Sitemaps
Sitemap adalah salah satu alat bantu untuk para webmaster yang mempermudah dalam pengenalan peta situs di dalam situs web. Dengan begitu, mesin Google dengan mudah menjelajah dan meraih halaman-halaman yang ada di dalamnya. Sama halnya dengan situs web pada umumnya, blog juga memerlukan sitemap agar mesin pencari dengan mudah mendeteksi konten di dalamnya.[1] Dalam sistem sitemap ini pengguna dapat melakukan submit peta web berbasis XML langsung ke Google yang akan membantu Google mengindeks halaman web dengan mudah.[2]
Pada dasarnya, langkah yang harus diterapkan oleh pengguna sitemap adalah:[2]
- Gunakan perangkat lunak untuk menciptakan peta situs (sitemap) dalam format XML Google.
- Integrasikan dan unggah ke situs web.
Format sitemap
Ada beberapa tipe atau format untuk sitemap, semua format tersebut ukuran maksimalnya adalah 50MB, dan maksimal untuk URL-nya adalah 50.000. Jadi, jika sebuah situs web memiliki ukuran atau URL lebih dari itu, maka dapat dipecahkan menjadi 2 atau lebih.[3]
Beberapa format yang dikenali oleh Google
- XML
- RSS, mRSS, dan Atom 1.0
- Teks
Penugasan
Peta situs sangat berguna pada situs web di mana:
- Beberapa bagian dari situs web tidak dapat diakses melalui antarmuka penjelajahan.[4]
- Webmaster menggunakan konten Ajax tingkat lanjut, Silverlight atau Flash yang biasanya tidak dapat ditangani oleh mesin pencari.[5]
- Situs ini sangat besar dan mesin pencari mungkin melewatkan beberapa konten baru atau yang baru saja diperbarui.
- Ketika situs web berisi sejumlah besar halaman yang terisolasi atau tertaut dengan buruk.
Peta situs HTML terutama dirancang untuk pengunjung, memberikan mereka daftar tautan yang teratur ke semua halaman di situs.[6][7] Peta situs bertindak sebagai katalog, sehingga memudahkan pengguna untuk menavigasi dan menemukan konten tertentu.
Peta situs XML dirancang khusus untuk mesin pencari. Peta situs XML menyediakan daftar URL terstruktur yang dapat dengan mudah dirayapi dan diindeks oleh bot mesin pencari.[8] Tidak seperti peta situs HTML, peta situs XML tidak dimaksudkan untuk ditampilkan di situs web dan biasanya disimpan di direktori root.
Batasan Peta Lokasi
File peta situs dibatasi hingga 50.000 URL dan 50 MiB (52.428.800 byte) per peta situs. Peta situs dapat dikompresi menggunakan gzip, yang mengurangi konsumsi bandwidth. Beberapa file peta situs didukung, dengan file indeks peta situs yang berfungsi sebagai titik masuk. File indeks sitemap tidak boleh berisi lebih dari 50.000 gambar situs, tidak boleh melebihi 50 MB, dan dapat dikompresi. Anda dapat memiliki lebih dari satu file indeks sitemap.[9]
Seperti halnya semua file XML, semua nilai data (termasuk URL) harus menggunakan kode objek escape untuk karakter ampersand (&), tanda kutip tunggal ('), tanda kutip ganda ("), kurang dari (<), dan lebih besar dari (>).
Referensi
- ^ Ridwan Sanjaya & William S. Meningkatkan Finansial Dosen, Guru & Mahasiswa dengan Blogspot dan Google Adsense. Elex Media Komputindo. hlm. 152. ISBN 978-979-27-3386-0.
- ^ a b Bob Julius Onggo. Google Preneur Kaya Lewat Google. Elex Media Komputindo. hlm. 57. ISBN 978-979-27-1655-9.
- ^ "Sitemaps XML format". Sitemaps.org. 2016-11-21. Diakses tanggal 2016-12-01.
- ^ "Learn about sitemaps". developers.google.com. Diakses tanggal 2023-10-20.
- ^ "Indexing ajax loaded contents". exchangetuts.com. Diakses tanggal 2023-10-20.
- ^ "What is a Sitemap?". dev.to. Diakses tanggal 2023-10-20.
- ^ "HTML Sitemap vs XML Sitemap: Which One Should You Use?". jasonpittock.com. Diakses tanggal 2023-10-20.
- ^ "XML Sitemap: What It Is and How to Create One (+ Practical Tips)". www.cboomarank.com. Diakses tanggal 2023-10-20.
- ^ "Nested sitemap index partially read". support.google.com. Diakses tanggal 2023-10-20.