Dja Endar Moeda

tokoh pers Indonesia
Revisi sejak 19 Desember 2023 05.04 oleh Agus Damanik (bicara | kontrib) (Menambah Konten)

Dja Endar Moeda atau lengkapnya Dja Endar Moeda Harahap adalah perintis pers berbahasa Melayu kelahiran Padang Sidempuan, 1861. Dididik sebagai guru di sekolah pengajaran guru di Padang Sidempuan, kariernya di dunia pers dimulai sebagai redaktur untuk jurnal bulanan Soeloeh Pengadjar pada 1887.[1]

Sekolah dan penerbitan

Pada tahun 1884, ia lulus dari kweekschool di Kota PadangSidimpuan.[2] Sekolah ini merupakan sekolah yang didirikan oleh Willem Iskander di Tanobato.[3] Selama bersekolah di sini, Moeda menjadi salah satu murid Charles Adrian van Ophuijsen.[4]

Sepulangnya dari naik haji tahun 1893 Dja Endar Moeda memutuskan untuk bermukim di Kota Padang. Di sana, selain mendirikan sekolah swasta ia menjadi redaktur Pertja Barat, yang didirikan oleh Lie Bian Goan. Pada tahun 1905, Dja Endar Moeda membeli Pertja Barat. [1]

Dja Endar Moeda juga mendirikan beberapa media cetak lain di Medan dan Kutaraja (sekarang Banda Aceh). Pemberita Atjeh didirikan pada 1906. Dengan rekan-rekannya di Sjarikat Tapanuli dia menerbitkan Pewarta Deli, dengan dirinya sebagai pemimpin redaksi. Pada 1911, setelah keluar dari Pewarta Deli, Dja Endar Moeda menerbitkan Bintang Atjeh.[5] Dia wafat di Kotaraja pada tahun 1926.[6]

Catatan kaki

  1. ^ a b Ahmat Adam 2018, hlm. 145.
  2. ^ Pratama, Andika Yudhistira (29 Desember 2022). "Dja Endar Moeda Harahap, Sang Raja Koran dari Sumatera". tirto.id. Diakses tanggal 2023-12-19. 
  3. ^ Pulungan, Thomas (29 Agustus 2021). "Sejarah Pendidikan Jakarta dan Sekolah Guru Pertama di Batavia". SINDOnews Metro. Diakses tanggal 2023-12-19. 
  4. ^ Satyadarma (23 September 2017). "Sekolah Tanobato dan Renaisans di Tapanuli". Koran Sulindo. Diakses tanggal 19 Desember 2023. 
  5. ^ Ahmat Adam 2018, hlm. 145-146.
  6. ^ "Harian Analisa, 07 Februari 2023". analisadaily.com. Diakses tanggal 2023-05-25. 

Referensi

  • Ahmat Adam (2018). The Vernacular Press and the Emergence of Modern Indonesian Consciousness. Cornell University Press. 

Pranala luar