Tangkis Tudingan MTA dan Muhammadiyyah". Diakses tanggal 2023-09-23.
- ^ DIA, Yayasan (2020-08-29). "Pesantren Roudlotun Ni'mah Semarang". Pesantren Roudlotun Ni'mah Semarang (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-23.