Pengguna:Datasejarah/Husin Ut Algaus.

Revisi sejak 28 Desember 2023 16.53 oleh 182.2.165.81 (bicara) (Perubahan kecil)

Husin Ut Algaus bin Husin Hasan bin Syarif Hasan bin Syarif Alwi Algaus

حسين أوت بن حسين حسن بن شريف حسن الغوث

Husin Ut Algaus

Lahir di 'Bolaang', 8 februari 1938 adalah keturunan arab donggala, Sulawesi Tengah Dan India, Pakistan serta Suku Lokal Mongondow dan Suku Bolango. Husin Ut Algaus (Aba ut) adalah keturunan Syarif Alwi[1] (Aluwi) Algaus (arab Kabupaten Donggala) dari Bani' Al Hasani. dan jika dirunut nama beliau Husin ut Algaus bin Husin Hasan bin Syarif Hasan bin Syarif Alwi Algaus, yang turut menyebarkan agama islam di kerajaan bolaang mongondow tahun (1832), yang menikah dengan putri raja Suku mongondow[2] bernama Bua' Sarah[3] Manoppo pada tahun (1866) dikaruniai anak bernama Tuan Syarif Hasan bin Alwi Algaus. Pada Zaman kerajaan Syarif Hasan[4] memangku jabatan sebagai Tuan Hakim Bolaang Mongondow, yang tinggal di Kotabangon dan Tuan Syarif Hassan menikah dengan Buwa Zaenab Makalalag Manoppo dan dikeruniai 4 orang anak.

Kerabat Tuan Syarif Hassan

 
Makam Tuan Syarif Hasan bin Alwi Algaus

Syarif Hasan mempunyai saudarah laki laki dari kerajaan Bolango bernama Tuan Syarif Ahmad bin Alwi Algaus[5]

 
Tuan Syafif Ahmad bin Alwi Algaus

Syarif Alwi Algaus menikah dengan Buwa' Napisa cucu dari Raja Gobel kerajaan Bolango dan memiliki Putra bernama Syarif Ahmad bin Syarif Alwi Algaus. Yang kemudian anak cucu nya meneruskan dengan marga ibu nya Van gobel. Banyak terdapat di daerah Molibagu, Bolaang Mongondow selatan. Masyarakat suku bolango pada masa itu segan menyebut nama anak cucu keturunan Syarif Alwi Algaus secara langsung, seperti Syarif Alwi, masyarakat bolango pada zaman itu menyebutnya dengan nama Syarif Algaus tanpa menyebutkan nama "Alwi", Alasannya adalah untuk menjaga adab karena masih keturunan Syarif. Di samping itu anak cucu keturunan Syarif Alwi Algaus diwasiatkan oleh Aba/Ayah mereka untuk tidak membangga banggakan nasab nya, karena semua manusia sama di mata Allah swt. Yang membedakan hanyalah ketakwaan. Maka anak cucu, keturunnannya tidak lagi memakai gelar Syarif sampai dengan saat ini. Bahkan memakai marga lokal dari ibu mereka.

Penjelasan Syarif & Algaus

  1. Syarif (syarifah untuk perempuan) sendiri adalah keturunan Nabi Muhammad dari jalur Hasan. Sedangkan sayyid (sayyidah untuk perempuan) adalah keturunan Nabi Muhammad dari jalur Husein."
  2. ejaan penulisan marga Algaus : Alghout atau Al ghawth atau al ghauts adalah seorang keturunan Syarif dari Bani' Al hasani yang tabaruk kepada Wali Qutub atau al-Ghauts.

ORANG TUA HUSIN UT ALGAUS

 
Husin H.M Algaus & Neneng Khan

Husin Hasan Makalalag Algaus menikah dengan Neneng Khan bint Ali Khan (tuan tinggi) keturunan bangsawan india, pakistan, memiliki 5 orang putra dan putri :

  1. Ramla Algaus
  2. Husin Ut Algaus Menikah dengan Marie Pandelaki
  3. Zubaedah Algaus Menikah dengan Keturunan Manoppo
  4. Ragoan Algaus Dinikahkan dengan sesama Bani' Al-hasani bernama Abu bakar bin Hasan Al hasni
  5. Hasyim Algaus Menikah dengan Mutiara Manoppo

KELUARGA HUSIN UT ALGAUS

Husin Ut Algaus menikah dengan Marie Pandelaki, perempuan asal Tondano Suku minahasa mimiliki 8 orang Anak & 28 orang cucu.

 
Marie Pandelaki
  • ANAK

1. Siane Algaus 2. Diana Algaus 3. Sevrila Algaus 4. Abdul Haris Algaus 5. Zainal Algaus 6. Rahmat Ali Algaus 7. Amna Algaus 8. Rekhard Algaus

  •  
    Zainal Algaus, Siane Algaus, Aba Ut, Amna Algaus dan Abdul Haris Algaus
  •  
    Anak Cucu Husin Ut Algaus
  • Cucu

1. Liyana Yunus 2. Ade ajeng yunus 3. Novita sari yunus 4. Prabowo Mokodompit 5. Dardy Mamonto 6. Ican Mamonto 7. Devin Mamonto 8. Syaril Simbala 9. Anjay Kurniawan Simbala 10. Galang simbala 11. Sopyan Algaus 12. Anggraini Algaus 13. Moh. Farel Algaus 14. Abdul Qodir Jailani Algaus 15. Arun Afandi Algaus 16. Aisya Ananda Algaus 17. Mardia Azkia Algaus 18. Rafly Khan Algaus 19. Hafizah Khan Algaus 20. Hafiz Khan Algaus 21. Rifandry Kaluku 22. Sriyana Kaluku 23. Handri Kaluku 24. Abizal Rafaq Kaluku 25. Abdul Kadavit Kaluku 26. Ricky Rikardo Algaus 27. Rizky Ananda Algaus 28. Al Algaus

Track Record

Husin Ut Algaus (aba ut) Pada masa Permesta Tahun 1958, adalah seorang Komadan Batalyon Permesta di Kotamobagu tahun 1958, setelah selesai permesta Aba Ut dikirim ke daerah Ponorogo, Jawa Timur untuk mengikuti tes dan pelatihan menjadi Tentara Indonesia, akan tetapi sebelum selesai pelatihan Aba Ut mengundurkan diri dan kembali ke Bolaang Mongondow, proses pengunduran diri itu bukan tanpa alasan, ada cerita yang menarik di balik pengunduran diri aba ut dari pelatihan itu. Ketika itu Aba Ut lagi duduk makan di stasiun kereta di Jawa timur, kemudian datang dua orang anak kecil kepada Aba ut sembari meminta makanan, melihat ke dua anak tersebut Aba Ut teringat Akan kedua putri nya di bolaang mongondow yang masih kecil. sewaktu Aba Ut di kerim ke jawa, aba ut baru memiliki 2 orang putri bernama Siane Algaus dan Diana Algaus. Dan begitulah kemudian Aba ut meminta untuk pulang kembali lagi ke Bolaang Mongondow dan tidak melanjutkan pelatihan untuk menjadi tentara.

 
Koran Kompas 1987 - Cosmas Batubara & Husin Ut Algaus

Husin Ut Algaus (aba ut) menjabat sebagai kepala desa Ayong ke-...Semasa menjabat Aba Ut di kenal masyarakat dengan pempimpin yang Berani karna benar, disamping itu aba ut juga cukup banyak memberi kotribusi kepada desa pada masa itu, salah satu yang paling di kenal masyarakat Ayong, Sangtombolang adalah sewaktu pemindahan jalan raya trans sulawesi yang akang menghubungkan Kota Manado Dan Gorontalo, yang rencana awal akan melewati desa buntalo, sampai akhirnya berpindah ke desa ayong, sangtombolang. Jadi ketika mendengar akan pembangunan jalan raya itu aba ut langsung bergegas menuju kota manado dan bertemu dengan Gubernur Sulawesi utara masa itu tahun (1985) Cornelis John Rantung.

 
Cosmas batubara, Cornelis J. Rantung & Husin Ut Algaus

Aba Ut memaparkan tentang dampak dari pembangunan jalan raya itu. Apabila melalui desa buntalo, Jika jalan raya ini melintas di desa ayong, ini akan menghemat biayaya pembagunan, sekaligus desa ayong dan beberapa desa lainnya akan bebas dari keterpencilan. kepada bapak gubernur. Dan berkat do'a, Usaha dan dukungan dari masyarakat, akhirnya jalan itu berpindah lokasi ke desa ayong, sangtombolang.

 
Cosmas Batubara dan Husin Ut Algaus

"Menurut rencana semula panjang jembatan 360 meter, tetapi karena dipindahkan lebih ke hilir (Desa ayong) panjang jembatan berkurang hanya 150 meter, sedang panjang jalan semula direncanakan 9.5 km diperpendek menjadu 7.2 km." Pembangunan dimulai tahun Anggaran 1984/1985 sampai 1986/1987 menghabiskan dana lebih dari Rp.360 juta. Selain menghemat dana membebaskan 4 desa dari keterpencilannya. Kemudian jembatan di Resmikan oleh Bapak Menpera Cosmas Batubara.

Wafat

Husin Ut Algaus (aba Ut) tutup usia pada tanggal 16 November 2022 di desa Ayong, Sangtombolang Bolaang Mongondow.

 
Suasana Rumah Duka Husin Ut Algaus
 
Proses pengantaran/pemakaman Alm. Husin Ut Algaus di desa Ayong
 
Makam Husin Ut Algaus

Referensi

  1. ^ Sairin, Mohammad (2021). "Jaringan dan Kiprah Orang Arab di Teluk Palu, 1830-1930". Al-Isnad: Journal od Islamic Civilization History and Humanities. Volume 2 (No. 01): 31. 
  2. ^ "Suku Mongondow". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2023-12-23. 
  3. ^ ARIEL C., LOPEZ (2018). "Conversion and Colonialism: Islam and Christianity in North Sulawesi, c. 1700-1900" (PDF). Conversion and Colonialism: Islam and Christianity in North Sulawesi, c. 1700-1900: '38–88–90–94–102–109–112–113–187'. 
  4. ^ ARIEL C., LOPEZ (2018). "Conversion and Colonialism: Islam and Christianity in North Sulawesi, c. 1700-1900" (PDF). Conversion and Colonialism: Islam and Christianity in North Sulawesi, c. 1700-1900: 94. 
  5. ^ Silsilah Bolanggo, Ismira ('author'). "Silsilah Raja Raja Bolango". SCRIBD. Diakses tanggal 2019-02-11.