Keumamah

variasi makanan khas Indonesia
Revisi sejak 26 Desember 2023 05.53 oleh 2001:448a:402c:2dca:a9d5:79c1:db67:7a30 (bicara) (Penambahan konten)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Keumamah adalah salah satu kuliner tradisional masyarakat Aceh yang dibuat dari bahan baku ikan, yaitu tongkol, cakalang dan tuna.[1] Keumamah terkenal juga dengan nama ikan kayu karena keras seperti kayu. Ikan ini diawetkan dengan beberapa proses pembuatan. Mulai dari pembersihan ikan, perebusan, pengeringan dan penyimpanan. Karena itu keumamah bisa disimpan hingga bertahun-tahun dengan syarat harus tetap dalam keadaan kering atau tidak lembap.

Keumamah

Bumbu-bumbu yang digunakan untuk mengolah keumamah adalah sebagai berikut

Keumamah hadir sebagai salah satu penganan utama yang dihidangkan saat berlangsungnya pesta adat atau kenduri. Selain memiliki peran penting dalam budaya masyarakat Aceh, keumamah juga memiliki nilai historis. Dahulu, keumamah dijadikan sebagai salah satu logistik para pejuang Aceh saat perang melawan pemerintah Kolonial Belanda..[2]

Referensi

sunting
  1. ^ "Mengungkap Sejarah Resep Kuliner Khas Aceh Keumamah". Tempo.co. 2016-06-15. 
  2. ^ Buku Penetapan Warisan Buaya Takbenda Indonesia Tahun 2018 oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal. 1