Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia
BEM Pesantren se-Indonesia atau Halaqoh Badan Eksekutif Mahasiswa Pesantren se-Indonesia adalah sebuah organisasi mahasiswa yang didedikasikan untuk memperkuat peran pesantren dalam membangun peradaban Indonesia. Berdiri di bawah naungan pesantren atau bersistem pesantren, organisasi ini berfokus pada aspirasi, komunikasi, konsolidasi, dan rekomendasi BEM/DEMA yang memiliki kesamaan kultur kepesantrenan. Didirikan dengan semangat santri dan santriwati, Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia berusaha untuk memunculkan citra dan eksistensi BEM/DEMA dalam lingkungan pesantren serta memberikan kontribusi positif bagi pendidikan pesantren dan negara.
Singkatan | BEM Pesantren se-Indonesia |
---|---|
Tanggal pendirian | 24 Februari 2015 |
Tipe | Organisasi Kemahasiswaan |
Kantor pusat | Perumahan Taman Kota, RT.4 RW.7, Kel. Kembangan Utara, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia |
Presidium Nasional 2021-2023 | Muhammad Naqib Abdullah |
Sekretaris Nasional | Tutur Dluha Ahmary |
Sejarah
suntingOrganisasi Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia lahir dari semangat santri-santriwati yang memiliki visi dan misi untuk memperkuat peran pesantren dalam membangun peradaban Indonesia. Gagasan ini pertama kali muncul di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur. Diskusi-diskusi awal membawa pada ide konkrit pembentukan organisasi, yang dimulai dengan kegiatan Pelantikan Kabinet BEM Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) periode 2014-2015., diadakan acara Halaqoh BEM Pesantren se-Jawa Timur, yang dihadiri oleh beberapa kampus pesantren. Gagasan ini pertama kali direspon dengan semangat oleh Kampus Ma’had Aly Tebuireng.
Momentum ini semakin berkembang ketika Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Pondok Pesantren Tebuireng menjadi tuan rumah Kongres Halaqoh BEM Pesantren pertama pada 23-24 Februari 2015. Dalam acara ini dihadiri sekitar 25 kampus pesantren, dan pada saat itu organisasi resmi berdiri dengan nama Halaqoh BEM Pesantren se-Jawa Timur, Halaqoh BEM Pesantren se-Jawa Timur resmi berdiri dengan disetujui AD/ART. Dengan berjalannya waktu, organisasi ini berkembang menjadi Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia pada bulan April 2016, setelah Muktamar Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia dilakukan di Universitas Darussalam Gontor.
Organisasi ini terus tumbuh dan berkembang dengan membentuk jaringan komunikasi erat antara pesantren-pesantren di seluruh Indonesia melalui berbagai kegiatan seperti seminar, diskusi, pelatihan, dan kegiatan sosial.
Keanggotaan
sunting- Anggota adalah BEM/DEMA Perguruan Tinggi yang berkududukan di Indonesia yang berada di bawah naungan pesantren atau bersistem pesantren yang pernah berpartisipasi sekurang-kurangnya sekali dalam kegiatan Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia.
- Anggota biasa adalah mahasiswa/i santri yang BEM/DEMA Perguruan Tingginya telah menjadi anggota Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia.
- Anggota luar biasa, adalah anggota yang dipilih oleh Pengurus Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia atau anggota inti dan disahkan oleh Presidium Nasional.
Daftar Presidium Nasional
suntingNo. | Nama | Asal Kampus | Masa Jabatan |
---|---|---|---|
1 | Tabarokal Robby Rintoko | Universitas Darussalam Gontor | 2016 |
2 | Ahmad Nuruddin | Institut Pesantren Mathali’ul Falah | 2017 |
3 | Busro Abadin | Intitut Agama Islam Al-Qodiri Jember | 2018-2020 |
4 | Muhammad Naqib Abdullah | STAI At-Tahdzib | 2021-2023 |
Pranala luar
sunting"Nurhidayat" (2021-10-08). "Pengurus Nasional Halaqoh BEM Pesantren Indonesia Dikukuhkan". Times Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-11. Diakses tanggal 2023-08-08.
"Rohmadi" (2021-06-04). "Terpilih Jadi Presnas BEM Pesantren, Begini Program Naqib Abdullah". Times Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-10. Diakses tanggal 2023-08-08.
Putri, Zunita (2023-07-31). "BEM Pesantren Se-RI Dukung Polri Usut Kasus IMEI Ilegal: Resahkan Masyarakat". Detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-11. Diakses tanggal 2023-08-08.