Muchdi Purwoprandjono
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Muchdi Purwoprandjono atau populer disebut Muchdi PR (lahir 15 April 1949) adalah seorang purnawirawan perwira tinggi militer Indonesia dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya menggantikan Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto). Lulusan AKABRI tahun 1970 ini pernah menjabat pada posisi strategis antara lain, Panglima Kodam Tanjungpura, di Kalimantan dan sebagai Komandan Jenderal Kopassus Ke-16.[1][2]
Muchdi Purwoprandjono | |
---|---|
Ketua Umum Partai Berkarya ke-3 | |
Mulai menjabat 12 Juli 2020 | |
Pengganti Petahana | |
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ke-16 | |
Masa jabatan Maret 1998 – Mei 1998 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 15 April 1949 Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | |
Suami/istri | Ny. Puji Astuti |
Anak | 3 |
Almamater | AKABRI (1970) |
Profesi | TNI, politikus |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1970—2005 |
Pangkat | Mayor Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri (Kopassus) |
Sunting kotak info • L • B |
Kasus Munir
Medio tahun 2008, Muchdi PR menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib. Ia dianggap bertanggung jawab atas kematian Munir, yang motifnya menurut Jaksa Penuntut Umum, adalah dendam dikaitkan kepada kasus penculikan aktivis 1997/1998 yang dilakukan oleh tim Mawar. Pada saat persidangan, terungkap bahwa dia sama sekali tidak terlibat dalam penculikan tersebut karena peristiwa tersebut terjadi dalam kurun waktu yang sama ketika ia menjabat sebagai Panglima Kodam VI/Tanjungpura, Kalimantan. Dalam persidangan yang sama, terungkap bahwa pada saat ia menjabat sebagai Danjen Kopassus menggantikan Prabowo Subianto, ia justru membebaskan para aktivis yang ditangkap. Pada tanggal 31 Desember 2008, Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menvonis Muchdi PR bebas murni dari segala dakwaan. Ia yang pernah terlibat aktif dalam organisasi PII (Pelajar Islam Indonesia) sewaktu remaja dulu, saat ini aktif dalam organisasi politik. Ia sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Pada Februari 2011, ia menyatakan keluar dari Partai Gerindra dan bergabung dengan PPP karena menurutnya, "Hanya PPP yang hingga saat ini masih murni Islam seluruhnya."[3]
Pendidikan Militer
- AKABRI (1970)
- Sesarcab Infanteri
- Komando
- Diklapa I
- Diklapa II
- Seskoad
- Untar (1985)
- Sesko (1987)
Riwayat Jabatan
- Komandan Peleton Taruna (1971—1972)
- Komandan Peleton Parako (1972—1974)
- Komandan Kompi Parako (1974—1979)
- Komandan Karsa Yudha (1979—1988)
- Komandan Kodim 1701/Jayapura (1988—1995)
- Kepala Staf Korem 173/Praja Vira Braja (1993—1995)
- Komandan Korem 042/Garuda Putih (1995—1996)
- Kasdam V/Brawijawa (1996—1997)
- Asops Kasdam IX/Udayana (1997)
- Pangdam VI/Tanjung Pura (1997—1998)
- Danjen Kopassus (1998—1999)
- Pati Mabes TNI (1999—2001)
- Deputi V BIN/Penggalangan (2001—2005)
- Agen BIN (2005—2006)
Riwayat Organisasi
- Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Berkarya (2014)
- Ketua Umum Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (2016—2021)
- Ketua Umum DPP Partai Berkarya (2020—)
Referensi
- ^ (Indonesia) Anton Septian (9 Oktober 2008). "Saksi: Pollycarpus Mengaku Pintar Meramu Obat". tempointeraktif. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-20. Diakses tanggal 9 Oktober 2008.
- ^ (Indonesia) Anton Septian (9 Oktober 2008). "Muchdi Bantah Sering Latihan Tembak Bersama Pollycarpus". tempointeraktif. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-20. Diakses tanggal 9 Oktober 2008.
- ^ (Indonesia) Ikrob Didik Irawan (18 Februari 2011). Yuli, ed. "Muchdi PR Pindah dari Gerindra ke PPP". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 30 Maret 2011.
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Mayjen TNI Prabowo Subianto |
Danjen Kopassus 1998 |
Diteruskan oleh: Mayjen TNI Syahrir MS |
Didahului oleh: Mayjen TNI Namuri Anoem S. |
Pangdam VI/Mulawarman 1997—1998 |
Diteruskan oleh: Mayjen TNI Sang Nyoman Suwisma |