Raja (gelar)
Raja atau Aji adalah gelar penguasa monarki yang paling dikenal dalam bahasa Indonesia. Gelar ini berasal dari India dan mulai digunakan seiring berkembangnya agama Hindu di Nusantara. Wilayah kekuasaan raja disebut kerajaan.
Bentuk wanita dari gelar ini adalah Ratu, yang dapat merujuk kepada raja wanita atau istri dari raja (permaisuri).
Asal mula dan penggunaan
suntingBahasa Sansekerta rājan- seasal dari bahasa Latin rēx, bahasa Gaulish rīx, bahasa Gaelic rí (genitive ríg), dan lain-lain, yang pada awalnya merujuk pada pemimpin dari kerajaan kecil atau negara-kota. Dipercaya gelar-gelar ini diturunkan dari bahasa Proto-Indo-Eropa *h3rēǵs.
Di Nusantara, gelar raja mulai digunakan oleh para penguasa monarki seiring menguatnya agama Hindu di Nusantara. Gelar ini menggeser penggunaan gelar ratu yang sebelumnya digunakan untuk merujuk para penguasa di Nusantara dan perlahan membuat gelar ratu menjadi terkesan kewanitaan.
Dalam penggunaannya, masyarakat Indonesia sangat sering menggunakan gelar raja untuk merujuk pada penguasa monarki secara umum, entah itu kaisar ataupun sultan. Gelar ini juga sering dipertukarkan penggunaannya dengan kaisar, meskipun pada kenyataannya, gelar kaisar dan maharaja memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari raja.
Gelar raja dalam berbagai bahasa
suntingIni adalah beberapa gelar asing yang dapat disepadankan dengan gelar raja dalam bahasa Indonesia.
Eropa
sunting- Rex, raja dalam bahasa Latin. Gelar ini kemudian diturunkan ke dalam beberapa bahasa, di antaranya:
- Rey dalam bahasa Spanyol
- Roi dalam bahasa Prancis
- King, raja dalam bahasa Inggris. Gelar ini diturunkan dari bahasa Anglo-Sakson cyning, dari bahasa Jerman *kuningaz. Gelar untuk raja dalam beberapa rumpun bahasa Jermanik yang lain di antaranya:
- Konge dalam bahasa Norwegia
- Konung dalam bahasa Swedia
- Koning dalam bahasa Belanda. Gelar ini masih digunakan di Belanda dan Belgia.
- Kral, raja dalam bahasa Bulgaria. Gelar untuk raja dalam beberapa rumpun bahasa Slavia yang lain di antaranya
- Korol' dalam bahasa Rusia
- Król dalam bahasa Polski
- Tsar (aksara Kiril: царь), gelar bahasa Rusia yang memiliki keambiguan arti, karena dapat disejajarkan dengan kaisar maupun raja. Keterangan lebih lanjut, lihat halaman tsar.
- Basileus (aksara Yunani: βασιλεύς), gelar bahasa Yunani yang juga dapat diartikan dengan kaisar maupun raja. Gelar ini disandang oleh Raja Yunani modern dan juga Kaisar Romawi Timur.
Afrika
sunting- Negus (huruf Ge'ez: ነጉሥ), raja dalam rumpun bahasa Semit Ethiopia[1]
- Firaun, gelar yang umumnya merujuk kepada raja dan ratu Mesir Kuno dari zaman Dinasti Pertama (sekitar 3150 SM) sampai pendudukan Makedonia pada tahun 350 SM[2]
Asia Barat
sunting- Malik (abjad Arab: ملك), raja dalam bahasa Arab. Gelar ini masih digunakan oleh Raja Arab Saudi, Yordania, Bahrain, dan Maroko. Sebagai catatan, gelar malik tidak dapat disamakan dengan sultan.
- Melekh (abjad Ibrani: מֶלֶךְ), raja dalam bahasa Ibrani
- Syah (abjad Arab: شاه), raja dalam bahasa Persia. Gelar ini diturunkan dari bahasa Persia Kuno xšāyaθiya "raja", yang dipinjam dari bahasa Madyan.[3] Gelar ini juga digunakan bersama gelar sultan oleh pemimpin Kesultanan Aceh.
Asia Timur
sunting- Wang (hanzi: 王) adalah gelar raja dalam bahasa Tionghoa. Gelar ini juga digunakan di Korea dan Jepang. Meskipun memiliki tulisan karakter yang sama, gelar ini memiliki pelafalan yang berbeda di tiap bahasa.
- Wang (hanja: 王, hangeul: 왕), raja dalam bahasa Korea. Pada masa Dinasti Joseon, raja juga disebut dengan Jusang (주상), Imgeum (임금), Narannim (나랏님), Gukwang (국왕), Geumsang (금상), Sanggam (상감), Daejeon (대전), dan Gwain (과인), tergantung pembicara dan konteks pembicaraan.[4][5]
- Ō (kanji: 王), raja dalam bahasa Jepang. Di Jepang, gelar ini juga digunakan secara resmi untuk merujuk pada pangeran yang merupakan kerabat jauh Kaisar Jepang.
- Kokuō (kanji: 国王), gelar lain untuk raja dalam bahasa Jepang
Daftar raja sekarang
suntingDaftar ini adalah daftar penguasa monarki yang gelar resminya diterjemahkan sebagai "raja" dalam bahasa Indonesia. Penguasa monarki yang tingkatannya di bawah raja, seperti setingkat adipati, pangeran, dan amir, tidak dimasukkan. Penguasa monarki yang menyandang gelar kaisar juga tidak disertakan, karena pada dasarnya gelar kaisar berada di atas raja. Penyandang gelar sultan juga tidak dimasukkan dalam daftar, karena meskipun kerap disepadankan dengan raja, sultan memiliki pengertian sendiri yang tidak selalu sesuai dengan pengertian raja. Selain itu, gelar sultan juga sudah dikenal di berbagai belahan dunia, sehingga lazimnya dibiarkan apa adanya dan tidak diterjemahkan menjadi "raja" atau "kaisar" dalam berbagai bahasa di dunia. Selain itu, raja yang menjadi bawahan dari penguasa lain, seperti dalam kerajaan bagian di Malaysia, juga tidak diikutkan dalam daftar.
Untuk wanita yang menjadi penguasa monarki setingkat dengan raja, lihat halaman ratu.
Raja | Negara | Sejak Tanggal |
---|---|---|
Carl XVI Gustaf |
Swedia | 15 September 1973 |
Mswati III |
Eswatini | 25 April 1986 |
Harald V |
Norwegia | 17 Januari 1991 |
Letsie III |
Lesotho | 7 Februari 1996 |
Abdullah II |
Yordania | 7 Februari 1999 |
Hamad |
Bahrain | 6 Maret 1999 |
Muhammad VI |
Maroko | 23 Juli 1999 |
Norodom Sihamoni |
Kamboja | 14 Oktober 2004 |
Jigme Khesar Namgyel Wangchuck |
Bhutan | 14 Desember 2006 |
Tupou VI |
Tonga | 18 Maret 2012 |
Willem-Alexander |
Belanda | 30 April 2013 |
Filip |
Belgia | 21 Juli 2013 |
Felipe VI |
Spanyol | 19 Juni 2014 |
Salman |
Arab Saudi | 23 Januari 2015 |
Charles III |
Britania Raya | 8 September 2022 |
Catatan kaki
sunting- ^ Paulos Milkias, Haile Selassie, western education, and political revolution in Ethiopia, (Cambria Press: 2006), p.2.
- ^ Beck, Roger B.; Black, Linda; Krieger, Larry S.; Naylor, Phillip C.; Shabaka, Dahia Ibo (1999). World History: Patterns of Interaction. Evanston, IL: McDougal Littell. ISBN 0-395-87274-X.
- ^ An introduction to Old Persian (p. 149). Prods Oktor Skjærvø. Harvard University. 2003.
- ^ "Styles and Titles". Royalark. Diakses tanggal 2014-04-01.
- ^ "Glossary". Royalark. Diakses tanggal 2015-12-13.