Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat karena alasan sebagai berikut:
- artikel tentang orang, hewan individu, organisasi (grup musik, klub, perusahaan, dll.), konten web, atau peristiwa yang terselenggara yang tidak mengindikasikan kepentingan subjeknya. Lihat KPC A7.
- karena dalam bentuk saat ini hanya berfungsi untuk promosi atau mempublikasikan entitas, orang, produk, atau ide, dan akan membutuhkan penulisan ulang mendasar untuk menjadi ensiklopedis. Namun, fakta bahwa perusahaan, organisasi, atau produk hanyalah subjek halaman, tidak dengan sendirinya, memenuhi syarat halaman tersebut untuk dihapus berdasarkan kriteria ini. Kriteria ini juga tidak berlaku jika konten ensiklopedis substansial akan tetap ada setelah menghapus materi promosi penghapusan bukan pembersihan; dalam hal ini harap hapus sendiri materi promosi, atau tambahkan tag {{advert}} untuk mengingatkan orang lain untuk melakukannya. Lihat KPC U11.
Halaman ini mungkin dihapus dengan kriteria yang sesuai. Lebih+dari+satu+macam+alasan%3A+penghapusan+cepat+criteria+%5B%5BWP%3AA7%7CA7%5D%5D%2C+%5B%5BWP%3AU11%7CU11%5D%5D.+Untuk+mengajukan+pembatalan+penghapusan%2C+lihat+%5B%5BWP%3AREFUND%2FG13%5D%5DNA
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
- Kepada nominator: Tempatkan templat:
{{subst:Db-notice-multiple|Ari Dwipayana|header=1|A7|U11}} ~~~~
- pada halaman pembicaraan pembuat/pengunggah.
Kepada pengurus: artikel ini memiliki isi pada halaman pembicaraannya yang harus diperiksa sebelum dihapus.
Pengurus: periksa pranala balik, riwayat (beda), dan catatan sebelum dihapus. Periksa di Google.
Halaman ini terakhir disunting oleh FenyMufyd (kontribusi | log) pada 13:08, 7 Desember 2023 (UTC) (11 bulan lalu)
Dr. A.A.G.N. Ari Dwipayana (lahir 24 Februari 1972). Pada tahun 1995 Ari Dwipayana menyelesaikan studi S1 di Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM), 2003 menyelesaikan S2 Ilmu Politik di universitas yang sama dan memperoleh gelar Doktor di tahun 2013.[1]
Sejak 1997, Ari menjadi dosen di Jurusan Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM. Dia juga menjadi peneliti di Institute for Research Empowerment Jogja, dan Sekretaris Yayasan Interfidei Yogyakarta.
Di awal tahun 2015, Ari Dwipayana, diangkat menjadi Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara.[2] Dan di tahun yang sama, tepatnya 4 September 2015,[3] Presiden Joko Widodo mengangkat Ari Dwipayana sebagai Tim Komunikasi Presiden menggantikan Teten Masduki. Ari Dwipayana bersama Sukardi Rinakit bertugas menyampaikan informasi kepada publik mengenai kegiatan dan berbagai penjelasan presiden.[4] Selanjutnya Ari Dwipayana di angkat menjadi Koordinator Staf Khusus Presiden pada tanggal 19 November 2019.[5] Pada tahun 2023, Ia menerima Bintang Jasa Utama dari Presiden Joko Widodo.[6]
Tradisi Keilmuan
Buku
Buku karya Ari Dwipayana antara lain:
- Kelas dan Kasta: Pergulatan Kelas Menengah di Bali (2001)
- Agama dan Negara: Perspektif Agama-agama (2001)
- Membangun Desa Secara Partisipatif (2003)
- Desa Adat: Antara Otentisitas dan Demokrasi (2003)
- Bangsawan dan Kuasa: Kembalinya Para Ningrat di Dua Kota (2004)
- Promosi Otonomi Daerah (2004)
- Jalan Terjal Reformasi Lokal (2004)
- Globalism: Pergulatan Politik Representasi atas Bali (2005)
- Cost of Democracy di Tiga Kabupaten (2006)
Ari Dwipayana juga menjadi editor buku-buku di antaranya adalah:[1]
- Mutiara Perubahan, Inovasi dan Emansipasi Desa dari Indonesia Timur (2013)
- Bulan Sabit di Pulau Dewata (2012).
Orasi Ilmiah
Sepanjang tahun 2021, Ari Dwipayana menyampaikan orasi ilmiah di empat perguruan tinggi Hindu di Bali, Lombok dan Jakarta. Orasi Ilmiah pertama di selenggarakan di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa pada 25 Mei 2021 dengan judul Keluar Dari Pusaran: Aktivisme Hindu Dalam Menghadapi Tantangan dan Masa Depan.[7] Orasi ilmiah kedua di Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar pada 4 Oktober 2021, dengan judul Hindu Sains dan Teknologi, Menjaga Keseimbangan Untuk Kemanusiaan dan Kemajuan Peradaban,[8] Orasi Ilmiah ketiga diselenggarakan di Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Nusantara Jakarta pada 24 Oktober 2021 dengan tema Menjadi Manusia Tattwa[9] dan yang ke-empat di Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram, pada 29 November 2021 dengan tema Menuju Pencapaian Wiweka Widya, Jnana Wicaksana.[10]
Pengabdian Masyarakat
Pada bulan Januari tahun 2003, Ari Dwipayana mendirikan Yayasan Uluangkep -sebuah NGO- yang bergerak dalam penelitian dan pemberdayaan desa adat di Bali. Yayasan Uluangkep berfokus pada penelitian dan pemberdayaan untuk masyarakat Bali di bidang pendidikan, ekonomi dan penguatan peranan lembaga adat.[4] Selanjutnya pada tahun 2011, Ari Dwipayana dipercaya menjadi Ketua Yayasan Tat Twam Asi yang banyak bergerak dalam perlindungan sosial, kesehatan dan peningkatan kualitas pendidikan anak-anak Bali, serta membangun kehidupan harmoni dalam keberagaman umat.
Yayasan Puri Kauhan Ubud didirikan oleh Ari Dwipayana di tahun 2008. Yayasan ini memberikan perhatian pada pengembangan dan pemajuan aksara, serta sastra dan bahasa Bali. Bertujuan melestarikan lontar/manuskrip melalui kegiatan digitalisasi lontar, serta kegiatan lain yang mengajak masyarakat termasuk anak-anak muda Bali agar mau menggunakan, mencintai dan tidak malu menggunakan bahasa Bali.[11]
Di tahun 2021, Yayasan Puri Kauhan Ubud, menyelenggarakan kegiatan Sastra Saraswati Sewana. Kegiatan ini berupa Ajang Penciptaan Karya Sastra Bali klasik (Kakawin, Kidung dan Geguritan), serta Sastra Bali Modern (Puisi, Cerpen dan Satua Bali untuk anak-anak).[12] Dalam rangkaian acara tersebut juga digelar kegiatan Mai Mabasa Bali (mari berbahasa Bali), Merdeka Mabasa Bali (merdeka berbahasa Bali) dan Lomba Kartun Strip Mai Mabahasa Bali. Mai Mabasa Bali, melibatkan para musisi Bali, untuk menciptakan lagu-lagu berbahasa Bali.
Karir
- Dosen DPP Fisipol Universitas Gadjah Mada (1997-sekarang).
- Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat KAGAMA (2014-sekarang)
- Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (2015)[2]
- Staf Khusus Presiden RI periode 2015-2019.
- Koordinator Staf Khusus Presiden periode 2019-2024.[13]
Social Account
Referensi