Bibit (perusahaan)

perusahaan finansial teknologi milik PT Bibit Tumbuh Bersama yang menyediakan portal jual beli reksadana untuk memperjual-belikan produk investasi reksadana secara daring (online) dari berbagai perusahaan manajer investasi (asset management)

Sejarah

PT Bibit Tumbuh Bersama
Private company
IndustriInvestasi
PendiriWellson Lo

Johny Susanto

Sigit Kouwagam
Kantor pusat
Jakarta Selatan, Indonesia
,
Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Juvenco Pelupessy

William Anwar Hendy Djuarto

Harry Dinata
Situs webwww.bibit.id

Bibit adalah perusahaan finansial teknologi milik PT Bibit Tumbuh Bersama[1] yang menyediakan portal jual beli reksadana untuk memperjual-belikan produk investasi reksadana secara daring (online) dari berbagai perusahaan manajer investasi (asset management). Sebagai sebuah marketplace, Bibit telah mengantongi lisensi dari OJK pada akhir 2018 sebagai agen penjual reksadana. Dan dijalankan oleh Juvenco Pelupessy, William Anwar, Hendy Djuarto, dan Harry Dinata. Bibit juga didukung oleh angel investor Christopher Angkasa untuk operasional awalnya.[2]


Akuisisi

Pada mulanya, Bibitnomic yang sejak akhir tahun 2018 mengantongi lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai agen penjual reksa dana dijalankan oleh tokoh-tokoh kunci seperti Juvenco Pelupessy, William Anwar, Hendy Djuarto, dan Harry Dinata serta didukung oleh Christopher Angkasa selaku angel investor.

Pada awal tahun 2019, akhirnya Bibit resmi diakuisisi oleh aplikasi investasi saham Stockbit.


Akuisisi ini terjadi di tengah maraknya disrupsi digital yang berlangsung begitu masif di semua sektor, termasuk industri jasa keuangan. Disrupsi memaksa pelaku bisnis untuk cepat beradaptasi agar tetap relevan dengan kebutuhan konsumen. Di sisi lain, konsumen semakin terbiasa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari menggunakan teknologi. Di sinilah kehadiran Bibit menjadi solusi atas kebutuhan investasi digital bagi masyarakat yang mendambakan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan.[3]

Bibit mematahkan anggapan sebagian masyarakat bahwa investasi di pasar modal itu sulit, eksklusif, dan terkesan menakutkan, misalnya takut terperosok dalam kerugian, takut tertipu, dan bahkan takut memulai karena tidak paham. Untuk waktu yang lama, masyarakat yang ingin membeli produk reksa dana harus terlebih dahulu menjadi nasabah prioritas di bank besar yang menetapkan minimum simpanan di atas ratusan juta. Selain itu, hanya kantor bank di kota besar yang memiliki layanan pembelian reksa dana dan tidak merata di setiap daerah. Menyikapi hal ini, Bibit fokus pada model bisnis yang memungkinkan investasi dilakukan secara mudah, cepat, aman, terjangkau dan bisa diakses oleh semua kalangan.

Referensi