David Henley
David Henley, adalah seorang profesor Studi Kontemporer Indonesia di Universitas Leiden dan peneliti di Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Carribean Studies (KITLV). Penelitiannya saat ini berfokus pada kebijakan pembangunan Indonesia dan Malaysia dari tahun 1960-an dan 1970-an. Dia adalah koordinator Asia Tenggara untuk Tracking Pembangunan, sebuah proyek penelitian multidisiplin internasional yang didanai oleh Kementerian Luar Negeri Belanda yang berusaha untuk menarik kebijakan pelajaran yang relevan dari lintasan pengembangan divergen dari Asia Tenggara dan Sub-Sahara di Afrika sejak tahun 1960.[1]
Temuan Albertus Christiaan Kruyt bahwa adanya Suku Bare'e (Bare'e-Stammen) yang mengakui dirinya adalah orang Toraja (Toradja) bukan orang Bare'e, dan setelah dilakukan penelitian melalui penyebaran batu menhir Watu Mpogaa ternyata asalnya berasal dari Legenda desa Pamona yang semua penduduk Toraja yang didapatkan Belanda dari wilayah Poso-Tojo tersebut berasal dari Wotu, Luwu Timur.[2]
Dalam sebuah diskusi dengan para Indonesianis di Leiden, Henley menyatakan bahwa dia mengagumi konsep Bhinneka Tunggal Ika Indonesia, sebagai dasar kehidupan dan hubungan masyarakat dalam ruang lingkup nasional.[3]
Referensi
- ^ "Who is David Henley" (pdf). OECD. Diakses tanggal 13 Januari 2016.
- ^ BUKU DE BARE'E-SPREKENDE DE TORADJA VAN MIDDEN CELEBES jilid 1 halaman 5, [1].
- ^ Subdit Penelitian (12 Desember 2016). "Laporan SCMP Leiden: David Henley Kagum Terhadap Semangat Bhineka Tunggal Ika". Kementerian Agama Republik Indonesia. Diakses tanggal 13 Januari 2017.