Henry Saragih

Revisi sejak 25 Agustus 2009 14.59 oleh Boud (bicara | kontrib) (Pranala: fr)

Henry Saragih (lahir di Petumbukan, Sumatera Utara pada 11 April 1964) adalah Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (periode 2007-2012). Selain itu, ia juga menjabat sebagai Koordinator Umum La Via Campesina, sebuah gerakan petani kecil dan buruh tani internasional. Ayah dua anak ini aktif memperjuangkan hak-hak kaum tani dan mengorganisasikan gerakan petani di Indonesia.

Henry menikah dengan Mazdalifah dan dikaruniai dua orang anak bernama Izzah Dienillah dan Mujahid Widyan. Kini ia tinggal di Medan, Sumatera Utara, tetapi waktunya banyak dihabiskan di sekretariat SPI di Jakarta.

Pendidikan

Pendidikan Formal:

Pendidikan Nonformal: Melalui berbagai seminar nasional and internasional, baik sebagai pembicara, peserta kursus dan pelatihan dalam berbagai issue seperti Appropriate Technology, Gender, Organic Farming, HAM, Hak Asasi Petani, Bahaya GMO, Kedaulatan Pangan dll dalam berbagai forum (FAO, UN Human Rights Committee, National Human Rigths Commission, Finland and Indonesia Social Movement Dialog on Environment issue, etc)

Pengalaman Organisasi & Kegiatan

  • Sintesa Forum Study (Organisasi Mahasiswa) 1986 - 1987
  • FIST (Forum Ilmu Sosial Tranformatif, National Organization for Transformative Social Sciences) 1985 – 1987
  • Ketua BPM FISIP, Universitas Sumatera Utara 1984-1986
  • Senior Advisor Yayasan SINTESA 1987 - 2006
  • Country Representative on Agriculture Development of ACFOD (Asian Cultural Forum on Development) 1990 – 1996
  • Board Leaders of Allign of North Sumatra Social Movement (WIM) 1992 – 1998
  • Majelis Pimpinan Petani Serikat Petani Sumatera Utara (SPSU) 1994 – 2006
  • Ketua Federasi Serikat Petani Indonesia 1998 – 2003
  • Board of Leader of North Sumatra Allign of the Poor (consists of Peasants, Workers, Fishers, and Urban Poor organizations) 1998 – 2006
  • Sekertaris Jenderal Federasi Serikat Petani Indonesia 2003-2007
  • International Coordination Comitte of La Via Campesina - untuk wilayah Asia Timur dan Tenggara 2000 – 2004
  • Dosen tamu di Universitas Sumatera Utara, 2004
  • Koordinator Umum La Via Campesina 2004 – sekarang
  • Ketua Umum Serikat Petani Indonesia 2007-Sekarang

Penghargaan

  • Penghargaan Institut for Global Justice Award (2006), atas jasanya dalam memimpin organisasi tani untuk melawan neoliberalisme dan rejim perdagangan bebas
  • 50 Orang yang bisa menyelamatkan bumi oleh Guardian (2008)

Pranala