Benjeng, Gresik

kecamatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur
Revisi sejak 3 September 2009 07.06 oleh Borgxbot (bicara | kontrib) (Robot: Cosmetic changes)

Benjeng adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Gresik, provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Benjeng
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenGresik
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri35.25.04 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3525060 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan-
Peta
PetaKoordinat: 7°14′43″S 112°29′23″E / 7.24528°S 112.48972°E / -7.24528; 112.48972

Geografis

Kecamatan Benjeng berada di wilayah selatan kabupaten gresik. dari gresik kota berjarak sekitar 28 km. secara geografis sebelah barat berbatasan dengan kecamatan balongpanggang, sebelah timur kecamatan cerme, sebelah utara kecamatan Duduksampeyan, sebelah selatan kecamatan Kedamean.

Luas wilayahnya adalah 61,26 km2, sebagian besar difungsikan sebagai tanah sawah,pekarangan/halaman, tegal/kebun, tempat permukiman dan usaha. sebagian besar mata pencarian penduduk kecamatan Benjeng adalah petani, dari jumlah penduduk yang bekerja, hampir 50% menjadi petani.

Nama benjeng sebenarnya bukan nama desa, tapi nama salah satu dusun/kampung di desa Bulurejo. Desa ini memang menjadi ibu kota kecamatan Benjeng, pusat pemerintahan kecamatan. Kantor muspika, dan beberapa kantor dinas/instansi, dan pasar desa terletak di sepanjang jalan raya Benjeng yang masuk wilayah dusun Benjeng, desa Bulurejo.

Kata Benjeng, huruf e yang pertama dilafalkan seperti kata elang dan huruf e yang terakhir diucapkan seperti kata lonceng. Orang Jawa atau orang Gresik mengucapkan benjeng menjadi “mbenjeng”. arti kata benjeng, masyarakat kami mendefinisikan berasal dari kata jawa yaitu “benjeng atau bendjing”, yang artinya besok.

Alkisah zaman dahulu orang-orang di tempat ini sering membuat janji, namun ketika waktu yang disepakati telah tiba dan ditagih, mereka sering menunda. dengan berbagai alasan kemudian mereka selalu menjawab “mbenjeng” artinya besok. sehingga orang-orang menyebut daerah/desa ini dengan benjeng (artinya besok), kemudian pengucapannya bergeser menjadi benjeng seperti sekarang ini.

masuk akal juga asal usul benjeng dengan cerita di atas. tapi saya pribadi mempunyai kisah menarik tentang asal usul kata benjeng, cerita ini saya dapat dari kisah rakyat atau dongeng dahulu, namun cukup ilmiah juga apabila dihubungkan dengan kondisi wilayah, kondisi masyarakat dan kisah sejarah yang berkembang saat ini. berikut ini cerita yang bisa saya rangkum.

di zaman dahulu tempat ini selain dihuni warga pribumi, juga menjadi tempat tinggal bangsa pendatang yaitu cina, dan konon katanya mereka berkembang cukup banyak. masyarakatnya hidup dalam satu keluarga besar. tempat tinggal satu keluarga dengan keluarga lainnya letaknya berjauhan, tidak terpusat seperti saat ini. bangsa pendatang ini membuat rumah tempat tinggal di wilayah baru di sepanjang dusun benjeng hingga ke dusun munggugianti yang sekarang menjadi jalan arteri kabupaten. hal ini dibuktikan di kedua tempat ini (munggugianti dan benjeng bulurejo) dahulu masih terdapat warga keturunan cina.

masyarakat di sekitar wilayah ini mengenal nama desa yang dihuni banyak bangsa cina tersebut dengan sebutan benjeng. asal kata benjeng mirip dengan kata beijing, ibu kota rrc, bisa jadi orang-orang cina yang hidup di desa ini ingin membawa kebesaran ibu kota negaranya di desa ini. mereka berkeingan menjadikan benjeng sebagai kota raya dari wilayah di sekitarnya. dalam bahasa cina, kata benjeng mungkin mempunyai makna tersendiri. dan kemungkinan lainnya, benjeng berasal dari salah nama seseorang atau marga keluarga yang berpengaruh pada saat itu.

menurut cerita yang saya dapat, benjeng sendiri adalah pemukiman yang baru muncul, bukan pemukiman lama seperti desa-desa yang ada disekitarnya. karena di daerah ini tidak ditemukan peninggalan-peninggalan sejarah seperti candi tempat pemujaan dan sebagainya seperti desa-desa sebelahnya.

walaupun benjeng identik dengan nama cina, namun saat ini mungkin tidak akan pernah berjumpa dengan warga cina, karena memang cina keturunan yang masih bertempat tinggal di sini sangat jarang. yang saya tahu, saat ini tidak lebih dari 5 keluarga besar yang masih tinggal dan beranak cucu di kecamatan benjeng.

cerita ini kemungkinan besar jauh dari akurat, namun semoga anda mendapat versi lain dari cerita kota kecil saya, beijing, eh, benjeng…