Batara Gurga Pinayungan Tuanku Raja Nan Sakti

Revisi sejak 23 Desember 2023 16.43 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (Rujukan: Bot: ProyekWiki Biografi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Batara Guru Pinayungan adalah seorang sultan sekaligus pendiri Kesultanan Kota Pinang pada tahun 1540. Ia merupakan putra Sultan Alamsyah Syaifuddin yang berasal dari Kerajaan Pagaruyung.[1] Bersama dua orang saudaranya, Batara Payung dan Putri Lenggageni ia pergi merantau dari Pagaruyung. Setibanya di Kota Pinang pada awal abad ke-17, ia berhasil menghentikan peperangan di antara penduduk setempat. Karena wibawa dan kemampuannya itu, ia akhirnya diangkat menjadi raja di wilayah tersebut.

Batara Guru Pinayungan
Pendiri Kesultanan Kota Pinang
Berkuasasekitar 1540 M
PenerusSultan Mangkuto Alam Marhum Mangkat di Jambu
Istri
  • Putri Lenggageni
DinastiMauli

Batara Pinayungan memiliki seorang saudara yang bernama Batara Payung. Putranya, Baroar Nan Sakti, diangkat sebagai raja oleh masyarakat Mandailing Godang dengan gelar Sutan Diaru.[2] Kelak keturunan Batara Payung inilah yang membentuk fam/marga Nasution (Nan sakti on) di Kabupaten Mandailing Natal.[3]

Salah seorang keturunan dari Batara Payung, yaitu Anwar Nasution, dianugerahi gelar sangsako adat Yang Dipertuan Tuanku Raja Pinayungan Nan Sati oleh pihak keturunan Raja Pagaruyung pada suatu prosesi adat di Istano Silinduang Bulan, Tanah Datar, Sumatera Barat pada tahun 2006. Anwar Nasution yang pernah menjabat Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), merupakan generasi ke-16 dari Batara Payung.[4]

Rujukan

sunting
  1. ^ Tengku Ferry Bustamam, Bunga Rampai Kesultanan Asahan, 2003
  2. ^ Edi Nasution, Tulila: muzik bujukan Mandailing, Phoenix Printers, Penang: 2007
  3. ^ Mohd. Saleh Nasution, Si Baroar Asal Mula Marga Nasution, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1976
  4. ^ "Gelar Nenek Moyang Anwar Nasution" Gatra.com, 10 Agustus 2006.