Arema Indonesia

klub sepak bola di Indonesia

Arema Indonesia dahulu dikenal dengan nama Arema Malang adalah klub sepak bola di Indonesia yang berasal dari Malang, Provinsi Jawa Timur. Saat ini Arema Indonesia vakum dari ISL. Arema Indonesia berbeda dengan Arema FC walau memiliki nama yang hampir sama namun klub-klub itu masing-masing di miliki oleh pemilik yang berbeda, Arema FC adalah klub yang menggantikan jatah kekosongan Arema Indonesia ke Liga Primer Indonesia yang sudah mati suri di Liga 1/ISL.

Arema Indonesia
Nama lengkapArema Indonesia
JulukanSingo Edan
Berdiri
  • 11 Agustus 1987; 36 tahun lalu (1987-08-11) (sebagai PS Arema)
  • 2009; 15 tahun lalu (2009) (sebagai Arema Indonesia)
StadionStadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur
(Kapasitas: 30.000)
Pemilik
  • PT Arema Indonesia
  • Yayasan Arema (93℅)
  • Lucky Acub (7℅)
(saham penghormatan)
Presiden/CEOIndonesia Rendra Kresna
ManagerIndonesia Ruddy Widodo
Pelatih
  • Belanda Robert Rene Alberts (2009/2010)
  • Austria Wolfgang Pikal (2010/2011)
  • Indonesia Joko Susilo (2011/2012)
  • Indonesia Rahmad Darmawan (2012/2013)
LigaISL
Indonesia Super League1
Kelompok suporterAremania

Arema Indonesia merupakan tim se-daerah dengan Persema Malang, Persekam Metro FC, Persikoba Batu, Malang United, NZR Sumbersari, Singhasari FC, Kanjuruhan FC, Arema FC (setelah dualisme).

Saat ini Arema Indonesia (Liga 3) bermain di Liga 3 Asprov Regional Jawa Timur tetapi dibawah manajemen yang berbeda dari Arema Indonesia versi Yayasan Arema. Saat ini juga Yayasan Arema vakum/mati suri.

Sejarah

Nama Arema pada masa Kerajaan Nama Arema adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis dalam Kitab Negarakertagama. Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.

Nama Arema di dekade '80-an Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang. Arema kemudian menjelma menjadi semacam "subkultur" dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepak bola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek Malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepak bola Arema adalah sebuah keniscayaan.

Arema Indonesia (Yayasan Arema) yang saat ini vakum dari ISL dahulunya merupakan salah satu tim papan atas yang bermain di liga tertinggi sepak bola di Indonesia, tetapi semuanya berubah setelah terjadinya dualisme Arema yang menjadikan tim Arema Indonesia menjadi 2 tim yang berbeda, bukan hanya beda nama tapi juga beda nasib. Pada tahun 2011, ketua Yayasan Arema Indonesia saat itu Muhammad Nur bersama Lucky Acub Zaenal mendaftarkan Arema Indonesia untuk mengikuti kompetisi resmi saat itu bernama IPL yang pada musim kedua diputuskan oleh PSSI menjadi kompetisi ilegal karena konflik internal PSSI saat itu. Sementara itu di dalam Yayasan Arema itu sendiri ternyata ada kubu yang tidak setuju dengan keinginan ketua Yayasan Arema yang memasukkan Arema ke kompetisi IPL yaitu kubu Rendra Kresna (sekretaris Yayasan Arema) yang notabene sudah mengundurkan diri sebelumnya. Kubu Rendra Kresna beralasan saat pelepasan saham Arema oleh pemilik Arema yang terdahulu yaitu PT Bentoel, pihak Rendralah yang mendapat amanat dan berhak atas arah tujuan Arema. Dua kubu ini kemudian sama-sama membentuk klub, yang mana keduanya mengikuti kompetisi yang berbeda. PT Arema Indonesia (Yayasan Arema) versi M. Nur yang mendapat suntikan dana dari konsorsium Ancora mengikuti kompetisi Liga Primer Indonesia (IPL) dengan tetap memakai nama Arema Indonesia, sementara Arema versi Rendra Kresna yang juga mendapat suntikan dana dari Grup Bakrie mengikuti kompetisi Liga Super Indonesia dan memakai nama Arema Cronus.

Dalam perkembangan terkini, dualisme itu masih tetap ada. Langkah PSSI dengan mengabulkan semua permohonan klub terhukum dan klub baru membuat Arema kembali terbagi dua. Arema Indonesia sebagai klub yang terhukum karena mengikuti Liga ilegal (LPI) akhirnya setelah melalui kongres PSSI pada tahun 2017 di Bandung, Arema Indonesia (versi manajemen yang berbeda / versi Novi Acub) diperbolehkan mengikuti kompetisi resmi lagi namun harus dimulai dari Liga 3.[1] Sementara Arema Cronus yang berkompetisi di Liga Super Indonesia berganti nama menjadi Arema FC dan tetap mengikuti kompetisi teratas di Indonesia yang sekarang berganti nama menjadi Liga 1 hingga kini.[2]

Arema sempat beberapa kali berganti nama:

  • PS Arema (1987 - 1995)
  • Arema Malang (1995 - 2009)
  • Arema Indonesia (2009 - 2013)

Prestasi

Liga Domestik

Piala Domestik

Turnamen Pra-Musim

Rekor musim ke musim

Liga domestik

Arema Malang (1987-2008)
Arema Indonesia (2009-2010)

Piala domestik

Arema Malang (1987-2008)
Arema Indonesia (2009-sekarang)

Kompetisi internasional

  • 1993-94 : Arema Malang (kalah agregat 3-6(2-2&1-4) dari   Thai Farmers Bank di babak kualifikasi 2 / tidak lolos ke babak grup(7 besar) Kejuaraan Klub Asia)
  • 2007 : Arema Malang (peringkat 3 grup F babak grup(28 besar) dengan 4 poin / tidak lolos ke babak perempat final Liga Champions Asia)
  • 2011 : Arema Indonesia (peringkat 4 grup G babak grup(32 besar) dengan 1 poin / tidak lolos ke babak perdelapan final Liga Champions Asia)
  • 2012 : Arema Indonesia (kalah agregat 0-4(0-2&0-2) dari   Al-Ettifaq di babak perempat final / tidak lolos ke babak semi final Piala AFC)

Pemain terkenal

Lokal

Asing

Lihat pula

Referensi

  1. ^ PSSI pulihkan status 7 klub terhukum. Website resmi PSSI. Diakses tanggal 30/09/2019.
  2. ^ 30 tahun Arema dan dualisme yang tak kunjung usai. Kompasiana.com. Diakses tanggal 30/09/2019

Pranala luar