Muhammad Hanafie Gobit
K.H. Muhammad Hanafie Gobit (15 Januari 1915 - 12 April 1990) adalah seorang ulama dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, di samping pernah menjadi petinggi di Partai MASYUMI Kalimantan Selatan, Departemen Agama Kalimantan Selatan, dan Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Selatan.[1]
Muhammad Hanafie Gobit | |
---|---|
Anggota Konstituante | |
Masa jabatan 1965–1968 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Banjarmasin, Kalimantan Selatan | 15 Januari 1915
Meninggal | 12 April 1990 Banjarmasin, Kalimantan Selatan | (umur 75)
Makam | Kuburan Muslimin Banjarmasin |
Anak | Ma'mun, Siti Wardah, Rusydah, Yusriah, Mashunah, Unaizah, Madihah, Shofwati, Usamah, Nailah, Rozihah |
Orang tua | Abdurrahim Gobit |
Sunting kotak info • L • B |
Kehidupan awal
Dia dilahirkan di daerah Antasan Kecil Timur, Banjarmasin pada hari Senin tanggal 11 Januari 1915. Ayahnya, Haji Abdurrahman Gobit adalah guru madrasah di Kampung Bugis (sekarang daerah Jalan Sulawesi, Banjarmasin) dan merupakan anak dari Gobit yang berasal dari Desa Satui, Kintap. Sedangkan ibunya bernama Intan.bin Corong. Baik pihak ayah maupun pihak ibu merupakan suku Banjar.[1]
Hanafie Gobit memiliki saudara kandung yang bernama Halifah. Selain itu, dia memiliki saudara tiri yang merupakan hasil pernikahan antara ayahnya dengan seorang gadis bernama Hj. Alus yang berasal dari Barabai, di antaranya H. Moeslaini Gobit, Hj. Alfiah Gobit, Hj. Ma’asiyah Gobit, dan H. Afriji Gobit.[1]
Pendidikan
Pendidikan yang dia tempuh antara lain Inlandche School di Balikpapan pada tahun 1922-1924, kemudian Madrasah Al-Ashriyyah di Kampung Bugis Banjarmasin pada tahun 1925-1927, dan Madrasah Ash-Sholatiyah di Makkah pada tahun 193-1940. Ketika belajar di Makkah, dia berhadil menyelesaikan dalam waktu enam setengah tahun dengan memperoleh nilai yang maksimal sehingga mendapatkan predikat Jayyid Mumtaz. Beberapa temannya sewaktu belajar di Makkah di antaranya H. Abdul Hamid, H. Abdullah Syafe’i dari Jakarta, Syah Ramli Gusti, dan H. Abdul Hadi.[1]
Selain pendidikan formal, dia juga pernah belajar dengan Tuan Guru Haji Said Midad pada tahun 1925-1933 di Kampung Sungai Jingah, dimana salah satu seorang teman belajarnya di antaranya Haji Ahmad Pamurus.[1]
Kiprah
Organisasi
Pada tahun 1931, dia terlibat dalam pendirian organisasi pelajar Islam Kalimantan yang diberi nama Musyawaratuth Thalibin. Dia juga menjadi pengurus di Jamiatut Thalibin (Organisasi Pelajar Islam Kalimantan) saat belajar di Mekkah. Dia juga menjadi Wakil Ketua Majelis Ulama yang dibentuk tahun 1962 oleh Pangdam X Lambung Mangkurat (ketuanya adalah K.H. Salman Taib). Saat MUI didirikan, dia menjadi Anggota Badan Pertimbangan MUI tahun 1975 dan masuk di Komisi III yang membidangi Ukhuwah Islamiyah dalam Munas II MUI tahun 1980 di Jakarta.[2]
Departemen Agama
Pada tahun 1942-1950, dia pernah menjadi qadi besar di Kalimantan. Hal ini membuat dia turut menjadi penyusun Kantor Departemen Agama Kalimantan pada tahun 1949 di Yogyakarta. Pada tahun 1950, dia menjadi pimpinan kantor persiapan Departemen Agama Kalimantan yang pertama. Sejak tahun 1951 sampai dengan 1963, dia ditugasi menjadi Kepala Kantor Urusan Agama Kalimantan.[2]
Politik
Dia bergabung dengan Partai Masyumi dan menjadi anggota pimpinan wilayah di Kalimantan Selatan pada tahun 1950-1959. Pada tahun 1956 hingga tahun 1959, dia menjadi anggota Konstituante Republik Indonesia dari fraksi Masyumi dengan nomor anggota 311.[3]
Selain itu, dia juga pernah menjadi penasehat PB Serikat Muslimin Indonesia yang kemudian dilebur menjadi Masyumi Kalsel, ketua Dewan Pertimbangan PW Parmusi Kalimantan Selatan pada tahun 1963-1971, dan anggota MPR-RI masa bakti 1977-1982.[2]
Kehidupan pribadi
Dia menikah dengan seorang perempuan yang bernama istri Hj. Asiah binti H. Abdul Karim. dan dikaruniai 11 orang anak serta 24 orang cucu, di antaranya Ir. H. Ma’mun, Hj. Siti Wardah, Hj. Rusydah, Hj. Yusriah, Dra. Hj. Mashunah Hanafi, MA, Dra. Hj. Unaizah, Hj, Madihah, BA, Dra. Hj. Shofwati, Drs. H. Usamah, M.Pd, Dra. Hj. Nailah, Dra. Hj. Rajihah Hanafi, M. Pd.I.[4]
Adapun nama-nama menantunya di antaranya Hj. Mutiah, H. Supian Turmuzi, H. Ishak Zarkasi, H. Tata Sutamsa, Drs. HM Qasthalani, LML, KH Husin Naparin, Lc, MA (Ketua MUI Kalimantan Selatan)., Ir. H. Lukman, Drs. H. Sam’ani Ma’ruf, Dra. Hj. Ratna Nurul Azizah, Drs. H. Murtaji dan Prof. Dr. H. Syaifuddin Sabda, M.Ag.[4]
Referensi
- ^ a b c d e "Ulama Banjar (49): KH. Muhammad Hanafie Gobit". Alif.ID. 2020-12-07. Diakses tanggal 2023-11-24.
- ^ a b c Barije, Ahmad (2018). Mengenal Ulama dan Tokoh Banjar. Banjarmasin: CV Rahmat Hafiz Al Mubaraq.
- ^ "H. M. Hanafi Gobit - Masjumi - Profil Anggota". Konstituante.Net. Diakses tanggal 2023-11-24.
- ^ a b Husna (2021). "Kontribusi KH Hanafie Gobit dalam Mengembangkan Pendidikan Islam di Kota Banjarmasin (Studi tentang Penguatan Pendidikan Agama Islam di Banjarmasin)". Al-Jami. 17 (1): 1–22.