Sirkuit Internasional Buddh

Sirkuit balap di India

28°24′26″N 77°30′51″E / 28.40722°N 77.51417°E / 28.40722; 77.51417

Sirkuit Internasional Buddh / Buddh International Circuit[1]
India's Racing Arena
LokasiIndia Greater Noida, Uttar Pradesh, India
Zona waktuGMT +5:30 (Indian Standard Time)
Koordinat28°21′2″N 77°32′6″E / 28.35056°N 77.53500°E / 28.35056; 77.53500{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman
Kapasitas120.000
PemilikJaypee Group
PengelolaJaypee Sports International Limited
DibukaOktober 2011; 9 tahun yang lalu
Biaya pembangunan2.000 crore (US$280 juta)[2]
ArsitekHermann Tilke
Acara besarFormula Satu
Grand Prix India
(2011 – 2013)
T1 Prima Truck Racing Championship
by Tata Motors
JK Tyre FMSCI National Racing Championship
by JK Tyre and FMSCI
SUPRA SAEINDIA
by SAEINDIA MotoGP (2023)
Sirkuit Grand Prix / Grand Prix Circuit
Panjang5.141 km (3.194 mi)
Tikungan16
Rekor lap1:27.249 (Jerman Sebastian Vettel, Red Bull Racing, 2011)

Sirkuit Internasional Buddh (Hindi: बुद्ध अन्तर्राष्ट्रीय परिपथ) adalah sebuah sirkuit yang terletak di Greater Noida, sekitar 50 km dari New Delhi, India. Nama trek ini berasal dari Gautama Buddha, dan juga Distrik Gautam Buddha Nagar yang menjadi lokasi trek ini.

Trek ini diresmikan pada tanggal 18 Oktober 2011.[3] Sirkuit ini terkenal karena menjadi tempat penyelenggaraan balapan Formula Satu pada Oktober 2011 dengan tajuk Grand Prix India.[4]

Sirkuit sepanjang 5.14 km ini dirancang oleh Hermann Tilke, dan sudah direncanakan sejak musim 2007, tetapi baru terlaksana pembangunannya di pertengahan 2009. Sirkuit ini diperkirakan memiliki kapasitas sekitar 120.000 tempat duduk.

Sejarah

 
Gambar Sirkuit Internasional Buddh yang menunjukkan aspal balapan, paddock dan tempat duduk.

2000an

Di tahun 2007, sebuah persetujuan untuk menyelenggarakan Grand Prix India tercapai diantara Asosiasi Olimpiade India dan Bernie Ecclestone, yang kemudian menjadi kepala eksekutif Formula One Group. Sebuah tempat di Greater Noida di utara negara bagian Uttar Pradesh dipilih sebagai lokasi sirkuit ini.[5] Terjadi penundaan pembelian dan pembangunan tanah di awal 2009 akibat krisis finansial yang terjadi saat itu.[6] Desain trek ini akhirnya diungkapkan pada November 2009.[7]

Trek ini dijadwalkan untuk debut di Musim 2010 Formula Satu, dengan pembangunan diperkirakan selesai tepat waktu. Namun, debut sirkuit ini ditunda ke musim berikutnya.[8]

2010an

Tadinya sirkuit ini dijadwalkan untuk menyelenggarakan lomba di bulan Desember 2011, tetapi karena adanya masalah penyelenggaraan Grand Prix Bahrain di musim itu, Grand Prix India yang pertama akhirnya dimajukan ke bulan Oktober.[9] Balapan itu dimenangkan oleh Sebastian Vettel dari tim Red Bull Racing yang mengawali lomba dari pole position. ia juga menetapkan putaran tercepat, dan maka dari itu rekor putaran tercepat. Balapan Grand Prix India 2011 tersebut mengheningkan untuk mengenang pembalap Seri IndyCar, Dan Wheldon dan pembalap MotoGP, Marco Simoncelli meninggal dunia akibat kecelakaan fatal pada lomba penutup IZOD IndyCar World Championship 2011 di Las Vegas Motor Speedway, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat dan lomba MotoGP Malaysia 2011 di Sirkuit Internasional Sepang, Sepang, Selangor, Malaysia.

Selama Musim 2012 Formula Satu, atau balapan kedua di sirkuit ini, Sebastian Vettel mengambil pole position lagi, memimpin setiap putaran dan memenangkan balapan. Putaran tercepat balapan itu ditetapkan oleh Jenson Button dari tim McLaren.

Pada musim selanjutnya, Grand Prix India adalah balapan ke enam belas dari total 19 balapan di musim itu. Sebastian Vettel mengawali balapan di pole position dan memenangkan balapan. Vettel juga mengamankan kemenangan Kejuaraan Pembalap Dunia Formula Satu-nya yang ke-empat di balapan ini, mengalahkan Fernando Alonso dari Ferrari, yang finis di posisi ke-11. Red Bull juga mengamankan kemenangan Constructors' Championshipnya yang keempat secara berturut-turut. Putaran tercepat di balapan itu ditempatkan Kimi Räikkönen dari tim Lotus. Ini adalah balapan Formula Satu terakhir di sirkuit ini.

Sirkuit ini tidak masuk ke kalender musim 2014. salah satu alasannya adalah penjadwalan ulang Grand Prix India ke Maret 2014 tidak masuk akal setelah balapan sebelumnya di Oktober 2013.[10] Kemunculannya di musim 2015 dikesampingkan di pertengahan 2014, karena masalah kontraktual dan pajak.[11]

Para pemilik sirkuit tidak bisa mengambil keuntungan signifikan dari tiga balapan yang diselenggarakan, dan terpaksa untuk menghapus kerugian yang bernilai setidaknya $25.1 juta.[12] Di 2016, para pemilik menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan menjual sirkuit ini, walaupun biaya pemeliharaannya yang tinggi, kesulitan keuangan mereka sendiri,dan kurangnya acara balapan internasional yang dijadwalkan.[13] sirkuit ini masih menyelenggarakan acara balapan & kejuaraan lokal, termasuk JK Tyre National Racing Championship yang mencakup balapan roda terbuka dan juga balapan motor,[14][15] dan track day.[16]

Sengketa pajak

Sirkuit Internasional Buddh ini terletak di negara bagian Uttar Pradesh, maka pasti dikenakan pajak lokal, juga bea cukai nasional. Tanda-tanda pertama sengketa muncul di 2009: Di sebuah surat kepada para penyelenggara yaitu JPSK Sports, Menteri Pemuda dan Olahraga India menolak izin untuk JPSK Sports menyetor uang sebesar $36.5 juta untuk biaya perizinan ke Kantor Pusat administrasi Formula Satu di London. alasan yang diberikan adalah karena sifat F1, dirasa bukan sebagai olahraga, melainkan hiburan; dan kurang berdampak pada perkembangan olahraga di negara itu.[17] Biaya bea cukai untuk komponen impor termasuk mesin dan ban tidak dibebaskan, dan pembebasan pajak yang diberikan untuk olahraga lain tidak ditawarkan kepada penyelenggara.[18] Biaya $51.3 juta, yang harusnya dibayar Jaypee Sports ke Formula One World Championship Limited (FOWC), masih tertunda saat akuisisi Formula One Group oleh Liberty Media di 2016.[19] Ekspektasi pemerintah untuk menerima pajak berarti bahwa Jaypee dicegah untuk membayar FOWC.[20]

Dalam putusan yang dikeluarkan pada bulan April 2017, Mahkamah Agung India memutuskan bahwa sirkuit tersebut merupakan 'bentuk usaha tetap', dan karena itu FOWC wajib membayar pajak atas setiap pendapatan yang diperolehnya di India, diperkirakan mencapai 40% dari pendapatan bisnis.[21] Mahkamah Agung India juga menganggap pembayaran royalti yang dibayar Jaypee ke FOWC sebagai pendapatan bisnis juga, maka dari itu harus dikenakan pajak. Ini berkontradiksi dengan persetujuan antara Jaypee dan FOWC yang menetapkan bahwa semua biaya yang dibayar bebas pajak.[22] Liberty Media siap untuk melunasi hutang di Juli 2017, menyisakan $14.8 juta.[20]

Sirkuit

Sirkuit ini adalah bagian dari Jaypee Greens Sports City seluas 2.500-ekar (1.000 ha),[23] yang direncanakan untuk memasukkan stadion kriket internasional berkapasitas 100,000 tempat duduk, lapangan golf 18 lubang, stadion hoki lapangan berkapasitas 25.000 tempat duduk dan sebuah akademi olahraga. Sirkuit ini menggunakan masukan dari tim untuk mengubah sirkuit agar meningkatkan penyalipan. Hal ini mengakibatkan beberapa perubahan kecil sebelum 2010: hairpin yang direncanakan di tikungan ke-7 dihapus, dan belokan ketiga dilebarkan untuk memungkinkan para pembalap mengambil garis balapan yang berbeda-beda. Informasi lebih dirilis pada Agustus 2010, mengungkapkan bahwa ada rencana untuk sirkuit ini menjadi salah satu yang paling menantang untuk para pembalap, dengan ketinggian tanah naik 4 meter di tiga belokan pertama, dan juga sebuah belokan double-apex miring.[24] Sejak itu, sirkuit ini dipuji oleh para pembalap, termasuk Lewis Hamilton yang membandingkan sirkuit ini dengan Sirkuit Spa-Francorchamps.[25]

Tikungan multi-apex 10–11–12 adalah yang paling terkenal dari sirkuit ini. Tikungan ini dibanding-bandingkan dengan tikungan ke-8 dari sirkuit Istanbul Park yang panjang, dan cepat; karena belokan tersebut adalah yang paling menantang dan menghasilkan beban ban berat. tidak seperti tikungan ke-8 Turki, radius belokan semakin kecil di keluarana tikungan dan merupakan tikungan kanan yang searah jarum jam. meskipun bukan titik salipan terbesar, tikungan ini adalah tempat mobil-mobil F1 menunjukan potensial menikungnya. Lurusan tikungan utama sirkuit ini, dengan panjang 106 km (115.923,0 yd), adalah salah satu yang paling panjang di F1, dengan titik salipan penting di ujung. Pitlane sirkuit ini juga menjadi yang salah satu yang paling panjang di F1, dengan panjang lebih dari 600 meter: seperti balapan-balapan lain yang menggunakan pit stop, waktu yang digunakan di pitlane adalah faktor penting dalam menentukan strategi balapan.[26]

Sebelum weekend pembuka, perkiraan waktu putaran untuk sebuah mobil F1 adalah 1 menit, 27.02 detik,dengan kecepatan rata-rata 210.03 km/h (131 mph), dan kecepatan maksimum 318 km/h (198 mph).[27] di sesi kualifikasi, Sebastian Vettel menempatkan waktu 1 menit, 24.178 detik, mengalahkan prediksi waktu putaran dari supplier ban Pirelli. Pembalap Scuderia Toro Rosso Jaime Alguersuari menempatkan kecepatan maksimum mencapai 324.2 km/h.

Sirkuit ini dijadwalkan untuk menggelar balapan Kejuaraan Dunia GT1 FIA terakhir di Desember 2012,[28] tapi akhirnya dibatalkan.

Sirkuit ini dijadwalkan untuk menyelenggarakan balapan Superbike World Championship selama empat musim, dimulai dari tahun 2013.[29] Namun, balapan 2013 dibatalkan karena biaya operasional Sirkuit Internasional Buddh.[30]

Tidak ada balapan kejuaraan internasional yang diselenggarakan di sirkuit ini sejak tahun 2014 sampai akhirnya diselenggarakan balapan MotoGP, Moto2 dan Moto3 pada tahun 2023 dengan titel Grand Prix Sepeda Motor India dengan sponsor Indian Oil Corporation, Marco Bezzecchi dari Mooney VR46 Racing Team sebagai pemenang di kelas MotoGP, Pedro Acosta dari Red Bull KTM Ajo sebagai pemenang di kelas Moto2 dan Jaume Masià dari Leopard Racing sebagai pemenang di kelas Moto2

Desain

Badan yang mengatur Formula Satu, FIA, mengumumkan penyertaan Grand Prix India untuk 30 Oktober 2011.[31] diperkirakan biaya pembangunannya sekitar 20 miliar[32] ($400 juta), sirkuit ini memiliki panjang kira-kira 5.13 km dan terletak di atas tanah seluas 874-ekar (354 ha)[23] dan merupakan kreasi Hermann Tilke. Sirkuit ini diresmikan pada tanggal 18 Oktober 2011,[33] hanya 2 minggu sebelum balapan pertama. Kapasitas tempat duduk diperkirakan sekitar 110,000[32] dengan persiapan untuk meningkatkannya menjadi 200,000.[34]

Penyambutan

Penerimaan para pembalap terhadap sirkuit ini positif.[35] Para pembalap menyukai layout sirkuit yang cepat dan kombinasi tikungan menantang yang digambarkan Jenson Button sebagai sulit dikendarai dengan cepat dan konsisten.

Sirkuit ini sering dibandingkan dengan Sirkuit Spa-Francorchamps oleh para pembalap F1, sebuah trek yang legenda berkecepatan tinggi dan menantang. Sebastian Vettel memuji trek ini dengan mengatakan "ada banyak perbedaan ketinggian yang menambah keseruan, dari sebanyak 8% ke bawah dan hingga 10% ke atas; seperti roller coaster. Sirkuit ini muncul sebagai salah satu sirkuit paling menantang bagi para pembalap."[36]

Dulu bernama Jaypee Group Circuit atau Jaypee International Circuit menurut nama perusahaan pengelolanya, sirkuit tersebut secara resmi diberi nama Buddh International Circuit di bulan April 2011. Menurut Sameer Gaur, sang Managing Director dan Chief Executive Officer dari Jaypee Sports International Limited, nama 'Buddh International Circuit' diambil dari area lokasi trek ini – distrik Gautam Buddh Nagar (juga diketahui sebagai Greater Noida). Karena lokasinya, menamai sirkuit ini 'Buddh International Circuit' adalah keputusan yang logis untuk perusahaan.[37]

Logo sirkuit ini merupakan huruf 'B' berbentuk hati, yang merupakan singkatan 'Buddh' dan 'Bharat' (Nama asli India). Warna-warna kunyit, hijau dan putih yang digunakan adalah perwakilan bendera India, dan lengkungan di logo 'B' tersebut mewakili trek itu sendiri.[38]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ "F1 Indian GP venue named 'Buddh International Circuit'". India Times. 9 April 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-19. Diakses tanggal 10 April 2011. 
  2. ^ "Why India's Formula 1 Grand Prix is under threat". BBC News. 24 October 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 October 2013. Diakses tanggal 21 June 2018. 
  3. ^ "Indian F1 venue Buddh International Circuit to open today". oncars.in (dalam bahasa Inggris). 18 Oktober 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2012. Diakses tanggal 27 Oktober 2013. 
  4. ^ "India company says on track for 2011 F1 race". reuters.com (dalam bahasa Inggris). 15 April 2009. Diakses tanggal 02 Januari 2021. 
  5. ^ "How India Made Its Grand Prix Dream Come True". nytimes.com (dalam bahasa Inggris). 26 Oktober 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 November 2018. Diakses tanggal 5 November 2018. 
  6. ^ Cary, Tom (22 Januari 2009). "Bernie Ecclestone 'fully commited' to Indian Grand Prix". telegraph.co.uk (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 November 2018. Diakses tanggal 5 November 2018. 
  7. ^ Collantine, Keith (15 November 2009). "Indian F1 track design revealed". racefans.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 5 November 2018. 
  8. ^ "Indian Grand Prix debut pushed back to 2011: Formula One - Telegraph". telegraph.co.uk. 29 September 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 November 2018. Diakses tanggal 5 November 2018. 
  9. ^ "India officially reinstated on October 30". espn.co.uk (dalam bahasa Inggris). 15 Juni 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 November 2018. Diakses tanggal 5 November 2018. 
  10. ^ "Indian GP dropped from F1 calendar for 2014". telegraph.co.uk (dalam bahasa Inggris). 31 Juli 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 November 2018. Diakses tanggal 5 November 2018. 
  11. ^ "Ecclestone rules out 2015 Indian GP - The Hindu". 2018-11-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-05. Diakses tanggal 2018-11-05. 
  12. ^ "Analysis: Why India doesn't find a place on F1 calendar". 2018-11-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-05. Diakses tanggal 2018-11-05. 
  13. ^ "Debt-ridden Jaypee Group has no plans to sell Buddh International Circuit F1 track". The Indian Express (dalam bahasa Inggris). 2016-10-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 November 2018. Diakses tanggal 2018-11-05. 
  14. ^ "JK Tyre India Series Racing Championship". www.jktyremotorsport.com. Diakses tanggal 2018-11-05. 
  15. ^ "JK Tyre FMSCI Indian National Racing Championship – 2018 – FMSCI". 2018-11-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-05. Diakses tanggal 2018-11-05. 
  16. ^ "Buddh International Circuit To Hold Track Day On September 2, 2018 - NDTV CarAndBike". 2018-11-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-05. Diakses tanggal 2018-11-05. 
  17. ^ "Formula One is not a sport, says sports ministry | News - Times of India". 2018-11-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 November 2018. Diakses tanggal 2018-11-05. 
  18. ^ "Why F1 is a sport for everyone other than the government - Firstpost". www.firstpost.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 November 2018. Diakses tanggal 2018-11-05. 
  19. ^ "Formula One still seeking £41m in fees for Indian Grand Prix". 2018-11-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-05. Diakses tanggal 2018-11-05. 
  20. ^ a b "Formula One Burns Up $14.8 Million Tax Bill On Indian Grand Prix". 2018-11-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-05. Diakses tanggal 2018-11-05. 
  21. ^ "Supreme Court Orders Taxes On Formula 1 For Indian Grand Prix - NDTV CarAndBike". 2018-11-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-05. Diakses tanggal 2018-11-05. 
  22. ^ Sylt, Christian (2016-12-04). "Formula One still seeking £41m in fees for Indian Grand Prix". The Telegraph (dalam bahasa Inggris). ISSN 0307-1235. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 November 2018. Diakses tanggal 2018-11-05. 
  23. ^ a b "Jaypee". The Times Of India. 4 December 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 September 2018. Diakses tanggal 22 December 2009. 
  24. ^ "Team input "invaluable" to Indian circuit". Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 August 2010. Diakses tanggal 2011-02-07. 
  25. ^ "Hamilton: BIC circuit is something of a revelation". The Hindu. Chennai, India. 22 October 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2012. Diakses tanggal 2012-10-22. 
  26. ^ "World Motor Sport Council: 27/10/2011". fia.com. Fédération Internationale de l'Automobile. 27 October 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 November 2011. Diakses tanggal 27 October 2011. 
  27. ^ "India names F1 track after Buddha – Buddh International Circuit". Inautonews.com. 9 April 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 March 2012. Diakses tanggal 27 October 2013. 
  28. ^ "India's Buddh International Circuit to host finale of 2012 GT1 Championship". GT1 World Championship. Autocar India. 13 February 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 May 2012. Diakses tanggal 22 July 2012. 
  29. ^ "India's Buddh International Circuit to join 2013 World Superbike calendar". Superbike World Championship. Infront Motor Sports. 9 June 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 June 2012. Diakses tanggal 12 June 2012. 
  30. ^ "The Superbike World Championship cancels its 2013 season-ending round in India". Superbike World Championship. foxsports.com. 15 August 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 October 2013. Diakses tanggal 30 September 2013. 
  31. ^ "India officially reinstated on October 30". ESPN. 2011-06-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2011. Diakses tanggal 2013-10-27. 
  32. ^ a b "A whole new ballgame". business.outlookindia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Maret 2012. Diakses tanggal 02 Januari 2021. 
  33. ^ "Buddh International Circuit inaugurated for India's F1 date". The Times of India. 18 October 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 December 2011. Diakses tanggal 27 October 2013. 
  34. ^ Deepa Jainani (16 January 2009). "India on course for 2011 F1 Grand Prix". The Financial Express. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 October 2013. Diakses tanggal 2009-10-21. 
  35. ^ "Friday practice - selected team and driver quotes". formula1.com. 28 Oktober 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 04 Juli 2014. Diakses tanggal 02 Januari 2021. 
  36. ^ Collantine, Keith (22 Oktober 2012). "Drivers Praise Buddh International Circuit India". racefans.net. Diakses tanggal 02 Januari 2021. 
  37. ^ "Indian track titled Buddh International". Autosport.com (dalam bahasa Inggris). 25 April 2011. Diakses tanggal 02 Januari 2021. 
  38. ^ "The Philosophy Behind The Name and Logo" (PDF). jaypeesports.com. 2011-10-27. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 27 Oktober 2011. Diakses tanggal 2021-01-02.