Islam di Bengkulu
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Islam di Bengkulu memiliki sejarah yang panjang. Islam tercatat sebagai agama resmi pertama yang masuk ke Bengkulu.
Kerajaan Islam
Islam tercatat sebagai agama resmi pertama yang masuk ke Bengkulu, sekitar abad ke-16¹. Namun, proses penyebaran dan penerimaan Islam di Bengkulu tidak berlangsung secara seragam dan sekaligus. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi masuknya Islam ke Bengkulu, antara lain letak geografis, hubungan politik dan perdagangan, peran ulama dan dakwah, serta interaksi budaya dan sosial.
Berikut merupakan kerajaan Islam yang pernah menguasai Bengkulu.[1]
Sungai Serut
Kerajaan Sungai Serut adalah salah satu kerajaan tertua di Bengkulu yang berada di kawasan Lematang Ulu. Kerajaan ini dipimpin oleh Ratu Agung yang berasal dari Gunung Bungkuk. Pada tahun 1417, seorang ulama dari Aceh bernama Malim Mukidim datang ke Gunung Bungkuk dan berhasil mengislamkan Ratu Agung dan rakyatnya. Malim Mukidim juga mendirikan masjid pertama di Bengkulu di Gunung Bungkuk.
Rejang (Pat Petulai)
Kerajaan Rejang adalah kerajaan yang berada di wilayah Rejang Lebong. Kerajaan ini memiliki hubungan baik dengan Kesultanan Palembang. Pada pertengahan abad ke-17, Sultan Muzafar Syah dari Palembang menikahi putri Serindang Bulan dari Rejang. Melalui perkawinan ini, Islam mulai masuk dan berkembang di Rejang.
Sungai Lemau
Kerajaan Sungai Lemau adalah kerajaan yang berada di wilayah Seluma. Kerajaan ini memiliki hubungan dekat dengan Kerajaan Pagaruyung di Minangkabau. Pada abad ke-17, Bagindo Maharajo Sakti dari Pagaruyung datang ke Sungai Lemau dan menikahi putri raja setempat. Bagindo Maharajo Sakti membawa pengaruh Islam dari Minangkabau ke Sungai Lemau.
Selebar
Kerajaan Selebar adalah kerajaan yang berada di wilayah Kota Bengkulu. Kerajaan ini memiliki hubungan persahabatan dengan Kerajaan Banten yang merupakan salah satu pusat penyebaran Islam di Nusantara. Melalui hubungan ini, dakwah Islam dilakukan oleh ulama-ulama dari Banten di wilayah Selebar.
Mukomuko
Kerajaan Mukomuko adalah kerajaan yang berada di wilayah Mukomuko. Kerajaan ini awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Inderapura di Pesisir Selatan Sumatera Barat. Namun, pada abad ke-18, kerajaan ini memisahkan diri dan menjadi kerajaan mandiri. Islam masuk ke Mukomuko melalui pengaruh Inderapura yang telah menganut Islam sejak abad ke-16.
Demografi
Distribusi geografi
Berikut merupakan sebaran Muslim per kota/kabupaten di Bengkulu.
Kota/kabupaten | Muslim[2] | % |
---|---|---|
Bengkulu Selatan | 140.881 | 98.56% |
Rejang Lebong | 241.191 | 97.73% |
Bengkulu Utara | 246.848 | 95.80% |
Kaur | 107.440 | 99.57% |
Seluma | 169.655 | 97.78% |
Mukomuko | 150.520 | 96.64% |
Lebong | 98.377 | 99.16% |
Kepahiang | 123.377 | 98.81% |
Bengkulu Tengah | 96.344 | 97.98% |
Kota Bengkulu | 294.448 | 95.43% |
TOTAL | 1.669.081 | 97.29% |
Tempat ibadah
Kementerian Agama Provinsi Bengkulu mencatat bahwa terdapat 4.090 rumah ibadah untuk umat Muslim di provinsi Bengkulu dengan diantaranya adalah 2.944 masjid dan 1.146 mushalla[3]
Kota/kabupaten | Masjid | Mushalla |
---|---|---|
Bengkulu Selatan | 298 | 38 |
Rejang Lebong | 278 | 240 |
Bengkulu Utara | 534 | 213 |
Kaur | 270 | 14 |
Seluma | 302 | 50 |
Mukomuko | 269 | 338 |
Lebong | 122 | 61 |
Kepahiang | 216 | 71 |
Bengkulu Tengah | 195 | 51 |
Kota Bengkulu | 460 | 70 |
TOTAL | 2.944 | 1.146 |
Lihat juga
Referensi
- ^ "Sejarah Masuknya Islam di Bengkulu – Universitas Islam An Nur Lampung". 2023-06-08. Diakses tanggal 2023-09-30.
- ^ [1]
- ^ "REKAP DATA MASJID DAN MUSHALLA" (PDF). 14 Juli 2020. Diakses tanggal 10 Mei 2022.[pranala nonaktif permanen]