Efek Rumah Kaca (grup musik)

grup musik Indonesia
Revisi sejak 27 November 2023 10.13 oleh IsangIseng (bicara | kontrib)

Efek Rumah Kaca adalah grup musik indie yang berasal dari Jakarta. Terdiri dari Cholil Mahmud (vokal utama, gitar), Poppie Airil (vokal latar, bass), Akbar Bagus Sudibyo (drum, vokal latar), dan Reza Ryan (gitar). Mereka dikenal oleh para pecinta musik di Indonesia karena lagu-lagu mereka yang banyak menyentuh dan memotret keadaan sosial masyarakat di sekitar mereka pada semua tingkatan. Sampai sekarang, band ini sudah merilis tiga album studio, yaitu Efek Rumah Kaca (2007), Kamar Gelap (2008), Sinestesia (2015)[1] dan Rimpang (2023).

Efek Rumah Kaca
AsalJakarta, Indonesia
Genre
Tahun aktif2001—sekarang
Label
  • Paviliun Records
  • Aksara
  • Jangan Marah Records
  • Efek Rumah Kaca
Artis terkaitPandai Besi
Situs webefekrumahkaca.net
AnggotaCholil Mahmud
Akbar Bagus Sudibyo
Poppie Airil
Reza Ryan
Mantan anggotaAdrian Yunan Faisal

Karier

2001–2007: Awal mula dan Efek Rumah Kaca

Pada tahun 2001, Cholil Mahmud bersama Adrian Yunan Faisal, Hendra dan Sita membuat sebuah band. Akbar Bagus Sudibyo baru ikut masuk setelah diperkenalkan oleh teman mereka. Dua tahun kemudian, Hendra dan Sita keluar dari band karena kesibukkan masing-masing.[2] Setelah berganti nama mejadi Hush dan Superego, akhirnya mereka memutuskan memakai nama Efek Rumah Kaca.[3]

Pada tahun 2007, mereka merilis album pertama mereka, Efek Rumah Kaca yang terjual lebih dari 5.000 kopi.[4]

2008–2011: Kamar Gelap

Album kedua mereka, Kamar Gelap, dirilis pada tanggal 19 Desember 2008. Album ini merilis 3 singel yaitu Kenakalan Remaja di Era Informatika, Mosi Tidak Percaya dan Balerina. Album ini mendapatkan penghargaan pada Indonesia Cutting Edge Music Awards 2010 untuk The Best Album dan Kenakalan Remaja di Era Informatika untuk Favorite Alternative Song.[5]

2017-sekarang: Adrian mengalami kebutaan total, memutuskan bersolo karier

Pada tahun 2017, Adrian, bassist ERK yang juga sebagai salah satu pendiri Efek Rumah Kaca, mengalami kebutaan total dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari Efek Rumah Kaca dan pada tahun yang sama, ia juga mengeluarkan album solo yang ber-genre pop folk, Sintas.[6]

Gaya musikal

Mereka mengatakan bahwa musik adalah hidup mereka. Semua yang terjadi dalam hidup mereka terlihat dalam musik mereka.[2] Mereka juga digambarkan sebagai grup musik pop dengan pesan-pesan sosial dan politik dalam lirik mereka.

Anggota band

Diskografi

Album studio

Album mini

Judul Tahun
Efek Rumah Kaca 2007
Kamar Gelap 2008
Sinestesia 2015
Rimpang 2023

{| class="wikitable plainrowheaders" style="text-align:center;"

! scope="col" style="width:12em;"| Judul ! scope="col"| Tahun |- ! scope="row"| Jalan Enam Tiga | 2020 |}

Single

Penampilan tamu

Judul Tahun Album
"Jatuh Cinta Itu Biasa Saja" 2007 Efek Rumah Kaca
"Cinta Melulu"
"Di Udara"
"Desember"
"Kenakalan Remaja di Era Informatika" 2008 Kamar Gelap
"Mosi Tidak Percaya"
"Balerina"
"Pasar Bisa Diciptakan" 2015 Sinestesia
"Biru"
"Putih"
"Merdeka" 2016 Singel non-album
"Seperti Rahim Ibu"
(menampilkan Najwa Shihab)
2018
"Tiba-Tiba Batu"[7] 2019 Jalan Enam Tiga
"Heroik" 2022 Rimpang
Judul Tahun Album
"Hujan Jangan Marah" 2008 Science In Music

Penghargaan dan nominasi

Tahun Penghargaan Kategori Nomine / karya Hasil
2008 Anugerah Musik Indonesia Karya Produksi Alternatif Terbaik "Cinta Melulu" Nominasi
MTV Indonesia Award The Best Cutting Edge Efek Rumah Kaca Menang
Rolling Stone Indonesia Rookie of the Year Menang
2009 Class Music Heroes 2009 Class Music Heroes Menang
Rolling Stone Indonesia 150 Lagu Indonesia Terbaik "Di Udara" ke-131
"Cinta Melulu" ke-143
2010 Indonesia Cutting Edge Music Awards The Best Album Kamar Gelap Menang
Favorite Alternative Song "Kenakalan Remaja di Era Informatika" Menang
2016 Indonesian Choice Awards Album of The Year Sinestesia Nominasi
Anugerah Musik Indonesia Karya Produksi Alternatif Terbaik "Merah" Nominasi
2017 Anugerah Musik Indonesia "Merdeka" Nominasi
2018 Anugerah Musik Indonesia "Seperti Rahim Ibu" Nominasi
2020 Anugerah Musik Indonesia Duo/Grup/Kolaborasi Alternatif Terbaik "Tiba-Tiba Batu" Menang
2022 Anugerah Musik Indonesia Duo/Grup/Kolaborasi Alternatif Terbaik "Sapa Pra Bencana" Menang

Referensi

  1. ^ "Setelah Tujuh Tahun, Efek Rumah Kaca Merilis Album Terbaru Secara Digital". rollingstone.co.id. 18 Desember 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-24. Diakses tanggal 2 Januari 2016. 
  2. ^ a b Supian, Zulhabri (July 5, 2010). "Efek Rumah Kaca — sebuah band pop sosial politik". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-03. Diakses tanggal June 13, 2011. 
  3. ^ Dewi, Mariani (April 12, 2009). "Efek Rumah Kaca, Making the world (and some ears) hotter with their music". The Jakarta Post. Diakses tanggal June 13, 2011. 
  4. ^ Thee, Marcel (March 4, 2009). "Efek Rumah Kaca Keeps Getting Hotter". The Jakarta Globe. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 26, 2012. Diakses tanggal June 15, 2011. 
  5. ^ "Ini Dia Jawara Indonesia Cutting Edge Music Awards!". 19 July 2010. Diakses tanggal 8 December 2015. 
  6. ^ https://hot.detik.com/main-stage/d-3928930/masa-transisi-adrian-yunan-dan-keputusan-solo-karier
  7. ^ Nayaka, Aluna (2020-01-10). "Efek Rumah Kaca: Tiba-tiba Batu Single Review". Cultura Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-19. 

Pranala luar