Misy'al Al-Ahmad Al-Jabir Ash-Shabah
Mishal Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah (bahasa Arab: الشَّيْخ مِشعَل الأَحمَد الْجَابِر الصَّباح, translit. ash-shaykh Mishʻal al-ʾAḥmad al-Jābir aṣ-Ṣabāḥ; lahir 27 September 1940) adalah Emir Kuwait. Mishal menghabiskan sebagian besar karirnya di aparat keamanan dan intelijen Kuwait. Sebelum naik ke jabatan Emir, dia adalah putra mahkota tertua di dunia.[1]
Mishal Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah الشَّيْخ مِشعَل الأَحمَد الْجَابِر الصَّباح | |
---|---|
Emir Kuwait | |
Berkuasa | 16 Desember 2023 – sekarang |
Pendahulu | Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber |
Perdana Menteri | Ahmad Nawaf Al Ahmad (2022–sekarang) |
Kelahiran | 27 September 1940 Syekh Kuwait |
Istri |
|
Keturunan | 12 (5 putra dan 7 putri) |
Bahasa Arab | مشعل الأحمد الجابر الصباح |
Wangsa | Sabah |
Ayah | Ahmad Al-Jaber Al-Sabah |
Ibu | Maryam Marit Al-Huwaila |
Agama | Islam |
Karier
Ia masuk menjadi Staf Kementerian Dalam Negeri Kuwait, dan naik jabatan hingga menjadi Kepala Intelejen Umum pada tahun 1967 hingga 1980, pada masanya Direktorat Intelejen Umum berubah namanya menjadi Direktorat Keamanan Negara.Amir Jabir al-Ahmad al-Jabir Al Sabah mengangkatnya menjadi Ketua Diwaniyah Penyair An-Nabth pada tahun 1977, kemudian mengangkatnya juga sebagai Wakil Ketua Garda Nasional Kuwait setingkat Menteri.
Kehidupan Pribadi
Misyal menikahi Syekhah Nuriyah Sabah Al-Salim Al-Sabah, Munirah Badah al-Muthairi dan salah seorang perempuan dari keluarga Al-Kulaib. Ia memiliki dua belas anak yaitu: Syekhah Mahasin, Syekhah Makarim, Syekhah Mafatin, Syekhah Syekha, Syekhah Syaima, Syekhah Hala, Syekhah Nauf, Syekh Ahmad, Syekh Talal, Syekhah Bibi, Syekh Fahd, Syekh Jaber dan Syekh Ali.
Referensi
- ^ "The world's oldest crown prince nears the throne of Kuwait". The Economist. ISSN 0013-0613. Diakses tanggal 15 Februari 2023.