Gaya kepemimpinan

Revisi sejak 12 Desember 2023 03.07 oleh Greenscoopy (bicara | kontrib) (Menambahkan teori gaya kepemimpinan)

Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya. Menurut Thoha (1995) gaya kepemimpinan Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk erjakan, cara pemimpin bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya. Untuk memahami gaya kepemimpinan, sedikitnya dapat dikaji dari tiga pendekatan utama, yaitu pendekatan sifat, perilaku, dan situasional.

Menurut teori, ada empat jenis kepemimpinan yang berbeda. Yang pertama adalah kepemimpinan direktif atau direktif, di mana bawahan memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang diharapkan dari mereka dan pemimpin memberi mereka perintah khusus. Tidak ada autokratis atau partisipasi bawahan di sini. Kedua Kepemimpinan suportif (supportive leadership), di mana pemimpin selalu bersedia untuk membantu, bertindak sebagai rekanan, dan mudah didekati; Ketiga Kepemimpinan partisipatif (partisipatif leadership), di mana pemimpin meminta dan menggunakan nasihat bawahan tetapi tetap berpartisipasi dalam pengambilan dan pembuatan keputusan; dan Keempat Kepemimpinan berorientasi prestasi (achievement-oriented leadership), di mana pemimpin selalu bersedia untuk memberi tahu orang lain tentang apa yang harus dilakukan.[1]

Pendekatan Sifat

Pendekatan sifat mencoba menerangkan sifat-sifat yang membuat seseorang berhasil. Pendekatan ini bertolak dari asumsi bahwa individu merupakan pusat kepemimpinan. Kepemimpinan dipandang sebagai sesuatu yang mengandung lebih banyak unsur individu, terutama pada sifat-sifat individu.

Pendekatan perilaku

Pendekatan perilaku memfokuskan dan mengidentifikasi perilaku yang khas dari pemimpin dalam kegiatannya mempengaruhi orang lain (pengikut). Pendekatan perilaku kepemimpinan banyak membahas keefektifan gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh pemimpin.

Pendekatan Situasional

Dalam hal ini kepemimpinan lebih merupakan fungsi situasi daripada sebagai kualitas pribadi, dan merupakan suatu kualitas yang timbul karena interaksi orang-orang dalam situasi tertentu. Menurut pandangan perilaku, dengan mengkaji kepemimpinan dari beberapa variabel yang mempengaruhi perilaku akan memudahkan menentukan gaya kepemimpinan yang paling cocok. Pendekatan ini menitikberatkan pada berbagai gaya kepemimpinan yang paling efektif diterapkan dalam situasi tertentu.[2][3][4]

Referensi

  1. ^ Nugroho, Ari Cahyo; Wiradharma, Gunawan (2021-07-30). "Pengaruh Komunikasi Internal dan Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja ASN". IKOMIK: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Informasi (dalam bahasa Indonesian). 1 (1): 48–54. doi:10.33830/ikomik.v1i1.1889. ISSN 2798-9607. 
  2. ^ 1962-, Mulyasa, E. (Enco), (2002). Manajemen berbasis sekolah : konsep, strategi, dan implementasi (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Remaja Rosdakarya. ISBN 9796921960. OCLC 50042650. 
  3. ^ 1962-, Mulyasa, E. (Enco), (2003). Menjadi kepala sekolah profesional : dalam konteks menyukseskan MBS dan KBK (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Remaja Rosdakarya. ISBN 9796922711. OCLC 56672165. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2019-03-27. 
  4. ^ Wahjosumidjo. (1999). Kepemimpinan kepala sekolah : tinjauan teoritik dan permasalahannya (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: Rajagrafindo Persada (Rajawali Pers). ISBN 9794216704. OCLC 67783157.