Nini Thowok

film horor asal Indonesia tahun 2018
Revisi sejak 30 Desember 2023 04.05 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (Alur: Bot: Merapikan artikel)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Nini Thowok adalah film horor Indonesia perdana pada tahun 2018 yang disutradarai oleh Erwin Arnada.[1] Film ini diangkat dari legenda urban masyarakat Jawa yakni Nini Thowok, sebuah boneka yang terbuat dari siwur atau batok kelapa, mirip jelangkung namun berukuran lebih besar, berpakaian seperti seorang perempuan dan berfungsi sebagai media pemanggil arwah.[2]

Nini Thowok
SutradaraErwin Arnada
ProduserHendro Djasmoro
Ronny Irawan
Vina Sagaran
Andreas Setiaputra
Ditulis olehAlim Sudio
PemeranNatasha Wilona
Amec Aris
Inggrid Widjanarko
Jajang C. Noer
Gesata Stella
Slamet Ambari
Nicole Rossi
Rasyid Albuqhary
Reza Rusandi
Reni Arumsari
Keysa
Penata musikRicky Lionardi
SinematograferJoel F. Zola
PenyuntingReynaldi Christanto
Sentot Sahid
DistributorTBS Films
Tanggal rilis
  • 01 Maret 2018 (2018-03-01)
Durasi75 menit
NegaraIndonesia

Film ini diproduseri oleh Ronny Irawan, Hendro Djasmoro dan Andreas Setia Putra di bawah naungan TBS Films.[2] Poster dan trailer resmi Nini Thowok diluncurkan pada 11 Januari 2018. Sementara itu, filmnya ditayangkan secara perdana di bioskop di tanah air pada 1 Maret 2018.[3][4]

Nadine (Natasha Wilona) dan adiknya, Naya (Nicole Rossi) pindah ke Solo untuk mengelola losmen warisan sang nenek (Mbah Marni) yang bernama Mekar Jiwo. Bangunan tua tersebut berisi beberapa kamar yang salah satunya tak boleh dibuka.

Nadine yang penasaran kemudian menjebol kamar tersebut. Di sana ia menemukan sebuah lukisan bergambar seorang perempuan keturunan Tionghoa bernama Nyonya Oey dan boneka Nini Thowok. Nadine membakar boneka tersebut. Ternyata tindakannya membawa petaka. Sejak itu ia mengalami berbagai teror dari Nini Thowok.[5][6]

Naya, adik Nadine, yang datang ke losmen tersebut pun hilang secara misterius. Ia diculik oleh arwah Nyonya Oey yang merasa bahwa Naya mirip dengan Yinyin, anak Nyonya Oey yang hilang puluhan tahun lalu.

Nadine akhirnya mendapatkan jawaban atas semua misteri tersebut lewat Pak Rahman, mantan orang kepercayaan Mbah Marni. Semasa kecil, Rahman tanpa sengaja mendorong Yinyin dari ayunan hingga jatuh dan meninggal. Karena takut, Rahman menguburkan Yinyin secara diam-diam dan melapor pada Nyonya Oey bahwa Yinyin hilang entah kemana. Nyonya Oey yang terlalu sedih kemudian memelihara Nini Thowok sebagai media untuk mencari anaknya, namun usahanya sia-sia hingga ia pun meninggal.

Pemeran

sunting

Produksi

sunting

Nini Thowok dibuat setelah melalui riset selama satu tahun.[7] Pengambilan adegan dilakukan di beberapa tempat bersejarah di Solo, Klaten, Sukoharjo dan Yogyakarta seperti Pasar Klewer dan Pabrik Gula Gondang Winangoen. Adapun proses shooting film ini memakan waktu selama 12 hari.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ JawaPos.com (2018-01-11). "Nini Thowok, Film Horor Perdana di 2018". JawaPos.com. Diakses tanggal 2021-04-17. 
  2. ^ a b "Film Nini Thowok Mengangkat Cerita Mistis dari Jawa Tengah". iNews.ID. 2018-01-11. Diakses tanggal 2021-04-16. 
  3. ^ "Trailer Film Horor Nini Thowok Resmi Dirilis". www.viva.co.id. 2018-01-11. Diakses tanggal 2021-04-16. 
  4. ^ Setiawan, Tri Susanto (2018-01-11). ""Nini Thowok", Tawarkan Nuansa Horor Berbeda". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-04-17. 
  5. ^ a b "Film Nini Thowok Berlatar Budaya Lokal". Solopos.com. 2018-02-13. Diakses tanggal 2021-04-17. 
  6. ^ "Cerita Natasha Wilona yang 'Ditemani' saat Syuting Film 'Nini Thowok'". kumparan. Diakses tanggal 2021-04-17. 
  7. ^ "Nini Thowok, Legenda Akulturasi Budaya Jawa dan Tionghoa Akan Tayang 1 Maret". kumparan. Diakses tanggal 2021-04-17. 

Pranala luar

sunting