Evaluasi pembelajaran

Revisi sejak 12 Desember 2023 12.44 oleh Kaka dosen (bicara | kontrib) (Penambahan jenis-jenis tes)

Evaluasi Pembelajaran adalah suatu proses menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya melalui cara yang sistematis. Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang menjadi landasan dalam mengukur tingkat kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar peserta didik, serta keefektifan pendidik dalam mengajar. Pengukuran dan penilaian menjadi kegiatan utama dalam evaluasi pembelajaran.[1]

Tujuan

Melalui evaluasi pembelajaran, suatu komponen pembelajaran dapat diketahui ketepat-sasaran dan kedaya-gunaannya. Komponen ini diantaranya yaitu, sistem pembelajaran, strategi pembelajaran, dan kurikulum. Selain itu, evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan efektivitas pembelajaran, membantu belajar peserta didik, menngetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik, serta menyediakan data yang menjadi landasan dalam pengambilan keputusan bagi pembelajaran berikutnya.[2]

Fungsi

Evaluasi pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting dalam kurikulum dan proses pembelajaran. Fungsi utama dari evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui sejauh mana kemajuan, perkembangan, serta keberhasilan peserta didik setelah melaksanakan proses pembelajaran dalam jangka waktu yang ditetapkan. Selanjutnya, hasil evaluasi pembelajaran dapat difungsikan dalam perbaikan cara belajar siswa. Hal ini terwujud dalam bentuk kegiatan remediasi atau pengayaan. Suatu lembaga pendidikan juga dapat mengambil keputusan mengenai kelulusan atau ketidak-lulusan siswa dengan pertimbangan dari hasil evaluasi pembelajaran.[3]

Kegiatan

Pengukuran dan penilaian menjadi kegiatan utama dalam evaluasi pembelajaran.[1] Penilaian merupakan kesatuan berupa pengumpulan, analisa dan interpretasi dari suatu informasi untuk keperluan pengambilan keputusan. Sedangkan pengukuran merupakan suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan yang dapat diamati oleh panca indra.[4]

Kegiatan evaluasi pembelajaran harus diupayakan berlaku secara objektif, adil dan menyeluruh. Oleh karena itu, penggunaan alat ukur (tes) yang andal dan terpercaya mutlak dilaksanakan (diadministrasikan) dengan cara-cara yang tepat[5].

Salah satu kegiatan utama dalam evaluasi pembelajaran adalah pengembangan instrumen penilaian agar memenuhi kriteria sebagai alat ukur yang valid, reliabel, namun juga praktis. Alat ukur dalam evaluasi pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu yang berupa tes dan non-tes.[6] Sementara dilihat dari pola jawaban, terdapat paling tidak empat macam bentuk tes yaitu tes objektif, tes jawaban singkat, tes penyelesaian masalah, dan tes uraian. [7]

Rujukan

  1. ^ a b Wulan E.R., dan Rusdiana (2014), hlm. 28."Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian."
  2. ^ Asrul, Rusydi Ananda dan Rosnita (2015), hlm. 11."Secara umum tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran secara luas. (...). Selain itu, evaluasi pembelajaran juga ditujukan untuk menilai efektivitas strategi pembelajaran, menilai dan meningkatkan efektivitas program kurikulum, menilai dan meningkatkan efektivitas pembelajaran, membantu belajar peserta didik, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik, serta untuk menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan."
  3. ^ Miterianifa dan Mas'ud Zein (2016), hlm. 11."Berdasarkan kedudukan evaluasi dalam kurikulum dan proses pembelajaran tersebut, evaluasi memiliki empat fungsi sebagai berikut. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Hasil evaluasi digunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa (formatif) yang dilanjutkan dengan kegiatan remediasi atau pengayaan. Selain itu dapat digunakan pula untuk menentukan keputusan naik/tidak naik kelas atau lulus/tidak lulusnya siswa tersebut (fungsi sumatif) dari lembaga pendidikan tertentu."
  4. ^ Zein, Mas'ud dan Darto (2012), hlm. 5."Pengukuran adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris. Untuk menaksir prestasi siswa, guru melakukan pengukuran dengan membaca apa yang telah dilakukan para siswa, mengamati kinerja mereka, mendengarkan apa yang mereka katakan dan pada umumnya memakai indra. Penilaian adalah suatu proses sistematis yang mengandung pengumpulan informasi, menganalisis, dan menginterpretasi informasi tersebut untuk membuat keputusan-keputusan."
  5. ^ Nasoetion, Noehi (2008). 1.3 (PDF). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. hlm. 1.3. 
  6. ^ Nasoetion, Noehi (2011). Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. hlm. 1.19. ISBN 9790110308. Ringkasan (PDF). 
  7. ^ Nasoetion, Noehi (2008). "Hakikat Evaluasi Pembelajaran" (PDF). Universitas Terbuka. hlm. 1.21. Diakses tanggal 12 Desember 2023. 

Daftar pustaka

  • Asrul, Rusydi Ananda dan Rosnita (2015). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media. ISBN 978-602-1317-49-5. 
  • Miterianifa, dan Mas'ud Zein (2016). Evaluasi Pembelajaran Kimia: Model Integrasi Sains Dengan Islam. Pekanbaru: Cahaya Firdaus Publishing and Printing. ISBN 978-602-60512-6-4. 
  • Wulan E.R., dan Rusdiana (2014). Evaluasi Pembelajaran dengan Pendekatan Kurikulum 2013. Bandung: Pustaka Setia. 
  • Zein, Mas'ud dan Darto (2012). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Pekanbaru: Daulat Riau. ISBN 979-3757-04-3. 

Lihat Pula