Riset pasar atau penelitian pasar (bahasa Inggris: market research) adalah rancangan, pengumpulan, analisis dan pelaporan yang sistematis atas data dan segala penemuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan.[1]

Perusahaan yang bergerak di bidang penelitian pemasaran dikelompokkan menjadi tiga macam:

  • Perusahaan sindikat jasa riset, yaitu perusahaan yang menghimpun informasi tentang konsumen dan perdagangan secara periodik untuk kemudian menjualnya kepada kliennya.
  • Perusahaan riset pemasaran menurut pesanan, yaitu perusahaan yang disewa untuk melakukan suatu riset tertentu. Kebanyakan bergerak dalam penyusunan desain penelitian, bekerja sama dengan klien dan laporan akan menjadi milik klien.
  • Perusahaan riset pemasaran khusus, yaitu perusahaan yang menyediakan jasa khusus bagi perusahaan riset lain dan juga departemen riset pemasaran suatu perusahaan.

Melakukan riset pasar

Riset pasar dipakai untuk mengembangkan strategi yang efektif, menimbang keputusan pro dan kontra, menentukan tujuan bisnis untuk masa depan, dan banyak lagi lainnya. Cara-cara dalam melakukan riset 3 perlu memperhatikan hal sebagai berikut.[butuh rujukan]

  1. Merencanakan riset pasar, yang meliputi:
    1. Tujuan riset. Sebelum memulai, penting untuk mendefinisikan dengan benar apa yang ingin ditemukan melalui riset pasar. Apakah ada kebutuhan di pasar yang dapat diisi oleh perusahaan saya?, Apakah produk dan pelayanan saya sesuai dengan kebutuhan pelanggan saya?, dan Apakah saya memberikan harga dan pelayanan yang terjangkau?
    2. Mengembangkan rencana untuk mengumpulkan informasi dengan efisien. Bagaimanapun juga, mengatur tujuan tanpa memiliki ide apapun tentang bagaimana meraihnya tidak pernah menjadi ide yang bagus untuk melakukan riset pasar. Hal ini untuk menjawab pertanyaan Akankah saya butuh untuk menemukan data pasar yang luas? dan Akankah saya butuh melakukan riset secara independen?.
    3. Mempresentasikan temuan dan untuk memutuskan tindakan apa yang dilakukan. Tujuan riset pasar adalah untuk memiliki efek dari keputusan nyata dari perusahaan sehingga mampu menjawab pertanyaan Apa prediksi saya tentang riset yang harus saya ungkapkan?, Apa yang akan saya lakukan jika asumsi saya terbukti benar?, serta Apa yang akan saya lakukan jika asumsi saya terbukti salah?.
  2. Memperoleh data yang berguna, yaitu dengan cara:
    1. Gunakan sumber data industri dari pemerintah. Munculnya era informasi menjadi lebih mudah dibandingkan sebelumnya bagi pebisnis untuk mengakses jumlah data yang besar, bahkan data dari pemerintah.
    2. Gunakan data dari asosisasi perdagangan. Asosiasi perdagangan merupakan asosiasi yang dibentuk oleh sekelompok pebisnis dengan aktivitas dan minat yang sama untuk tujuan kolaboratif. Selain terlibat dalam kegiatan lobi, penjangkauan masyarakat, dan periklanan, asosiasi perdagangan juga sering berpartisipasi dalam riset pasar. Data dari riset digunakan untuk meningkatkan daya saing dan keuntungan bagi industri. Beberapa data tersedia secara bebas, sementara beberapa hanya tersedia bagi anggota.
    3. Gunakan data dari publikasi perdagangan. Data mentah dari riset pasar mungkin tersedia untuk anggota non-industri dalam derajat yang beragam. Bagaimanapun, hampir semua publikasi perdagangan minimal akan menawarkan beberapa pilihan artikel daring yang menawarkan saran tentang strategi atau analisis tren pasar.
    4. Gunakan data dari institusi akademik. Banyak universitas dan institusi akademis (khususnya sekolah bisnis) secara rutin mempublikasikan hasil riset yang berdasarkan riset pasar secara keseluruhan atau gabungan dari beberapa riset pasar. Riset tersedia dalam publikasi akademis atau dari universitas secara langsung. Bagaimanapun juga, perlu dicatat bahwa sebagian besar riset akademis dilindungi, sehingga untuk mengaksesnya, membutuhkan pembayaran iuran, berlangganan publikasi tertentu, dan sebagainya.
    5. Gunakan data dari sumber ketiga. Karena pemahaman yang baik tentang pangsa pasar dapat meningkatkan atau merusak bisnis, industri pihak ketiga sebagai analis, perusahaan, dan pelayanan meingkat dengan spesifik untuk membantu pebisnis dan pengusaha dengan tugas kompleks dari riset pasar.
    6. Hindari layanan riset pasar yang eksploitatif. karena kompleksitas riset pasar, beberapa agensi pihak ketiga akan berusaha mengambil keuntungan dari pebisnis tanpa pengalaman dengan mengenakan tariff yang tinggi untuk informasi yang dapat diperoleh di tempat lain atau tanpa harus mengeluarkan biaya.
  3. Melakukan riset sendiri, dengan cara:
    1. Gunakan data yang tersedia untuk menentukan kondisi permintaan pada pasar.
    2. Lakukan survei.
    3. Lakukan diskusi kelompok. Salah satu cara untuk menentukan bagaimana pelanggan bereaksi terhadap strategi yang diusulkan adalah dengan mengundang mereka untuk berpartisipasi dalam diskusi kelompok.
    4. Lakukan wawancara satu per satu. Untuk data riset pasar kualitatif yang lebih intim, wawancara satu per satu dengan pelanggan dapat berguna. Wawancara individual tidak menyediakan data kuantitatif yang luas, yang diperoleh dari survei, tetapi sebaliknya mereka memungkinkan Anda untuk menggali lebih “mendalam” dalam pencarian informasi.
    5. Lakukan pengetesan produk/pelayanan.
  4. Analisis hasil riset, setidaknya hasil riset mampu menjawab hal-hal berikut.
    1. Menjawab pertanyaan awal penelitian.
    2. Lakukan analisis SWOT. SWOT merupakan singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats. Penggunaan yang umum dilakukan dalam riset pasar adalah untuk menentukan aspek tersebut dalam bisnis. Jika ini berlaku, data yang diperoleh dari proyek riset pasar dapat digunakan untuk menilai kesehatan perusahaan secara keseluruhan dengan melihat kekuatan, kelemahan, dan lainnya yang tidak sesuai dengan tujuan pada riset awal.
    3. Temukan tujuan pasar yang baru. Dalam istilah yang mudah, tujuan pasar adalah kelompok individu yang memeroleh promosi, iklan bisnis, dan akhirnya mencoba untuk menjual produk atau pelayanan tersebut kepada kelompok tersebut. Data dari proyek riset pasar menunjukkan bahwa beberapa individu tertentu yang bereaksi dengan istimewa terhadap bisnis yang dapat digunakan untuk memfokuskan diri pada sumber daya bisnis terhadap orang tertentu, memaksimalkan daya saing dan keuntungan.
    4. Mengidentifikasi topik riset selanjutnya. Riset pasar sering melahirkan riset pasar lainnya. Setelah Anda menjawab satu pertanyaan, pertanyaan baru dapat muncul atau pertanyaan lama dapat tetap tidak terjawab. Ini membutuhkan riset selanjutnya atau pendekatan metodologi yang berbeda untuk memeroleh jawaban yang memuaskan.

Proses Riset Pemasaran

  1. Menetapkan masalah dan tujuan riset. Manajer harus pandai mengatur agar masalah yang dirumuskan tidak terlalu uas dan juga tidak terlalu sempit. Terdapat ratusan hal yang dapat diteliti dalam setiap masalah, apabila masalah tidak dirumuskan dengan baik maka biaya pengumpulan informasi dapat melebihi nilai dari penemuannya nanti.
  2. Mengembangkan perencanaan riset. Langkah kedua adalah menyusun rencana yang paling efisien untuk menghimpun informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran harus meminta kepada peneliti pemasaran untuk memperkirakan biaya rencana riset sebelum menyetujuinya. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan laba.
  3. Sumber data. Data dapat dihimpun dari data sekunder, data primer, atau keduanya. Data sekunder merupakan titik awal dimulainya riset dan ternyata membawa manfaat dari segi biaya serta cepatnya tersedia. Sebaliknya apabila data yang dibutuhkan peneliti tidak ada, atau data yang ada sudah kedaluwarsa, tidak lengkap atau tidak dapat diandalkan, maka peneliti harus menghimpun data primer yang jelas akan membutuhkan biaya lebih besar.
  4. Pendekatan riset. Terdapat empat metode pokok dalam menghimpun data primer yaitu observasi, kelompok fokus, survei dan eksperimen. Riset dengan observasi salah satu cara untuk mencari data segar adalah mengamati pelaku dan lingkungannya. Riset kelompok fokus biasanya terdiri dari beberapa orang pewawancara yang mewawancara seorang ahli atau pakar atau organisasi yang kredibel di bidangnya. Riset dengan survei dilakukan dengan observasi deskriptif yang biasanya digunakan perusahaan untuk mempelajari pengetahuan, kepercayaan, pemilihan, kepuasan orang dan sebagainya, serta mengukur besaran-besarannya dalam populasi. Riset eksperimental merupakan bentuk paling formal. Riset ini meliputi kegiatan memilih kelompok tertentu yang sepadan, memperlakukannya dengan cara berbeda, mengendalikan variabel-variabel yang tidak tergantung dan memeriksa apakah perbedaan yang timbul benar-benar berarti secara statistik.
  5. Perangkat riset. Terdapat dua jenis perangkat riset utama pemasaran yaitu kuesioner dan peralatan mekanis. Kuesioner merupakan alat yang paling umum digunakan untuk mengumpulkan data primer. Pada umumnya suatu kuesioner berisi sekumpulan pertanyaan yang diajukan responden untuk dijawab. Karena ada banyak cara mengajukan pertanyaan, maka kuesioner ini bersifat fleksibel. Dalam mempersiapkan suatu kuesioner peneliti sebaiknya hati-hati dalam memilih jenis pertanyaan, bentuk pertanyaan, pemilihan kata-kata dan juga urutan.
  6. Rencana sampling. Langkah berikutnya dalam rencana riset adalah rencana sampling yang menyangkut tiga keputusan yaitu:
    1. Unit sampling. Akan menjawab pertanyaan Siapakah yang akan diteliti?
    2. Besarnya sampel. Akan menjawab pertanyaan Berapa banyak orang yang akan di sampel?
    3. Prosedur sampling. Akan menjawab pertanyaan Bagaimana seharusnya responden dipilih?
  7. Metode kontak. Langkah terakhir ini dalam rencana riset akan menjawab pertanyaan Bagaimana caranya subyek dihubungi?. Pesatnya tekhnologi saat ini memungkinkan peneliti memilih metode dalam menghimpun informasi seperti melalui telepon, melalui surat, email, aplikasi, atau wawancara langsung.

Referensi

  1. ^ Kotler, Philip. (1999). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian (Edisi Keenam). Jakarta: Erlangga.

Lihat pula