Stasiun Sukolilo

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 20 Desember 2023 14.10 oleh 61.247.47.72 (bicara)

Stasiun Sukolilo (SLL) merujuk pada dua stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Sukolilo Timur, Labang, Bangkalan. Stasiun ini termasuk dalam Wilayah Aset VIII Surabaya dan dahulu melayani kereta api ke berbagai jurusan di Pulau Madura.

Stasiun Sukolilo
Sukolilo
Atas: Stasiun Sukolilo baru (Buddan) pada tahun 2020, Bawah: Bangunan Stasiun Sukolilo Lama yang dioperasikan bersamaan dengan pembukaan lintas Kamal–Batuporon–Kwanyar.
Nama lain
  • Stasiun Buddan (Stasiun Sukolilo Baru)
  • Stasiun Sukolilo Lama
Lokasi
Koordinat{{WikidataCoord}} – missing coordinate data
Operator
Letak
km 17+900 lintas Kamalpier–TelangKwanyarPamekasan[1]
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka
  • 1913 (lama)
  • 1943 (baru)
Ditutup1984-1987
Nama sebelumnyaHalte Soekolelo
Perusahaan awal
Lokasi pada peta
Lua error in Modul:Mapframe at line 384: attempt to perform arithmetic on local 'lat_d' (a nil value).
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Terdapat dua stasiun kereta api yang menggunakan nama Sukolilo, yaitu Stasiun Sukolilo Lama yang terletak di Gang K.H. Umar (dekat objek wisata Pantai Goa Petapa) dan Stasiun Sukolilo Baru (lebih dikenal dengan nama Stasiun Buddan) yang terletak di Dusun Buddan.

Letak

Adapun koordinat lokasi kedua stasiun tersebut adalah sebagai berikut.

Nama stasiun Koordinat
Sukolilo Lama 7°09′22″S 112°47′57″E / 7.156088°S 112.799232°E / -7.156088; 112.799232
Sukolilo Baru 7°09′03″S 112°48′09″E / 7.150814°S 112.802451°E / -7.150814; 112.802451

Sejarah

Stasiun Sukolilo yang pertama dibangun pada segmen Kamal–Batuporon–Kwanyar yang dibuka pada tanggal 1 September 1913 oleh Madoera Stoomtram Maatschappij.[3] Ruas jalur ini kemungkinan dibongkar oleh pekerja romusha untuk kepentingan perang.[4] Beberapa catatan menuliskan bahwa Rikuyu Sokyoku membuatkan jalur pengganti Telang–Sukolilo Baru karena jalur yang melewati Batuporon merupakan kawasan militer khusus yang dijaga ketat. Selain itu, stasiun ini dipindah menjauh dari bibir pantai dengan nama Sukolilo Baru di Buddan.[5][6]

Tidak seperti Stasiun Sukolilo lama yang masih mempertahankan karakter MdrSM, bangunan Stasiun Sukolilo Baru memiliki kemiripan arsitektur dengan stasiun-stasiun kereta api di Daop VII Madiun. Stasiun ini dinonaktifkan bersama dengan semua stasiun di jalur kereta api lintas Madura pada tahun 1984–1987 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum.[7]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Indië: geïllustreerd tijdschrift voor Nederland en koloniën. 7. Cliché's en druk van Joh. Enschedê en Zonen. 1923. 
  4. ^ "Catatan Sejarah Perkeretaapian Indonesia di Tanah Madura". IRPS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-10. Diakses tanggal 19 Januari 2018. 
  5. ^ "Bangunan Sejarah Yang Terlupakan". Madura Corner. Diakses tanggal 19 Januari 2018. 
  6. ^ "Meniti Jejak dan Peninggalan Kereta Api Madura (Part-1)". Portal Madura. 
  7. ^ JawaPos.com (2019-04-15). "Butuh Sinergitas Empat Bupati PT KAI untuk Aktifkan Kereta Api Madura". JawaPos.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-16. Diakses tanggal 2020-03-11. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Labang
menuju Kamalpier
Lintas Madura
Kamalpier–Kwanyar via Labang
Kamalpier–Kwanyar via Labang
Kwanyar
Terminus
Korot
menuju Kamalpier
Lintas Madura
Kamalpier–Kwanyar via Batuporon
Kamalpier–Kwanyar via Batuporon