Media pembelajaran

Revisi sejak 12 Desember 2023 04.07 oleh Gunawan Wiradharma (bicara | kontrib) (Menambahkan penjelasan tentang media pembelajaran online)

Media Pembelajaran

Media Pembelajaran adalah Setiap benda yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengajar dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari pembelajar kepada orang yang akan menerimanya (siswa), atau sebaliknya. Pemahaman yang lebih dalam tentang media adalah sarana untuk menyampaikan informasi dari suatu sumber kepada penerima. [1]. Jika kita lihat berdasarkan wujudnya, alat peraga dapat dikelompokkan ke dalam alat peraga benda asli dan alat peraga benda tiruan[2]. Benda, peristiwa, orang, atau kombinasi dari semuanya dapat digunakan sebagai media pembelajaran.[3]

1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran

2. Sarana fisik untuk menyampaikan materi pembelajaran

3. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar beserta perangkat kerasnya.

4. Alat untuk memberi perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar [4]

5. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.

6. Alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari guru kepada murid sehingga murid menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.[5]

Dalam upaya menjamin pelaksanaan pembelajaran daring berjalan dengan baik dan memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditentukan, penerapan media pembelajaran online yang tepat diharapkan menjadi alat bantu dalam mengoptimalkan kegiatan belajar tersebut. Media pembelajaran online merupakan salah satu bagian dalam perangkat pembelajaran yang dimanfaatkan oleh guru untuk menginterpretasikan materi pelajaran secara efektif, efisien, fleksibel, dan menarik dalam bentuk teks, audio, visual, grafik, animasi, dan video sehingga mudah dan cepat diterima oleh siswa  dalam proses belajarnya. Setiap media pembelajaran online yang diterapkan memiliki fitur-fitur yang menunjang dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga guru-guru secara mandiri dan kreatif dapat mengelolanya sesuai kebutuhan peserta didiknya.[6]

Manfaat Media Pembelajaran

Berikut  beberapa manfaat penggunaan media pembelajaran:

  1. Meningkatkan motivasi belajar siswaMedia pembelajaran dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi  siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.
  2. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaranMedia pembelajaran dapat membantu siswa lebih memahami materi pembelajaran. Hal ini dikarenakan media pembelajaran dapat menyajikan materi pembelajaran secara lebih konkrit dan intuitif.
  3. Meningkatkan hasil belajar siswaMedia pembelajaran dapat membantu siswa  mencapai hasil belajar yang lebih baik. Memang benar media pembelajaran dapat membantu siswa  belajar  lebih efektif dan efisien.
  4. Meningkatkan daya tarik pembelajaranMedia pembelajaran dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Hal ini dapat meningkatkan daya tarik belajar bagi siswa.
  5. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaranMedia pembelajaran dapat membuat siswa lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.[7]
  6. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar di dapat dalam lingkungan pembelajaran.
  7. Menampilkan objek yang terlalu besar.
  8. Mmeperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.

Fungsi

Fungsi umum media pembelajaran adalah sebagai pembawa pesan dari guru ke murid dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.[5] Fungsi khusus media pembelajaran adalah sebagai berikut:

  1. untuk menarik perhatian murid
  2. untuk memperjelas penyampaian pesan
  3. untuk mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan biaya
  4. untuk menghindari adanya verbalisme dan salah tafsir
  5. untuk mengaktifkan dan mengefektifkan kegiatan belajar murid[5]

Media pembelajaran membantu hasil yang harus dicapai melalui proses pembelajaran. Beberapa nilai praktis dari media tersebut adalah:

  1. Mengatasi pengalaman belajar murid sebelumnya yang tidak sama satu dengan yang lainnya. Misal siswa yang biasa belajar dari elektronik yang mumpuni (laptop, handphone), dengan siswa yang tidak biasa menggunakan laptop maupun handphone.
  2. Mengatasi batas ruang kelas, yaitu menyederhanakan sesuatu yang terlalu besar untuk ditampilkan visualnya kepada siswa.
  3. Mengatasi benda yang terlalu kecil, misalnya belaja mengenai sel.
  4. Mengatasi keterbsatasan gerak benda, misalnya terlalu lambat atau cepat.
  5. Mengatasi suatu kejadian yang kompleks untuk diamati, misal pesawat terbang.
  6. Mengatasi keterbatasan volume suara, misal terlalu halus.
  7. Mengatasi keterbatasan mempelajari peristiwa alam (misal gunung meletus)
  8. Memungkinkan adanya kontak langsung dengan masyarakat (misal meninjau langsung kebun binatang)
  9. Memberikan kesamaan pada murid dalam pengamatan terhadap suatu hal
  10. Membangkitkan pengalaman belajar yang baru dan meningkatkan motivasi dalam belajar.[8]

Referensi

  1. ^ Marisa, Marisa (2019-07-12). "Komputer dan media pembelajaran" (PDF). repository.ut.ac.id. Diakses tanggal 2023-10-11. 
  2. ^ Darhim, Darhim (2014). "Dasar-dasar Pengetahuan tentang Media Pembelajaran Matematika" (PDF). Universitas Terbuka. hlm. 1,19. Diakses tanggal 11 Desember 2023. 
  3. ^ RUSMAN, Dkk; PD, M. Model-model pembelajaran. Raja Grafindo, Jakarta, 2012.
  4. ^ Hisbiyatul Hasanah, Rudy Sumiharsono, (2017). Media Pembelajaran: Buku Bacaan Wajib Dosen, Guru dan Calon Pendidik. Pustaka Abadi. hlm. 3. ISBN 9786027275447. 
  5. ^ a b c Kustiawan, Usep (2016). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI. Gunung Samudera. hlm. 6. ISBN 9786021223482. 
  6. ^ Reski Febyanti Rauf, Ibandong, Mantasiah R., Andi Alamsyah Rivai, Hasmawati (2022). "Pelatihan Media Pembelajaran Online Bagi Guru SMP Kemala Bhayangkari Makassar" (PDF). Jurnal Dedikasi. 24 (2): 152–158. doi:http://dx.doi.org/10.26858/dedikasi.v24i2.40874 Periksa nilai |doi= (bantuan). 
  7. ^ Aksara, Bumi, and Rineka Cipta. "Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers Biseri, Hasan. 2014.“Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Dengan Menciptakan Ruang Yang Kondusif Untuk Membangun Sugesti Siswa”. Jurnal. Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo (Vol: 2, No: 1, 2014)." Jurnal. Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol 2.1 (2014).
  8. ^ Darhim, Darhim (2014). "Dasar-dasar Pengetahuan tentang Media Pembelajaran Matematika" (PDF). Universitas Terbuka. hlm. 1.7. Diakses tanggal 2023-12-11.