Henry Saragih (lahir 11 April 1964) adalah Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (periode 2007 - sekarang[1]). Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Koordinator Umum La Via Campesina, sebuah gerakan petani kecil dan buruh tani internasional selama dua periode (2004-2008 dan 2008-2013). Ayah dua anak ini aktif memperjuangkan hak-hak kaum tani dan mengorganisasikan gerakan petani di Indonesia.

Henry menikah dengan Mazdalifah dan dikaruniai dua orang anak bernama Izzah Dienillah dan Mujahid Widyan. Kini ia tinggal di Medan, Sumatera Utara, tetapi waktunya banyak dihabiskan di sekretariat SPI di Jakarta.

Pendidikan

Pendidikan Formal:

Pendidikan Nonformal:

Melalui berbagai seminar nasional and internasional, baik sebagai pembicara, peserta kursus dan pelatihan dalam berbagai isu seperti Appropriate Technology, Gender, Organic Farming, HAM, Hak Asasi Petani, Bahaya GMO, Kedaulatan Pangan dll dalam berbagai forum (FAO, UN Human Rights Council, IFAD, Komnas HAM, Finland and Indonesia Social Movement Dialog on Environment issue, dll).

Pengalaman Organisasi & Kegiatan

  • Sintesis Forum Study (Organisasi Mahasiswa) 1986 - 1987, Forum diskusi yang aktif melakukan kajian tentang pembangunan di Indonesia, khususnya dalam lingkup Sumatera Utara
  • FIST (Forum Ilmu Sosial Tranformatif, National Organization for Transformative Social Sciences) 1986 – 1988
  • Sekretaris Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP, Universitas Sumatera Utara 1984-1986
  • Sekretaris HMI Komisariat FISIP USU Medan periode 1984
  • Tenaga Lapang pengorganisasian petani di daerah Asahan dan Labuhan Batu, Sumatera Utara, pada Yayasan Sintesis Medan tahun 1988-1991
  • Direktur Yayasan Sintesis, Sumatera Utara 1991 – 1997
  • Country Representative on Agriculture Development of ACFOD (Asian Cultural Forum on Development) 1990 – 1996
  • Anggota Majelis Perwakilan Petani (MPP) Serikat Petani Sumatera Utara (SPSU), tahun 1994-1998
  • Anggota Dewan Pengurus Wahana Informasi Masyarakat (WIM) – sebuah forum LSM di Sumatera Utara, 1994-1998
  • Ketua Umum Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI), 1998-2003
  • Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI), 2003-2007
  • Koordinator Umum La Via Campesina (Gerakan Petani Dunia) pada dua periode, 2004-2008 dan 2008-2013
  • Anggota Tim Ahli pada Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PUSTEK) Universitas Gajah Mada (UGM), 2009-2010
  • Anggota Steering Committee pada Farmers' Forum di International Funds for Agriculture Development (IFAD), Roma, Italia, 2008 – 2013
  • Anggota Steering Committee pada Civil Sociaty Mechanisme (CSM) pada Comitte on Food Security (CFS) di FAO, Roma, Italia, 2009-2013
  • Ketua Umum Serikat Petani Indonesia 2014 - sekarang

Perjuangan dan Pengalaman Dalam Lingkup Nasional

  • Menjadi inisiator dan organisator gerakan Pembaruan Agraria dan Petani Indonesia di tingkat Nasional sejak tahun 1992, dengan mendirikan Serikat Petani Sumatera Utara (SPSU) tahun 1994, dan mendirikan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) tahun 1995, sebuah gabungan LSM di Indonesia yang memperjuangkan Pembaruan Agraria di Indonesia,
  • Mendirikan Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI) 1998, kini menjadi Serikat Petani Indonesia (SPI)
  • Pendiri Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia 2010, yang memperjuangkan Demokrasi Ekonomi di Indonesia.
  • Ketua Panitia Pelaksana Konferensi Pembaruan Agraria dan Hak Asasi Petani tahun 2001 yang dilaksanakan oleh Komnas HAM bersama dengan FSPI, KPA dan gerakan pembaruan agraria dan tani di Indonesia yang menghasilkan beberapa resolusi agraria dan pertanian Indonesia
  • Aktif melakukan berbagai aksi untuk menentang impor pangan ke Indonesia sejak tahun 1998 sampai sekarang
  • Pada tahun 2001 mengusulkan kepada MPR RI untuk mengeluarkan ketetapan MPR untuk mempertahankan Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) No. 5 tahun 1960 sebagai pedoman pelaksaan reforma agraria dan peraturan dasar pertanahan di Indonesia
  • Menggugat Undang-Undang Penanaman Modal No. 25/2007 ke Mahkamah konstitusi pada tahun 2007, dan berbagai Undang-undang yang dikeluarkan oleh DPR dibidang agraria, dan pertanian yang bertentangan dengan KONSTITUSI INDONESIA UUD 1945
  • Mengusulkan perubahan UU Pangan no. 07 tahun 1996 yang menjalankan prinsip ketahanan pangan (food security) menjadi suatu undang-undang pangan yang baru yang menjalankan prinsip-prinsip kedaulatan pangan, yang akhirnya mengeluarkan UU PANGAN NO.18/2012
  • Mengusulkan UU Hak-Hak Asasi Petani mulai tahun 2008, yang akhirnya menghasilkan UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (UU No. 19/2013)
  • Aktif dalam mempengaruhi berbagai kebijakan di bidang pertanian, pangan, pedesaan di tingkat nasional sejak tahun 1999 sampai dengan sekarang, saat ini aktif dalam mempengaruhi perumusan RUU Pertanahan agar sesuai dengan nilai dasar UUPA No. 5 tahun 1960 dan Undang-undang Dasar 1945.
  • Penyelenggara Forum Petani Nasional sejak tahun 2010 sebagai wadah bagi organisasi-organisasi petani yang ada di seluruh Indonesia untuk mempengaruhi berbagai kebijakan pertanian dan agraria di Indonesia.
  • Nara Sumber Seminar di Lembaga Pertahanan Nasional (LEMHANNAS): Swasembada Pangan, Kemandirian Bangsa dan Negara Pemasok Pangan Tropis Dunia Dalam Konteks Kedaulatan Pangan - September 2012
  • Nara Sumber Seminar di Lembaga Administrasi Negara ( LAN) - Pemodelan dan Instrumentasi Good Governance Global Governance Versi Indonesia, November 2012
  • Aktif dalam berbagai workshop dan Seminar untuk penyusunan kebijakan Pembaharuan Agraria Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional
  • Aktif dalam berbagai workshop pembahasan Kebijakan Budidaya Tanaman, Perbenihan, Krisis Pangan – yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian
  • Aktif dalam workshop dan Seminar tentang Solusi Krisis Pangan yang diselenggarakan oleh Badan Urusan Logistik (BULOG)
  • Aktif dalam berbagai seminar di tingkat nasional tentang Kedaulatan Pangan, Reforma Agraria dan Pengembangan Agro Ekologi Indonesia yang diselenggarakan oleh; IPB, USU, UI, UGM, UNIBRAW, UNSOED, UNHAS.
  • Narasumber ttg Kedaulatan Pangan dalam Munas PDIP, Bali 2006
  • Narasumber ttg Kedaulatan Pangan dalam Raker PKB, 2009
  • Narasumber Seminar Kedaulatan Pangan di PBNU, 2010

Perjuangan dan Pengalaman Dalam Lingkup Nasional

  • Menjadi kordinator delegasi peserta Konferensi ke II Gerakan Petani Dunia (La Via Campesina) pada tahun 1996 di Tlaxcala, Mexico
  • Pembicara pada World Food Summit (WFS) Five Years Later, FAO Roma, Italy 2003
  • Memimpin Delegasi Gerakan Petani dunia dalam aksi merespons WTO ministerial Meeting di Hongkong Desember 2005, Geneva Swiss 2007, dan Bali Desember 2013.
  • Pembicara pada Pembukaan International Conference on Agrarian Reform and Rural Development (ICARD, oleh FAO UN di Porto Alegre, Brazil Juni tahun 2006
  • Penyelenggara konferensi International Kedaulatan Pangan, Selinge, Mali, Afrika, pada Maret 2007
  • Memimpin Delegasi Gerakan Petani dunia dalam aksi merespons UNFCC (climate change) di Bali Desember 2007, dan Copenhagen, Denmark.
  • Menjadi Pembicara pada konferensi Mother of Earth and Climate Change di Bolivia tahun 2010
  • Pembicara pada World Food Meeting FAO Roma, Italy 2008 untuk mengatasi Krisis Pangan Dunia pada tahun 2008
  • Pembicara pada High Level Meeting Untuk Mengatasi Krisis Pangan yang di selenggarakan oleh Comitte Food Security United Nationts (UN) Madrid, Sepanyol tahun 1999.
  • Pembicara pada General Assembly Uniterd Nations (UN) New York, USA 2009, untuk mengatasi Krisis pangan di tingkat Dunia.
  • Pembicara Pada Pembukaan Konferensi Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) UN, Rio plus 20, pada juni 2012.
  • Melakukan tugas-tugas kordinasi dan lobby-lobby di UN untuk memperjuangkan Hak Asasi Petani untuk menjadi Konvensi Internasional ke Human Right Comitte UN, Geneva, Swiss sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang.
  • Penanggung jawab Penyelenggara Konferensi Internasional ke 6 La Via Campesina (Gerakan Petani Dunia) pada Juni 2013 di Jakarta, Indonesia.
  • Menyiapkan Memorandum perjanjian kerjasama antara La Via Campesina (LVC) Gerakan Petani Dunia dengan Food Agriculture Organizations (FAO) tahun 2013, untuk melaksanakan prinsip-prinsip KEDAULATAN PANGAN dalam rangka menghapuskan kelaparan dan menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kehidupan petani di Pedesaan.

Penghargaan/publikasi di Media Nasional dan Internasional;

  • Menerima Global Justice Award dari Institute for Global Justice (IGJ) pada tahun 2007
  • Dinobatkan sebagai salah seorang dari "50 Penyelamat Planet" oleh Harian The Guardian, Inggris pada tahun 2008[2]
  • Dinobatkan sebagai salah satu dari "Green Giants: The Eco Power List" oleh The Observer Ethical Awards dan dimuat di Harian The Guardian, Inggris pada tahun 2011[2]
  • Pemberitaan sebagai "Defender of Farmers' Right" oleh Harian The Jakarta Post, 1 Mei 2003[1]
  • Dinobatkan sebagai tokoh gerakan sosial Indonesia oleh Majalah Mingguan GATRA pada tahun 2010
  • Dituliskan sebagai "Tokoh Petani yang Paling Berpengaruh di Dunia" di Harian Kompas pada tahun 2011[1]
  • Artikel opini di berbagai media nasional dan internasional dengan tema pertanian berkelanjutan, pembaruan agraria, kedaulatan pangan dan hak asasi petani.

Pranala

Referensi

  1. ^ a b c Rujukan kosong (bantuan) 
  2. ^ a b Rujukan kosong (bantuan)