TVRI Gorontalo

Stasiun televisi di Gorontalo
Revisi sejak 28 Oktober 2023 01.44 oleh 36.85.221.49 (bicara)
TVRI Gorontalo
LPP TVRI Stasiun Gorontalo
Kota Gorontalo Gorontalo
Indonesia
KotaGorontalo
SaluranDigital: 34 UHF (multipleksing TVRI Gorontalo)
Virtual: 2
SloganTV Lo Lipu
Pemrograman
BahasaBahasa Indonesia
Bahasa Gorontalo
AfiliasiTVRI Nasional & ANTARA TV
Kepemilikan
PemilikLPP TVRI
Riwayat
Didirikan13 Juni 2007; 17 tahun lalu (2007-06-13)
Siaran perdana
13 Juni 2007; 17 tahun lalu (2007-06-13)
Bekas nomor kanal
40 UHF Analog (non aktif)
Informasi teknis
Otoritas perizinan
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
Pemancar relaylihat kotak info di bawah
Pranala
Situs webtvrigorontalo.com

Sejarah

TVRI Stasiun Gorontalo, pada awalnya merupakan sebuah Satuan Transmisi yang berada di bawah naungan TVRI Manado. Mulai beroperasi pada tahun 1982 Stasiun ini awalnya hanya memancarkan siaran TVRI Nasional dan belum melakukan kegiatan produksi program dan siaran lokal.

Pada tahun 2002, TVRI Gorontalo memulai perjalanan penting yakni melakukan siaran ujicoba dengan menyiarkan kembali siaran lokal TVRI Manado secara tunda.

Pada tahun 2003, Drs. J.P. Kadang, yang saat itu menjabat sebagai Manajer TVRI Manado, menunjuk dan menugaskan beberapa pegawai TVRI Manado yang dipimpin oleh Drs. Sunusi sebagai ketua tim. Anggota tim ini antara lain Minarni Abdul, Haris Uno, Bambang Ismadi, Taufik Sako, Yakobus Rumpa, dan Abdurahman Ayuba. Tugas tim ini adalah mempersiapkan pengalihan TVRI Gorontalo dari statusnya sebagai Satuan Transmisi menjadi Stasiun Penyiaran Daerah. Keputusan ini diambil sejalan dengan pemekaran Gorontalo sebagai provinsi tersendiri yang terpisah dari Sulawesi Utara. Persiapan yang dilakukan mencakup penyusunan program siaran lokal dan produksi program-program mandiri, agar masyarakat sudah bisa mengikuti perkembangan peristiwa yang terjadi di Provinsi Gorontalo.

Siaran perdana TVRI Gorontalo waktu itu belum memiliki beragam program seperti yang ada sekarang. Beberapa program lokal meliputi Pelangi Gorontalo,Info Mana Suka, dan Dialog Interaktif. Program-program ini dipandu oleh sejumlah penyiar, seperti Abdurahman Yahya, Herlina Dumbi, dan Suhendro Polapa, yang berperan sebagai presenter dan pembaca berita.

Perjalanan TVRI Gorontalo terus berlanjut hingga mencapai tonggak bersejarah pada tanggal 13 Juli 2007, ketika TVRI Satuan Transmisi Gorontalo diresmika menjadi Stasiun Penyiaran Daerah. Peristiwa ini menandai perkembangan signifikan dalam penyiaran di wilayah tersebut, yang memungkinkan TVRI Gorontalo untuk memberikan layanan yang lebih luas kepada masyarakat khususnya di Provinsi Gorontalo.

Struktur Organisasi

TVRI Stasiun Gorontalo merupakan Lembaga Penyiaran Publik yang berkedudukan di Provinsi Gorontalo. Secara resmi, stasiun penyiaran type B ini merupakan bagian integral dari LPP-TVRI. TVRI Gorontalo memiliki kantor dan studio berada di Jl. HB.Jassin No.317, Kota Gorontalo.

Saat ini, TVRI Gorontalo dipimpin oleh Maria Margareta Sopamena, S.Sos., M.M., yang menjabat sebagai Kepala Stasiun. Struktur organisasi TVRI Gorontalo sangat komprehensif dan mencakup beberapa unit kerja yang berperan dalam menjalankan operasionalnya. Unit-unit kerja tersebut meliputi Unit Kerja Pemberitaan, Unit Kerja Program, Unit Kerja Teknik, Unit Kerja Pengembangan Usaha, Unit Kerja Promosi, Unit Kerja Konten Media Baru, serta Unit Kerja Keuangan dan Umum. Dengan kerja sama dan koordinasi antar unit tersebut, TVRI Stasiun Gorontalo mampu menjalankan kegiatan operasional produksi dan penyiaran berbagai jenis konten dan program, memberikan pelayanan informasi dan hiburan yang bermanfaat bagi masyarakat Gorontalo dan sekitarnya.

Program, Penyiaran dan Platform

TVRI Stasiun Gorontalo menjalankan operasinya selama 18 jam setiap harinya, dengan jadwal penyiaran yang dimulai pukul 00.00 WITA hingga 02.00 WITA, dan kemudian dilanjutkan dari pukul 08.00 WITA hingga 24.00 WITA. Dengan jadwal penyiaran yang fleksibel seperti ini, stasiun TVRI Gorontalo berkomitmen untuk memberikan beragam program televisi yang sesuai dengan preferensi masyarakat Gorontalo. Dari tayangan pagi hingga malam, TVRI Gorontalo berupaya memenuhi kebutuhan hiburan, informasi, dan edukasi bagi seluruh penontonnya.

Penyiaran TVRI Stasiun Gorontalo mencakup siaran terestrial yang diperkuat oleh dua satuan transmisi, yaitu Satuan Transmisi Paguyaman di Kecamatan Boliyohuto, dan Stasiun Transmisi Agussalim di Kota Gorontalo. Stasiun ini dapat menjangkau seluruh wilayah kota Gorontalo, sebagian Kabupaten Gorontalo, sebagian Kabupaten Bone Bolango, dan sebagian Kabupaten Boalemo melalui channel 34 DVB-T2 untuk Kota Gorontalo dan channel 28 DVB-T2 untuk Paguyaman. Selain itu, siaran TVRI Gorontalo juga menyebarluaskan siaran melalui satelit pada frekuensi 3720, SR 32.272 H yang dapat diterima di seluruh wilayah Indonesia menggunakan antena parabola.

Tidak hanya itu, stasiun ini juga aktif dalam menghadirkan kontennya melalui platform digital yang dapat diakses melalui aplikasi Android dan live streaming di media sosial. Hal ini memungkinkan pemirsa, terutama kalangan milenial dan masyarakat dengan mobilitas tinggi, untuk mengakses kontennya secara fleksibel.

Untuk menunjang kegiatan produksi dan penyiaran TVRI Gorontalo difasilitasi dengan infrastruktur ruang studio dan ruang kendali siaran (PCR) dan peralatan produksi dan penyiaran yang lengkap dan modern, mulai dari kamera, lighting, system audio dan pemancar yang dioperasikan SDM memiliki skill sesuai profesi.

TVRI Stasiun Gorontalo telah berkomitmen untuk memberikan konten berkualitas tinggi yang memenuhi harapan pemirsa. Stasiun ini tetap menjadi salah satu sumber informasi dan hiburan diwilayah Gorontalo, serta memberikan kontribusi yang signifikan dalam mempromosikan budaya dan sosial kehidupan masyarakat setempat. Dengan kepemimpinan yang kuat dan dukungan masyarakat yang setia, TVRI Stasiun Gorontalo terus tumbuh dan berkembang sebagai salah satu stasiun penyiaran regional terkemuka di Indonesia. #deddy

Daftar Kepsta TVRI Gorontalo

  1. Sukrin Suweleh
  2. Sifak Mashudi
  3. Irmansyah
  4. Sukirman
  5. Maskur Daud
  6. Prasojo
  7. Stella Purukan
  8. Muhammad  Ikhsan
  9. Maria Margareta Sopamena