Asosiasi Dai-Daiyah Indonesia

Revisi sejak 22 Desember 2023 16.57 oleh Cholil eren (bicara | kontrib)

Asosiasi Dai-Daiyah Indonesia (ADDAI[1]; Arab, اتحاد الدعاة الإ ندونسين translit. Ittihadu ad-dua’at al-indunisiyyin adalah organisasi asosiasi profesi yang menghimpun para dai seluruh Indonesia lintas ormas, lintas manhaj, dan lintas profesi.[2] Sebagian besar anggota ADDAI adalah dai-dai yang berprofesi sebagai dosen (umumnya sudah doktor) dan guru juga praktisi dakwah dari bermacam latar belakang ormas.[3]

ASOSIASI DAI-DAIYAH INDONESIA
اتحاد الدعاة الإ ندونسين
Berkas:ADDAI.png
SingkatanADDAI
Tanggal pendirian22 Februari 2018; 6 tahun lalu (2018-02-22)
PendiriDr. K.H. MOCH. SYARIF HIDAYATULLAH, Lc., CDAI, M.Hum dan Dr. MUHAMAD ZEN, Lc., CDAI
TipeOrganisasi keagamaan
Tujuan1. Menjadi wadah bagi dai lintas ormas dan lintas manhaj.

2. Menjadi sarana bertukar gagasan dalam menjawab permasalahan umat. 3. Menjadi simpul jaringan dai se-Indonesia yang berdakwah di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional. 4. Menyalurkan dan mengembangkan potensi dai sehingga memenuhi kualitas. 5. Menjadi jembatan antara dai dan objek dakwah, 6. Menjadi wadah pengembangan model dakwah yang lebih integratif dan solutif.

7. Menjadi lembaga rujukan dalam standardisasi dan kompetensi kualitas dai.
Kantor pusatIndonesia
Wilayah layanan
Indonesia
Dewan Pakar
Dr. K.H. Ali Nurdin
Ketua Umum
Dr. K.H. MOCH. SYARIF HIDAYATULLAH, Lc., CDAI, M.Hum
Sekretaris Umum
SUHENDI ALKHATAB, M.A., CDAI
Situs webaddai.or.id


Sejarah

ADDAI lahir dari keprihatinan terhadap tidak meratanya kualitas dai, terjadinya disorientasi dai, dan munculnya dai-dai yang menonjolkan perbedaan dalam dakwahnya. Melalui sinergi dai-dai yang umumnya berpendidikan magister dan doktor dari dalam dan luar negeri, ADDAI hadir untuk menjadi solusi bagi permasalahan umat dan bangsa. Dibidani kelahirannya oleh Dr. Moch. Syarif Hidayatullah dan Dr. Muhammad Zen, M.A., ADDAI menghimpun dai-dai par excellence dari berbagai latar belakang ormas dan manhaj, yang tidak hanya piawai berdakwah secara lisan tapi juga tulisan, tidak hanya pandai berorasi tapi juga menguasai bidang-bidang keilmuan Islam secara mumpuni.[4]

Referensi

  1. ^ "ADDAI Online". ADDAI Online. 2023-12-15. Diakses tanggal 2023-12-19. 
  2. ^ "Database Dai Tersertifikasi ADDAI (Update September 2022)". ADDAI Online. Diakses tanggal 2023-12-19. 
  3. ^ "ADDAI Luncurkan Program Sertifikasi Dai Moderat". Republika Online. 2022-02-17. Diakses tanggal 2023-12-19. 
  4. ^ "Sejarah". ADDAI Online. Diakses tanggal 2023-12-22.