Stasiun Salem

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Salem (SLM) (sering disebut dan juga dikenal sebagai Stasiun Gemolong) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Kelurahan Kwangen, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen; pada ketinggian +146 m; termasuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta. Stasiun ini terletak di dekat perempatan Gemolong atau pinggir jalan utama SoloPurwodadi pada wilayah Kecamatan Gemolong. Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus.

Stasiun Salem
Kereta Api Indonesia
JS28

Tampak depan perspektif Stasiun Salem, 2021
Nama lainStasiun Gemolong
Lokasi
Koordinat7°23′44″S 110°49′39″E / 7.3955785°S 110.8275515°E / -7.3955785; 110.8275515
Ketinggian+146 m
Operator
Letak
Jumlah peron2 (satu peron sisi yang agak rendah dan satu peron pulau yang agak tinggi)
Jumlah jalur3 (jalur 2: sepur lurus)
LayananJoglosemarkerto dan Banyubiru (kecuali jadwal malam arah Solo)
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1870
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan aglomerasi Stasiun berikutnya
Gundih
Berlawanan jarum jam
Joglosemarkerto
Lingkar Jawa Tengah
Solo Balapan
Searah jarum jam
Gundih Banyubiru
Semarang Tawang–Solo Balapan, p.p.
Solo Balapan
Terminus
Halte sebelumnya Trans Jateng Halte berikutnya
Terminal Lama Gemolong
menuju Tirtonadi
Koridor 1
Subosukawonosraten
transfer di Salem
Ngebuk
Fasilitas dan teknis
FasilitasCetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Toilet Isi baterai 
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Tampak peron Stasiun Salem, 2009

Dahulu ke arah utara stasiun ini, sebelum Stasiun Sumberlawang, terdapat Perhentian Bogorame dan Soko Jengkilong yang kini sudah tidak aktif. Sementara ke arah selatan stasiun ini, sebelum Stasiun Kalioso, terdapat Perhentian Saren yang juga bernasib sama.[3]

Sejarah

Stasiun ini dibuka bersamaan dengan dibukanya Jalur kereta api Gundih-Solo Balapan pada tanggal 10 Februari 1870. Ketika itu, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij sukses membuat jalur kereta api dari Stasiun Samarang menuju Tangoeng, kemudian dilanjutkan kembali menuju Kedungjati-Gundih-Solo Balapan hingga Vorstenlanden. Jalurnya dibuka berturut turut 1 Mei dan 1 September 1869, 10 Februari 1870, hingga aktif sepenuhnya pada tanggal 21 Mei 1873. Bangunan stasiun ini masih asli dari peninggalan NIS.[4]

Layanan kereta api

Aglomerasi

Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Banyubiru Eksekutif-Ekonomi Solo Balapan Semarang Tawang Kecuali jadwal malam tujuan akhir Solo Balapan melintas langsung.
Joglosemarkerto Perjalanan berlawanan arah jarum jam mulai pagi hari via Semarang TawangTegalPurwokertoYogyakartaSolo Balapan hingga berakhir di Semarang Tawang pada petang hari.

Pemberhentian hanya pada pagi hari.

Solo Balapan Perjalanan searah jarum jam mulai pagi hari via YogyakartaPurwokertoTegalSemarang Tawang hingga berakhir di Solo Balapan pada petang hari.

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1935. hlm. 150–152. 
  4. ^ Media, Muh Khodiq Duhri - Solopos Digital. "Stasiun Salem Gemolong Sragen 1,5 Abad Jadi Saksi Perjalanan KA". SOLOPOS.com. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Sumberlawang
menuju Gundih
Gundih–Solo Balapan Kalioso

7°23′44″S 110°49′39″E / 7.3955785°S 110.8275515°E / -7.3955785; 110.8275515