Anak Usia Dini
Sepanjang hidup manusia, mulai masih dalam kandungan, dilahirkan, dan kemudian sampai tua memproleh sebutan yang berganti-ganti.[1] Pergantian sebutan didasarkan pada usianya, dan merupakan fase-fase dalam perkembangan yang dilewati. Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo (1991) secara garis besar ada 5 fase perkembangan dalm hidup manusia:
- Fase Prenatal (sebelum lahir.[1]
- Fase Infant (bayi), yaitu fase perkembangan mulai lahir sampai umur 1-2 tahun. Mulai lahir sampai 4 minggu merupakan fase kelahiran atau neonatal.[1]
- Fase Childhood (anak-anak), adalah fase perkembangan mulai umur 1atau 2 tahun sampai 10-12 tahun, fase ini diklasifikasikan lagi menjadi dua, yaitu early childhood (anak kecil) antara 1-6 tahun, dan later childhood (anak besar) antara 6-12 tahun.[1]
‘’’Anak Usia Dini’’’ oleh Beeker dikelompokkan pada anak yang berusia antara 3-6 tahun, anak usia tersebut biasanya mengikuti program pendidikan dini atau kindergarten.[1] Dalam bukunya,Soemiarti (2003), menyebutnya anak prasekolah, yang di Indonesia biasanya mengikuti program di Tempat Penitipan Anak, Pendidikan anak usia dini, BTeach (Baby Teach) dan Taman Kanak-kanak.[2]
Hakikat Anak
Anak adalah individu unik dan memiliki kekhasan tersendiri. Kajian tentang anak selalu menarik sehingga memunculkan berbagai pandangan tentang seorang anak yang sebenarnya. Ada yang berpandangan bahwa anak adalah miniatur atau bentuk kecil orang dewasa, ada pula yang beranggapan bahwa anak ibarat kertas putih kosong yang bisa ditulisi apapun. Setiap anak yang dilahirkan pada dasarnya memiliki potensi yang akan berkembang dan menjadi penentu dalam kehidupannya di masa yang akan datang.[3]
Lihat juga
Catatan Kaki
- ^ a b c d e Sumantri. 2005.Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Hal 11
- ^ (Indonesia) Patmonodewo, Soemiarti. 2003.Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: PT Asdi Mahastya.Hal 19
- ^ Zaman, Badru (2021). "PAUD4204 – Media Dan Sumber Belajar TK (Edisi 2)" (PDF). pustaka.ut.ac.id. Diakses tanggal 2023-12-12.