Jogja Hip Hop Foundation
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh RaFaDa20631 (Kontrib • Log) 405 hari 1187 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Jogja Hip Hop Foundation, juga dikenal sebagai Ki Jarot, adalah grup musik hip hop Indonesia yang didirikan oleh Marzuki Mohamad tahun 2003 di Yogyakarta. Grup musik ini beranggotakan lima orang rapper asal Yogyakarta, yakni Marzuki Mohamad (dengan nama panggung Kill the DJ), duet rapper Jahanam (M2MX/Mamox dan Balance Perdana Putra), serta duet rapper Rotra (Ki Ageng Gantas dan Rajapati). Mereka merilis lagunya secara independen.
Jogja Hip Hop Foundation | |
---|---|
Nama lain |
|
Asal | Yogyakarta, Indonesia |
Genre | |
Tahun aktif | 2003–sekarang |
Label | Independen |
Anggota |
|
Awalnya Jogja Hip Hop Foundation mengawali kariernya dengan acara seperti It’s Hip Hop Reunion dan Angkringan Hip Hop, kemudian pada tahun 2006–2009 memulai proyek Poetry Battle; eksplorasi karya puisi Indonesia dari puisi-puisi tradisional hingga kontemporer dengan media hip hop. Dari proyek itu menghasilkan dua buah album dwilogi kompilasi Poetry Battle 1 dan 2, dan berhasil membentuk identitas dan sikap berkarya Jogja Hip Hop Foundation.
Mereka dikenal karena inovasinya dalam mencampur musik hip hop dengan pop Jawa. Kesuksesan mereka membuat mereka beberapa kali diundang ke panggung-panggung internasional.
Sejarah
Pembentukan dan dwilogi Poetry Battle (2003–2009)
Marzuki Mohamad, seorang seniman pertunjukan dan perupa yang tinggal di Kokosan, Prambanan, Klaten,[1] mendirikan Jogja Hip Hop Foundation pada tahun 2003 di Yogyakarta. Pada masa itu, industri musik Indonesia belum berpihak pada hip hop. Ia mendirikan grup musik tersebut untuk memperkenalkan genre musik hip hop berbahasa Jawa serta menghimpun rapper Yogyakarta agar sukses nasional maupun internasional. Ia berhasil menghimpun empat orang rapper lain: duet Jahanam yang beranggotakan Heri Wiyoso (M2MX/Mamox)[2] dan Balance Perdana Putra;[3] serta duet Rotra yang beranggotakan Janu Prihaminanto (Ki Ageng Gantas) dan Lukman Hakim (Rajapati).[4] Mereka sepakat menggunakan nama Ki Jarot sebagai alias.[5]
Mereka memulai kariernya dalam tur lokal kecil seperti It's Hip Hop Reunion dan Angkringan Hip Hop.[3] Pada tahun 2006 hingga 2009, grup musik ini memulai proyek yang disebut Poetry Battle; eksplorasi karya puisi Indonesia dari puisi-puisi tradisional hingga kontemporer dengan media hip hop. Dari proyek itu menghasilkan dua buah album kompilasi Poetry Battle 1 dan 2.[6] Di balik proyek tersebut, terselip sosok pastor Katolik, penyair, dan wartawan Kompas bernama G. P. Sindhunata. Jogja Hip Hop Foundation banyak mengutip puisi Sindhunata terutama dalam buku antologinya yang berjudul Air Kata-Kata (2003), dan dituangkan ke dalam lagu-lagu seperti "Cintamu Sepahit Topi Miring" dan "Ora Cucul Ora Ngebul". Singel di album tersebut, "Cintamu Sepahit Topi Miring" memiliki referensi ke minuman beralkohol tradisional, Ranto Gudel (ayah Mamiek Prakoso dan Didi Kempot), serta Sangkuni (tokoh Mahabharata).[7]
Untuk memperkenalkan album tersebut, Jogja Hip Hop Foundation menggelar tur konser internasional untuk pertama kalinya, di Esplanade – Theatres on the Bay, Singapura, pada tanggal 31 Agustus 2009.[8]
Jogja Istimewa (2010–2014)
Album kompilasi selanjutnya adalah Jogja Istimewa, dirilis pada tanggal 19 November 2010. Pada album ini, Kill the DJ mencoba memproklamasikan segala capaian dari subkultur hip hop Yogyakarta menuju pentas nasional maupun internasional. Tambahannya lagi, Kill the DJ ingin mempersembahkan sebuah karya yang dibuat oleh skena hip hop Yogyakarta untuk Kota Yogyakarta. Mereka menggaet Serigala Malam, Armada Racun, Individual Life, Frau, Risky Summerbee and the Honeythief, Zoo bersama Wukir, Cranial Incisored, Dom 65, dan Dubyouth.[9]
Pada tahun 2010, Kill the DJ mengkritisi pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang saat itu terus tersendat. Pada saat itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan bahwa di dalam negara republik tidak boleh ada monarki. Kejadian ini memantik sejumlah warga Yogyakarta untuk mewacanakan referendum. Kill the DJ kemudian menggunakan referensi dari buku biografi Hamengkubuwana IX, Takhta untuk Rakyat serta Kraton Yogyakarta: Sejarah, Nasionalisme, dan Teladan Perjuangan dan Perubahan Sosial di Yogyakarta untuk mengkritik Pemerintah Pusat. Selanjutnya ia juga memasukkan sejumlah peribahasa Jawa, kutipan dari W.S. Rendra, serta slogan pendidikan Indonesia oleh Ki Hadjar Dewantara. Semuanya dituangkan dalam sebuah singel berjudul "Jogja Istimewa", yang kemudian dideskripsikan sebagai "lagu rakyat Yogyakarta". Singel ini dirilis pada tahun 2011.[10]
Pada tanggal 21 Maret 2011, Jogja Hip Hop Foundation meluncurkan film dokumenter Hiphopdiningrat; sebuah potret perjalanan hip hop Jawa.[11]
Jogja Hip Hop Foundation menggelar tur internasional di Asia Society–New York pada tanggal 14 Mei 2011.[12]
"Song of Sabdatama" dan "Jogja Ora Didol"
Setelah suksesnya album Jogja Istimewa, Jogja Hip Hop Foundation merilis lagi singel tentang Yogyakarta. Pada 7 November 2012, mereka melempar singel berjudul "Song of Sabdatama" serta video musiknya, yang ditulis dalam tiga bahasa: Indonesia, Jawa, dan Inggris. Dalam lagu ini, Kill the DJ ingin mencoba memperkenalkan kekayaan Yogyakarta ke seluruh dunia. Pada tanggal 10 November 2012, Jogja Hip Hop Foundation bertolak ke Amerika Serikat dalam rangka menghadiri Center Stage US Tour 2012.[13]
Pada tanggal 24 Juni 2014, "Jogja Ora Didol" dirilis. Lagu ini membahas kritik terhadap terkikisnya budaya Jawa oleh peradaban zaman serta mengkritisi Kota Yogyakarta yang semakin padat penduduk dan lalu lintas. Juga mengkritisi pembangunan hotel yang dituding menyebabkan sumur resapan mengering.[14]
Semar Mesem Romo Mendem (2014)
"Kecap No. 1" (2021)
Setelah vakum tanpa pengumuman sejak 2018, Jogja Hip Hop Foundation merilis singel "Kecap No. 1" beserta versi remix pada tanggal 22 Maret 2021. Mereka menggandeng artis lintas genre seperti Grrrl Gang, Bravesboy, Ndarboy Genk, dan Sinten Remen.[15]
Keartisan
Penulisan lagu dan aransemen
Dengan segala keunikan yang dimilikinya; mencampurkan musik hip hop dengan tradisi Jawa
Pengaruh dan warisan
Sekarang fanbase JHF semakin meluas dan tidak hanya terbatas di Yogyakarta, ribuan anak muda selalu menghadiri konser-konser terbuka JHF dan meniru gaya khas mereka; hip-hop fashion yang dipadu dengan kemeja batik. Keterbatasan bahasa tidak menjadi hambatan buat JHF dengan pembuktian penampilan-penampilan internasional mereka. JHF adalah group hip-hop dari Indonesia yang pertama kali melakukan konser eksklusif di kota kelahiran hip-hop, New York (2011), dan kembali akan tour di 10 kota di Amerika dan berbagai negara lainnya tahun 2012. Juga berbagai proyek kolaborasi dengan artis-artis internasional. JHF juga adalah salah satu icon/brand ambassador untuk Intel Inside (processor) internasional (2011–2012).
Anggota
- Marzuki Mohamad (Kill the DJ) – rapper, vokalis, penulis lagu, aransemen
Jahanam
- Heri Wiyoso (M2MX/Mamox) – rapper, vokalis
- Balance Perdana Putra – rapper, vokalis
Rotra
- Janu Prihaminanto (Ki Ageng Gantas) – rapper, vokalis
- Lukman Hakim (Rajapati) – rapper, vokalis
Diskografi
- Poetry Battle 1 (2007)
- Poetry Battle 2 (2009)
- Jogja Istimewa (2010)
- Semar Mesem Romo Mendem (2014)
Filmografi
- Hiphopdiningrat (2010)
Penghargaan dan nominasi
Referensi
- ^ Firdaus, Haris (2018-09-25). "Proyek Baru Kill The DJ untuk Petani di Desanya". kompas.id. Diakses tanggal 2023-10-04.
- ^ "Mamox Gabung Jogja Hip Hop Foundation". Tribunjogja.com. Diakses tanggal 2023-10-04.
- ^ a b Mediatama, Grahanusa (2011-07-12). "Menikmati hip hop dalam balutan budaya lokal". PT. Kontan Grahanusa Mediatama. Diakses tanggal 2023-10-04.
- ^ developer, medcom id (2014-06-23). "Di Balik Cerita Kill The DJ dan Literatur Sindhunata". medcom.id. Diakses tanggal 2023-10-04.
- ^ Media, Kompas Cyber (2010-12-16). "Hip Hop Jawa Juga Istimewa Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-10-04.
- ^ "Jogja Hip Hop Foundation 'Semar Mesem Romo Mendem': The Book of Sindhunata". Tribunjogja.com. Diakses tanggal 2023-10-04.
- ^ DinamikA, Redaksi (2023-02-22). "Mengenal Lagu Cintamu Sepahit Topi Miring Jogja Hip-hop Foundation – LPM DinamikA". Diakses tanggal 2023-10-04.
- ^ batamtoday.com. "Jogja Hip Hop Foundation akan Tampil di Teater Esplanade Singapura". batamtoday.com. Diakses tanggal 2023-10-04.
- ^ Rakhmawati 2011, hlm. 63-64.
- ^ Tim. "Makna Sakral Lirik Lagu 'Jogja Istimewa' Milik Kill The DJ". hiburan. Diakses tanggal 2023-10-04.
- ^ "Jogja Hiphop Foundation - Hai". hai.grid.id. Diakses tanggal 2023-10-04.
- ^ "Jogja Hip Hop Reaches Birthplace of Hip Hop". Asia Society (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-10-04.
- ^ Mohamad 2014, hlm. 001-003.
- ^ Yogya, LN Idayanie (2014-06-24). "Jogja Hip Hop Foundation Luncurkan Jogja Ora Didol". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-08-11.
- ^ Singh, Surej (2021-03-22). "Jogja Hip Hop Foundation return with new single 'Kecap No. 1' and four multi-genre remixes". NME (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-10-04.
Daftar pustaka
Pranala luar
- (Indonesia) Blog resmi Marzuki Mohamad