Pembicaraan:Subsidensi tanah

Revisi sejak 17 Oktober 2023 15.12 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Notification of altered sources needing review) #IABot (v2.0.9.5)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Komentar terbaru: 1 tahun yang lalu oleh InternetArchiveBot pada topik External links found that need fixing (Oktober 2023)

Subsiden

sunting

@Hysocc: Apakah ada sumber bahasa Indonesia yang sempat digunakan ketika membuat artikel ini yang menggunakan istilah "subsiden" sebagai padanan untuk bahasa Inggris subsidence? Dari pencarian Google, sepertinya ada jargon antar-PT di Indonesia yang berbeda-beda soal ini, dengan yang paling populer adalah "penurunan (muka) tanah" [1]. Bandingkan [2]. RXerself (bicara) 11 Juni 2021 12.57 (UTC)Balas

@RXerself:, saya lebih setuju jika artikelnya dipindahkan menjadi "subsidensi". Supaya konsisten dengan artikel lain, convergence menjadi konvergensi. Contoh Konvergensi Antarktika, bukannya pertemuan antar dataran Antarktika. Juga conference menjadi konferensi, (misal Konferensi Meja Bundar), luminescence menjadi luminesensi, dependence menjadi dependensi (misal Dependensi Ross), fluorescence menjadi fluoresensi, existence menjadi eksistensi (misal koeksistensi damai), competence menjadi kompetensi (seperti kompetensi inti), resonance menjadi resonansi, valence menjadi valensi, Convalescence pun nantinya akan diterjemahkan menjadi konvalesensi oleh seseorang, dsb. Khawatir nanti argumen yang muncul adalah "urusin yang satu ini dulu, artikel lain bisa dibicarakan nanti", malah akan menjadi PR yang berat di masa depan jika tidak segera menyamakan suara untuk kasus-kasus yang serupa. Karena masih banyak artikel dengan akhiran serupa yang belum diterjemahkan.
Oh iya, saya memang master scrabble, btw.
Sekalipun kata "subsidensi" maupun "subsiden" belum ada di KBBI, nanti juga muncul. Kan memang begitu KBBI. Digunakan sering-sering dulu, nanti juga akan muncul entrinya. Kata "blusukan" saja harus diserap dulu dari bahasa Jawa gara-gara populer di media massa. "Bahasa Jawa kan bahasa Indonesia", kok ya istilah populer dari bahasa daerah lain di negeri ini tidak diserap ke KBBI? Jawanisasi?
Apalagi akhiran -nce hampir pasti merupakan nama benda. Jadi akan banyak artikel berakhiran -nce yang maknanya belum ada di KBBI, sehingga harus menggunakan frase dengan lebih dari satu kata, atau lagi-lagi diserap menjadi -nsi.
Selain itu, karena saya bekerja di bidang konstruksi saat ini, frase "penurunan muka tanah" bisa berasal dari terjemahan berbagai istilah asing. Drop, slope, depression, degression, semuanya bisa bermakna "penurunan muka tanah". Hysocc, Let's talk 11 Juni 2021 13.43 (UTC)Balas
"Subsidensi" bagi saya tidak apa-apa. Waktu menemukan "penurunan" tadi saya juga sempat berpikir terkait kemungkinan adanya padanan untuk istilah asing lain yang juga menggunakan "penurunan" pada bidang ilmu yang tidak terpaut jauh karena saya juga menemukan penggunaan kata "penurunan" untuk settlement. Nah ternyata ada kan seperti yang dibilang di atas ini. Artikel akan saya pindah ke "subsidensi tanah". RXerself (bicara) 11 Juni 2021 16.56 (UTC)Balas
sunting

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Subsidensi tanah that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 17 Oktober 2023 15.12 (UTC)Balas

Kembali ke halaman "Subsidensi tanah".