Pengguna:Datasejarah/Husin Ut Algaus.
Artikel ini tidak memiliki referensi atau pranala luar ke sumber-sumber tepercaya yang dapat menyatakan kelayakan dari subyek yang dibahas. (ajukan diskusi keberatan penghapusan) Artikel ini akan dihapus pada 4 Januari 2024 jika tidak diperbaiki.Untuk pemulai artikel ini, jika Anda mempertentangkan nominasi penghapusan ini, jangan menghapus peringatan ini. Silakan hubungi sang pengusul, hubungi seorang pengurus, atau pasang tag {{tunggu dulu}} |
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Husin Ut Algaus bin Husin Hasan bin Syarif Hasan bin Syarif Alwi Algaus
حسين أوت بن حسين حسن بن شريف حسن الغوث
Lahir di 'Bolaang', 8 februari 1938 adalah keturunan arab donggala, Sulawesi Tengah Dan India, Pakistan serta Suku Lokal Mongondow dan Suku Bolango
- Husin Ut Algaus (Aba ut) adalah keturunan Syarif Alwi Algaus (arab Kabupaten Donggala) dari Bani' Al Hasani. dan jika dirunut nama beliau Husin ut Algaus bin Husin Hasan bin Syarif Hasan bin Syarif Alwi Algaus, salah satu Alim ulama yang turut menyebarkan agama islam di kerajaan bolaang mongondow tahun (1832), yang menikah dengan putri raja Kabupaten Bolaang Mongondow[1] bernama Buwa' Sarah Manoppo pada tahun (1866) dikaruniai anak bernama Tuan Syarif Hasan bin Alwi Algaus. Pada Zaman kerajaan Syarif Hasan memangku jabatan sebagai Tuang Hakim Bolaang Mongondow, Syarif Hasan menikah dengan Buwa Zaenab Makalalag Manoppo dan dikeruniai 4 orang anak :
Pertama : [2] Kedua : [3] Ketiga : [4] Keempat : [5] Dari ke-4 anak Syarif Hasan bin Syarif Alwi Algaus 3 anak beliau meneruskan dengan Marga Ibu nya yaitu Makalalag. Sementara Anak yang pertama Husin Hasan Makalalag bin Syarif Hasan Algaus anak cucu keturunannya meneruskan dengan marga Algaus (Alghawht atau Al Ghout)
KERABAT TUAN SYARIF HASAN
Syarif Hasan mempunyai saudarah laki laki dari kerajaan Bolango bernama Tuan Syarif Ahmad bin Alwi Algaus
Syarif Alwi Algaus menikah dengan Buwa' Napisa cucu dari Raja Gobel kerajaan Bolango dan memiliki Putra bernama Syarif Ahmad bin Syarif Alwi Algaus. Yang kemudian anak cucu nya meneruskan dengan marga ibu nya Van gobel. Banyak terdapat di daerah Molibagu, Bolaang Mongondow selatan. Meneruskan dengan marga Van Gobel kerena beberapa faktor yang seblumnya sudah (penulis) jelaskan di atas. Masyarakat suku bolango pada masa itu tidak berani menyebut anak cucu keturunan Syarif Alwi Algaus secara langsung, seperti Syarif Alwi, masyarakat bolango menyebutkan dengan nama Syarif Algaus tanpa menyebutkan nama "Alwi", Alasannya adalah untuk menjaga adab karena masih keturunan Syarif. Di samping itu anak cucu keturunan Syarif Alwi Algaus diwasiatkan oleh Aba/Ayah mereka untuk tidak membangga banggakan nasab nya, karena semua manusia sama di mata Allah swt. Yang membedakan hanyalah ketakwaan. Maka anak cucu, keturunnannya tidak lagi memakai gelar Syarif sampai dengan saat ini. Bahkan memakai marga lokal dari ibu mereka.
Penjelasan Syarif & Algaus
- Syarif (syarifah untuk perempuan) sendiri adalah keturunan Nabi Muhammad dari jalur Hasan. Sedangkan sayyid (sayyidah untuk perempuan) adalah keturunan Nabi Muhammad dari jalur Husein."
- ejaan penulisan marga Algaus : Alghout atau Al ghawth atau al ghauts adalah seorang keturunan Syarif dari Bani' Al hasani yang tabaruk kepada Wali Qutub atau al-Ghauts.
ORANG TUA HUSIN UT ALGAUS
Husin Hasan Makalalag Algaus menikah dengan Neneng Khan bint Ali Khan (tuan tinggi) keturunan bangsawan india, pakistan, memiliki 5 orang putra dan putri :
- Ramla Algaus
- Husin Ut Algaus Menikah dengan Marie Pandelaki
- Zubaedah Algaus Menikah dengan Keturunan Manoppo
- Ragoan Algaus Dinikahkan dengan sesama Bani' Al-hasani bernama Abu bakar bin Hasan Al hasni
- Hasyim Algaus Menikah dengan Mutiara Manoppo
KELUARGA HUSIN UT ALGAUS
Husin Ut Algaus menikah dengan Marie Pandelaki, perempuan asal Tondano Suku minahasa mimiliki 8 orang Anak & 28 orang cucu.
Track Record
Husin Ut Algaus (aba ut) Pada masa Permesta Tahun 1958, adalah seorang Komadan Batalyon Permesta di Kotamobagu tahun 1958, setelah selesai permesta Aba Ut dikirim ke daerah Ponorogo, Jawa Timur untuk mengikuti tes dan pelatihan menjadi Tentara Indonesia, akan tetapi sebelum selesai pelatihan Aba Ut mengundurkan diri dan kembali ke Bolaang Mongondow, proses pengunduran diri itu bukan tanpa alasan, ada ceritah yang menarik di balik oengunduran diri aba ut dari pelatihan itu. Ketika itu Aba Ut ber ada lagi duduk makan di stasiun kereta di Jawa timur, kemudian datang dua orang anak kecil kepada Aba ut sembari meminta makanan, melihat ke dua anak tersebut Aba Ut teringat Akan kedua putri nya di bolaang mongondow yang masih kecil. sewaktu Aba Ut di kerim ke jawa, aba ut baru memiliki 2 orang putri bernama Siane Algaus dan Diana Algaus. Dan begitulah kemudian Aba ut meminta untuk pulang kembali lagi ke Bolaang Mongondow dan tidak melanjutkan pelatihan untuk menjadi tentara.
Husin Ut Algaus (aba ut) menjabat sebagai kepala desa Ayong ke-...Semasa menjabat Aba Ut di kenal masyarakat dengan pempimpin yang Berani karna benar, selain itu cukup banyak kotribusi yang diberikan kepada desa pada masa itu, salah satu yang paling di kenal masyarakat Ayong, Sangtombolang adalah sewaktu pemindahan jalan raya trans sulawesi yang akang menghubungkan Kota Manado Dan Gorontalo, yang rencana awal akan melewati desa buntalo, sampai akhirnya berpindah ke desa ayong, sangtombolang. Jadi ketika mendengar akan pembangunan jalan raya itu aba ut langsung bergegas menuju kota manado dan bertemu dengan Gubernur Sulawesi utara masa itu tahun (1985) Cornelis John Rantung.
Aba Ut memaparkan tentang dampak dari pembangunan jalan raya itu. Apabila melalui desa buntalo, Jika jalan raya ini melintas di desa ayong, ini akan menghemat biayaya pembagunan, sekaligus desa ayong dan beberapa desa lainnya akan bebas dari keterpencilan. kepada bapak gubernur. Dan berkat do'a, Usaha dan dukungan dari masyarakat, akhirnya jalan itu berpindah lokasi ke desa ayong, sangtombolang.
"Menurut rencana semula panjang jembatan 360 meter, tetapi karena dipindahkan lebih ke hilir (Desa ayong) panjang jembatan berkurang hanya 150 meter, sedang panjang jalan semula direncanakan 9.5 km diperpendek menjadu 7.2 km." Pembangunan dimulai tahun Anggaran 1984/1985 sampai 1986/1987 menghabiskan dana lebih dari Rp.360 juta. Selain menghemat dana membebaskan 4 desa dari keterpencilannya. Kemudian jembatan di Resmikan oleh Bapak Menpera Cosmas Batubara.
WAFAT
Husin Ut Algaus (aba Ut) tutup usia pada tanggal 16 November 2022 di desa Ayong, Sangtombolang Bolaang Mongondow.
Referensi
- http://www.nytimes.com/2007/04/12/books/12vonnegut.html
- http://www-03.ibm.com/ibm/history/exhibits/space/space_shuttle.html
- Ariel C. Lopez, “Conversion and Colonialism: Islam and Christianity in North Sulawesi, c. 1700-1900”,
Dissertation (Leiden: Universiteit Leiden, 2018), 88.
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Desember 2023. |