Saratoga Investama Sedaya
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (IDX: SRTG)[1] merupakan perusahaan investasi dan salah satu konglomerat terbesar di indonesia yang didirikan pada tahun 1997.
Publik | |
Kode emiten | IDX: SRTG |
Industri | Konglomerat Investasi |
Didirikan | 1997 |
Pendiri | Edwin Soeryadjaya Sandiaga Uno |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Edwin Soeryadjaya (Presiden Komisaris) Michael Soeryadjaya (Presiden Direktur) |
Pendapatan | Rp 6,3 Triliun (2022) |
Rp 4,6 Triliun (2022) | |
Total aset | Rp 63,7 Triliun (2022) |
Total ekuitas | Rp 59,6 Triliun (2022) |
Pemilik | Edwin Soeryadjaya (33,19%) PT Unitras Pertama (32,72%) Sandiaga Uno (21,51%) Publik (12,57%) |
Karyawan | 59 (2022) |
Situs web | saratoga-investama |
Sejarah
Perusahaan ini didirikan oleh Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno pada tahun 1997. Tahun 1997, merupakan masa dimana sebagian besar investor memindahkan investasinya keluar dari Indonesia karena pada saat itu Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi .
Kedua pendiri ini menyadari bahwa pada saat itu memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan batu bara, Adaro, pada tahun 2001. Hal ini karena mereka memandang bahwa batu bara merupakan sumber energi yang paling mudah diakses. PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk juga memfasilitasi Adaro Energy agar bisa menjadi perusahaan batubara pit-to-port yang terintegrasi. Usaha ini menampakkan hasilnya pada tahun 2004, saat Penawaran Umum Perdana Adaro menjadi IPO terbesar di pasar modal Indonesia.
Setelah keberhasilan ini, PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk bersama dengan Provident Capital berinvestasi pada, sebuah perusahaan telekomunikasi independen yang pada saat itu hanya memiliki tujuh menara di Indonesia. Seperti sebelumnya, usaha ini pun berhasil mengembangkan perusahaan ini dan mengubah nama perusahaan menjadi Tower Bersama Infrastructure Group (TBIG).
Pada tahun 2010, Saratoga yang melihat tren yang berkembang pada sektor konsumer berinvestasi pada PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, sebuah perusahaan otomotif yang memiliki diversifikasi produk seperti sepeda motor ritel, distribusi sepeda motor, komponen sepeda motor, minyak pelumas, dan pembiayaan sepeda motor. Saratoga memandu MPM untuk memperkuat bisnisnya dalam strategi bisnis inti dan spin-off bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan rendah serta memasuki bisnis dengan nilai ekonomis lebih tinggi.
Pada tahun 2013, Saratoga berhasil tercatat dalam BEI dan mulai memasuk pasar modal Indonesia. Kini, Saratoga telah menjadi perusahaan investasi aktif pertama yang tercatat di Indonesia. Saat ini, Saratoga terus mengembangkan investasinya dalam sektor sumber daya alam, infrastruktur, dan konsumer.[2]
Pimpinan Perusahaan
Dewan Komisaris
- Edwin Soeryadjaya (Presiden Komisaris)
- Joyce S. Kerr (Komisaris)
- Indra Cahya Uno (Komisaris)
- Sidharta Utama (Komisaris Independen)
- Anangga W. Roosdiono (Komisaris Independen)
Dewan Direksi
- Michael W. P. Soeryadjaya (Presiden Direktur)
- Lany D. Wong (Direktur Keuangan)
- Devin Wirawan (Direktur Investasi)
Daftar investasi dan perusahaan
- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (Tower Bersama Group)
- PT United Towerindo
- PT Telenet Internusa
- PT Tower Bersama
- PT Triaka Bersama
- PT Batavia Towerindo
- PT Bali Telekom
- PT Prima Media Selaras
- PT Solu Sindo Kreasi Pratama (Indonesian Tower)
- PT Mitrayasa Sarana Informasi (Infratel)
- PT Towerindo Konvergensi
- PT Metric Solusi Integrasi
- PT Adaro Energy Tbk (Adaro)
- PT Sapta Indra Sejati
- PT Rehabilitasi Lingkungan Indonesia
- PT Adaro Mining Technology
- PT Adaro Power
- PT Maritim Barito Perkasa
- Coal Trade Service International Pte Ltd
- PT Makmur Sejahtera Wisesa
- PT Adaro Logistics
- PT Adaro Persada Mandiri
- IndoMet Coal
- PT Alam Tri Abadi
- PT Padang Sejahtera
- PT Sarana Rekreasi Mandiri
- PT Rachindo Investments
- PT Balangan Anugerah Semesta
- PT Dianlia Setyamukti
- PT Harapan Bahtera Internusa
- PT Agri Multi Lestari
- PT Puradika Bongkar Muat Makmur Jasa
- PT Adaro Indonesia
- PT Tanjung Power Indonesia
- PT Satya Mandiri Persada
- PT Agra Energi Indonesia
- PT Argo Maju Jaya (Amara Plantation)
- PT Awal Bros Citra Batam (Rumah Sakit Awal Bros)
- PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (Rumah Sakit Primaya)
- PT Awal Bros Sehat Sentosa
- PT Awal Bros Putra Medika
- PT Makassar Global Awal Bros
- PT Deltomed Labratories (Deltomed)
- PT Mandala Tigerair (Scoot)
- PT Etika Karya Usaha
- Finders Resources Limited
- PT Gilang Agung Persada
- Interra Resources
- PT Medco Power Indonesia (Medco Power)
- PT Merdeka Copper Gold Tbk
- PT MGM Bosco Logistics
- PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM Group)
- PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM Distributor)
- PT MPM Motor (MPM Motor)
- PT Putra Mustika Prima (MPM Parts)
- PT Armada Maha Karya (Bidbox)
- PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPM Rent)
- PT Surya Anugerah Kencana
- PT Balai Lelang Asta Nara Jaya (Auksi)
- PT Mitra Pinasthika Mustika Logistik
- PT Grahamitra Lestarijaya
- PT Mitra Pinasthika Mustika Oto
- PT Auto Management Services
- PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (MPM Insurance)
- PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance Indonesia (JACCS MPM Finance)
- PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRC)
- PT Paiton Energy
- PT Provident Investasi Tbk
- Seroja Investment Limited
- Sihayo Gold Limited
- Sumatra Copper & Gold plc
- PT Tenaga Listrik Gorontalo
- PT Tri Wahana Universal
Referensi
- ^ "Salinan arsip". Archived from the original on 2021-04-12. Diakses tanggal 2021-05-07.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-20. Diakses tanggal 2017-10-21.
Pranala luar