Arsitektur Korea

Revisi sejak 20 Desember 2023 09.14 oleh Hunchrick time (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Arsitektur Korea merujuk pada lingkungan binaan Korea dari sekitar 30.000 SM sampai sekarang.

Aula Pameran Persahabatan Internasional di Gunung Myohyang, Korea Utara.
Gerbang yang berada di Istana Gyeongbok, Korea Selatan.
Sungyang Seowon, sebuah institut akademik yang berasal dari dinasti Joseon dan kuil Konghucu.

Sejarah

sunting

Sejarah perkembangan arsitektur di Korea dapat dibagi menjadi sembilan masa.

Zaman kuno

sunting
  • Arsitektur awal di Korea disebut periode kuno yang berkembang pada zaman neolitikum sampai sekitar abad ke-7. Contoh bangunan yang ada bernama rumah rumah lobang di Zaman Tembikar Jeulmun. Pada zaman ini rumah hanya memiliki ruang sederhana yaitu tempat perapian, tempat penyimpanan barang berupa lubang, dan tempat untuk bekerja dan tidur.

Zaman Silla Bersatu

sunting

Gaya arsitektur Silla Bersatu yang berkembang pada abad 7 sampai abad ke-10. Pada masa ini pemerintahan Korea telah mengalami perubahan yang penting. Silla Bersatu mendapat pengaruh budaya Dinasti Tang dan pada saat yang bersamaan mengubahnya menjadi budaya yang sesuai kepribadian mereka. Saat itu merupakan periode waktu yang baik untuk berkembangnya seni pada bidang arsitektur. Sebuah istana kerajaan dibangun dengan taman dan kolam yang disebut Annap dengan terdapat batu yang berfungsi sebagai dinding pembatas dari bangunan itu. Desain bangunan kerajaan Silla berciri elegan dan indah.

Dinasti Goryeo

sunting

Arsitektur Dinasti Goryeo berkembang dari abad 10 sampai abad ke-14. Pada masa ini kebanyakan arsitekturnya terilhami dari agama Buddha. Dan hasilnya antara lain adalah kuil Buddha dan pagoda. Kebanyakan hasil arsitektur pada zaman ini terbuat dari bahan kayu.

Dinasti Joseon

sunting

Arsitektur Dinasti Joseon berkembang dari abad 14 sampai abad ke-19. Zaman ini merupakan langkah baru berkembangnya doktrin Neo-Konfusianisme. Doktrin ini yang membuat lahirnya paradigma arsitektur baru. Jaesil atau altar nenek moyang ditemukan di desa-desa dimana keluarga masing-masing berusaha menyediakan fasilitas terbaik untuk acara pemujaan di ruangan tersebut. Jongmyo didirikan di ibu kota pemerintahan untuk kegiatan penghormatan terhadap leluhur. Contoh bangunan pada zaman ini ialah Changdeokgung yang merupakan bangunan kerajaan.

Zaman Penjajahan Jepang

sunting

Arsitektur pada Zaman Pendudukan Jepang di Korea berkembang pada tahun 1910 sampai 1945. Pada masa inilah terjadi perubahan gaya arsitektur bergaya Jepang yang kemudian bernama "Arsitektur Jepang". Pada masa ini banyak orang Korea yang menolak untuk membangun rumah dengan gaya tradisional Korea. Contoh bangunan yang ada ialah desa Jeonju Hanok. Dilihat sekilas rumah pada zaman ini mirip dengan rumah gaya Jepang. Pada zaman ini Jepang menguasai Korea dalam sektor budaya. Banyak orang yang lebih senang menanam bonsai daripada tanaman lain. Jepang banyak mendirikan sekolah sehingga banyak pula sekolah Korea yang ditutup karenanya, dan banyak arsitek Korea yang kemudian lebih banyak mendesain bangunan dengan gaya Jepang daripada rumah gaya Korea sendiri. Pada masa ini Jepang mempengaruhi Korea sedemikian rupa sehingga Korea tertutup dengan perkembangan arsitektur dari dunia khususnya Eropa selama kurang lebih 55 tahun. Jadi Korea tidak pernah mengalami masa-masa arsitektur gaya art nouveau, art deco, Bauhaus, atau gaya modern lain sampai pada masa sesudah perang. Periode pasca perang gaya arsitektur Amerika mulai berkembang, antara lain dengan dibangunnya gedung pencakar langit dan apartemen.

Sumber

sunting

Bacaan tambahan

sunting

Pranala luar

sunting