Tan Joe Hok

Revisi sejak 15 Agustus 2009 17.29 oleh Andri.h (bicara | kontrib) (std)

Tan Joe Hok alias Hendra Kartanegara (Hanzi: 陈甲亮, Pinyin: Chén Jiǎliàng) (lahir 11 Agustus 1937) adalah pemain bulutangkis Indonesia di era tahun 1960-an. Ia adalah putra Indonesia pertama yang menjuarai All England dan meraih medali emas Asian Games. Selain itu, Ia bersama enam pebulutangkis Indonesia lainnya merebut Piala Thomas untuk pertama kalinya. Pada masanya, Tan Joe Hok mempunyai nama besar sebagai atlet kebanggaan Indonesia karena prestasinya mengharumkan nama bangsa.

Tan Joe Hok

Tan Joe Hok bersama dengan Ferry Sonneville, Lie Poo Djian, Tan King Gwan, Njoo Kim Bie, Eddy Jusuf, dan Olich Solihin merupakan perintis Tim Thomas Indonesia yang dikenal sebagai “tujuh pendekar" bulutangkis tanah air. Mereka berhasil menjuarai Piala Thomas 1958 setelah menaklukkan juara bertahan Malaysia (dahulu bernama Malaya) dalam babak penantangan (chalenge round) dengan skor 6-3 di Singapore Badminton Hall, Singapura (dahulu merupakan bagian negara Malaya). Dalam perebutan Piala Thomas tersebut, Tan Joe Hok bermain sebagai pemain tunggal sekaligus pemain ganda (berpasangan dengan Lie Poo Djian).

Setelah pensiun dari pemain bulutangkis, Tan Joe Hok sempat menjadi pelatih bulutangkis di Meksiko dan Hongkong. Ia bergabung menjadi pelatih PB Djarum tahun 1982 dan merangkap sebagai project manager cabang PB Djarum di Jakarta.

Ia kemudian diangkat menjadi pelatih pelatnas Piala Thomas 1984 dan berkat bimbingannya Tim Bulutangkis Indonesia berhasil menjuarai Piala Thomas 1984 dengan munundukkan China. Atas prestasinya SIWO/ PWI Jaya menganugerahkan penghargaan sebagai Pelatih Olah Raga Terbaik 1984.

Pendidikan

Prestasi

Karir

  • Pelatih bulutangkis di Meksiko (1969-1970)
  • Pelatih bulutangkis di Hongkong (1971)
  • Pelatih bulutangkis PB Jarum Kudus (1982)
  • Pelatih Tim Thomas Cup (1984)
  • Direktur Mandala Pest Control (1973-sekarang)

Penghargaan

  • Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Nararya
  • Pelatih Olah Raga Terbaik 1984 dari SIWO/ PWI Jaya

Lain-lain

  • Tan menolak gelar pahlawan Piala Thomas Indonesia, namun lebih senang menyebut dirinya dan kawan-kawannya sebagai pionir daripada pahlawan.
  • Film biografi layar lebar tentang Tan Joe Hok sedang diproduksi dengan judul Tan.

Pranala luar