Kapal penjelajah Jerman Prinz Eugen

Kapal penjelajah berat Jerman
Revisi sejak 11 Oktober 2023 07.20 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231010)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Prinz Eugen (pelafalan dalam bahasa Jerman: [ˈpʁɪnts ɔʏˈɡeːn]) adalah sebuah kapal penjelajah berat kelas Admiral Hipper milik Jerman zaman Perang dunia ke 2. Kapal ini mulai dibangun pada tahun 1936 dan diluncurkan pada tahun 1938.

USS Prinz Eugen, sebelum tes bom atom di Bikini Atoll
Sejarah
Nazi Jerman
Nama Prinz Eugen
Asal nama Prince Eugene of Savoy
Pembangun Germaniawerft
Pasang lunas 23 April 1936
Diluncurkan 22 Agustus 1938
Mulai berlayar 1 Agustus 1940
Penghargaan Dua kali disebutkan dalam Wehrmachtbericht
Nasib Diderek ke Kwajalein Atoll setelah tes bom nuklir, terbalik pada Desember 1946
Ciri-ciri umum Saat dibangun
Kelas dan jenis Kapal penjelajah kelas-Admiral Hipper
Berat benaman
  • Desain: 16.970 t (16.700 ton panjang; 18.710 ton pendek)
  • Muat penuh: 18.750 ton panjang (19.050 t)
Panjang 212,5 m (697 ft 2 in) (keseluruhan)
Lebar 21,7 m (71 ft 2 in)
Sarat air Muat penuh: 7,2 m (24 ft)
Tenaga 135.619.000 shp (101.131 MW)
Pendorong
Kecepatan 32 knot (59 km/h; 37 mph)
Awak kapal 1400 orang
Awak
  • 42 opsir
  • 1340 anak buah
Senjata
  • 8 × meriam 20,3 cm (8,0 in)
  • 12 × meriam 10,5 cm (4,1 in) SK C/33
  • 12 × meriam 3,7 cm (1,5 in) SK C/30
  • 8 × meriam 2 cm (0,79 in) C/30 (20 × 1)
  • 12 × tabung torpedo 53,3 cm (21 in)
  • Pelindung
  • Sabuk: 70 hingga 80 mm (2,8 hingga 3,1 in)
  • Geladak: 20 hingga 50 mm (0,79 hingga 1,97 in)
  • Turet senjata: 105 mm (4,1 in)
  • Pesawat yang
    diangkut
    3 Arado Ar 196
    Fasilitas penerbangan 1 katapel pesawat terbang

    Persenjataan

    sunting

    Kapal Prinz Eugen dipersenjatai 8 meriam utama kaliber 203 MM, 12 meriam kaliber 105 MM serta berbagai meriam anti pesawat yang lebih kecil serta berbagai macam senapan mesin.

    Masa dinas

    sunting

    Pada masa-masa awal Perang Dunia 2 di front Eropa, Prinz Eugen bergabung dalam Operasi Rheinuburg yang dimaksudkan untuk menerobos masuk ke wilayah Samudra Atlantik dengan komando dari Bismarck. Mereka berdua berhasil menghancurkan battlecruiser HMS Hood dan melukai parah kapal tempur HMS Prince of Wales milik Inggris dalam Pertempuran Selat Denmark. Selama operasi tersebut, Prinz pernah dipisahkan dengan Bismarck untuk menyerang kapal dagang Sekutu. Namun ia gagal karena ada masalah mesin dan membuatnya harus menepi ke Prancis yang telah dikuasai Nazi Jerman untuk diperbaiki.

    Pada tanggal 11-13 Februari 1942, Prinz kembali beraksi bersama dua kapal tempur kelas Scharnhorst dan para pengawalnya dalam Operasi Cerberus, dimana dalam operasi tersebut mereka harus kembali ke Jerman dari wilayah Inggris, dengan menghancurkan blokade armada Inggris menggunakan jalur English Channel. Operasi militer dari Kriegsmarine ini cukup terkenal dalam sejarah perang Eropa karena sulitnya mereka yang harus berkoordinasi saling silang dengan Operasi Thunderbolt dari AU Nazi Jerman untuk membawa mereka semua pulang ke Jerman dengan sukses. Setelahnya pada bulan yang sama, Prinz langsung dikirim ke Norwegia dimana beberapa hari setelah penempatannya ia justru rusak parah karena torpedo dari kapal selam Inggris HMS Trident dan harus pulang dan tinggal di Jerman sampai Perang Dunia 2 nyaris mencapai tahap akhirnya.

    Pada akhir perang, kapal ini berfungsi sebagai kapal evakuasi bagi pasukan dan orang-orang sipil Jerman dari wilayah Eropa Timur yang akan segera diduduki Uni Soviet.[butuh rujukan] Prinz Eugen merupakan satu-satunya kapal perang Jerman yang selamat dari Perang Dunia 2.

    Diambil alih Sekutu

    sunting

    Saat Jerman Nazi mulai runtuh, Prinz Eugen melarikan diri ke Kopenhagen, Denmark pada April 1945.[1] Semenjak Nazi runtuh pada Mei 1945, pasukan Inggris menuju Kopenhagen untuk pengambilan hak Prinz Eugen bagi Royal Navy.[2] Pada 27 Mei 1945, Prinz Eugen yang berisi awak campuran antara Kriegsmarine dan Royal Navy berlayar dari Kopenhagen menuju Wilhelmshaven, lalu sepanjang musim panas 1945 pihak Sekutu melakukan perundingan "bagi-bagi jatah hasil perang".

    Dari semua negara Sekutu, hanya Royal Navy dan United States Navy yang mampu menggunakan teknologi elektronik yang ada di Prinz Eugen, maka dari itu pada 13 Desember 1945 Inggris menyerahkan Prinz Eugen ke Amerika Serikat setelah Jerman menyerah.[3] Amerika sebenarnya tidak ingin menerima kapal ini, tapi akhirnya mereka terima agar teknologinya tidak jatuh ke tangan Uni Soviet.[4] Sejak tanggal itu Prinz Eugen resmi menggunakan prefix USS Prinz Eugen (IX-300), dan pada 13 Januari 1946 USS Prinze Eugen meninggalkan Eropa untuk terakhir kalinya, dan sebagian kru saat perlayaran tersebut berasal dari Kriegsmarine.

    Tes nuklir

    sunting

    Amerika pun kemudian menyertakan Prinz dalam tes nuklir bernama Operasi Crossroads di Atol Bikini. Setelah dinyatakan bertahan hidup dari ledakan nuklir tersebut, ia bermaksud untuk ditarik sampai ke Kwajalein Atoll namun kemudian badannya mulai miring dan akhirnya tenggelam disitu pada Desember 1946. Sampai sekarang, semua orang masih dapat melihat jasadnya dengan agak jelas dari permukaan laut di posisi dua mil ke barat laut dari Bandara Bucholz Army. Salah satu sekrup baling-balingnya diambil dan disimpan juga untuk dipajang di Laboe Naval Memorial di Jerman.[5] Bel loncengnya juga diambil dan dipajang di Museum Nasional Angkatan Laut Amerika Serikat.[6]

     
    kapal penjelajah berat Prinz Eugen.

    Catatan kaki

    sunting
    1. ^ Schmalenbach, hlm. 143.
    2. ^ Williamson, hlm. 42.
    3. ^ Bercuson, David J.; Herwig, Holger H. (2003). The Destruction of the Bismarck. New York: The Overlook Press. ISBN 978-1-58567-397-1.
    4. ^ Delgado, hlm. 44.
    5. ^ Gröner, hlm. 67.
    6. ^ Koop & Schmolke, hlm. 160.

    Referensi

    sunting