Bantul, Bantul

ibu kota Kabupaten Bantul, Indonesia
Revisi sejak 30 Desember 2023 17.56 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (Pranala luar: Bot: Merapikan artikel, removed stub tag)

7°53′00″S 110°19′56″E / 7.883405°S 110.332156°E / -7.883405; 110.332156

Bantul
(Kapanewon Bantul)
Hanacaraka: ꦧꦤ꧀ꦠꦸꦭ꧀
Transliterasi: Bantul
Gapura Bantul saat malam hari
Gapura Bantul saat malam hari
Peta lokasi Kapanewon Bantul
Peta lokasi Kapanewon Bantul
Negara Indonesia
ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta
KabupatenBantul
Pemerintahan
 • PanewuR. Jati Bayubroto, S.H, M.Hum[1]
Populasi
 • Total64.669 jiwa
 • Kepadatan2.892/km2 (7,490/sq mi)
Kode pos
55711 - 55715
Kode Kemendagri34.02.08 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3402070 Edit nilai pada Wikidata
Luas22,36 km²
Kepadatan2892
Desa/kelurahan5 desa
Situs webkec-bantul.bantulkab.go.id
Peta
PetaKoordinat: 7°53′4.6″S 110°20′2.8″E / 7.884611°S 110.334111°E / -7.884611; 110.334111

Bantul (bahasa Jawa: ꦧꦤ꧀ꦠꦸꦭ꧀, translit. Bantul) adalah sebuah kapanewon atau setingkat kecamatan di Kabupaten Bantul, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Bantul juga sekaligus menjadi ibukota dari Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan sering disebut juga sebagai Kota Bantul. Kecamatan ini berbatasan dengan Kepanewon Sewon di sebelah utara, Kepanewon Jetis di sebelah timur, Kepanewon Bambanglipuro di sebelah selatan, dan Kepanewon Pajangan di sebelah barat.

Geografi

Kapanewon Bantul memiliki batas-batas sebagai berikut:

Utara   Kapanewon Kasihan
Timur laut   Kapanewon Sewon
Timur   Kapanewon Sewon
  Kapanewon Jetis
Tenggara   Kapanewon Jetis
Selatan   Kapanewon Bambanglipuro
Barat daya   Kapanewon Pandak
Barat   Kapanewon Pandak
  Kapanewon Pajangan
Barat laut   Kapanewon Kasihan

Kapanewon Bantul berada di dataran rendah. Ibukota Kecamatannya berada pada ketinggian 45 meter di atas permukaan laut. Jarak Ibukota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan (Ibukota) Kabupaten Bantul adalah 0,4 Km. Bentangan wilayah di Kecamatan Bantul 98% berupa daerah yang datar sampai berombak dan 2% berupa daerah yang berombak sampai berbukit.

Iklim

Bantul memiliki iklim muson tropis (Am) dengan curah hujan sedang hingga rendah dari Juni hingga Oktober dan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi dari November hingga Mei.

Data iklim Bantul, Bantul
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.4
(86.7)
30.7
(87.3)
30.9
(87.6)
31.7
(89.1)
31.5
(88.7)
31.3
(88.3)
30.5
(86.9)
30.9
(87.6)
31.2
(88.2)
31.6
(88.9)
31.0
(87.8)
30.6
(87.1)
31.03
(87.85)
Rata-rata harian °C (°F) 26.9
(80.4)
26.9
(80.4)
27.1
(80.8)
27.5
(81.5)
27.2
(81)
26.5
(79.7)
25.6
(78.1)
25.8
(78.4)
26.6
(79.9)
27.2
(81)
27.1
(80.8)
27.0
(80.6)
26.78
(80.22)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.4
(74.1)
23.2
(73.8)
23.4
(74.1)
23.4
(74.1)
23.0
(73.4)
21.8
(71.2)
20.8
(69.4)
20.8
(69.4)
22.0
(71.6)
22.9
(73.2)
23.3
(73.9)
23.4
(74.1)
22.62
(72.69)
Curah hujan mm (inci) 348
(13.7)
301
(11.85)
317
(12.48)
125
(4.92)
125
(4.92)
50
(1.97)
34
(1.34)
21
(0.83)
34
(1.34)
122
(4.8)
217
(8.54)
267
(10.51)
1.961
(77,2)
Sumber: Climate-Data.org[3]

Klimatologi

Kapanewon Batul beriklim seperti layaknya daerah dataran rendah di daerah tropis dengan dengan cuaca panas sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di Kapanewon Bantul adalah 34 °C dengan suhu terendah 22 °C.

Wilayah Administrasi

Kapanewon Bantul terdiri dari lima desa, yaitu;

Demografi

Suku

Penduduk asli atau suku yang mendiami provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk di Kabupaten Bantul adalah suku Jawa, demikian juga di kecamatan Bantul. Suku lain selain Jawa tergolong sedikit di provinsi DI Yogyakarta. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, suku Jawa sebanyak 96,53% (3.331.355 jiwa) dari 3.451.006 jiwa penduduk.[4]

Adapun suku lain selain Jawa yakni suku Sunda sekitar 0,69% dari total penduduk provinsi. Kemudian suku Melayu 0,45%, Tionghoa 0,33%, Batak 0,27%, Madura 0,15%, Minangkabau 0,15%, dan beberapa suku lainnya dari berbagai daerah di Indonesia yakni 1,43%, juga tinggal di sini.[4]

Bahasa

Selain bahasa resmi nasional yakni bahasa Indonesia, bahasa yang umumnya atau banyak digunakan di tempat ini adalah bahasa Jawa. Bahasa Jawa yang ada di provinsi DI Yogyakarta termasuk sebagai bahasa Jawa dialek Yogyakarta-Solo.[5] Bahasa Jawa di Yogyakarta dan Solo memiliki perbedaan dialek dan subdialek, dengan bahasa Jawa yang ada di berbagai daerah di Indonesia, seperti di provinsi Lampung, Sumatera Utara, Bali (Kabupaten Buleleng), dan lainnya, perbedaan berkisar 51% hingga 80%.[5]

Agama

Tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Bantul sebanyak 64.669 jiwa, dengan kepadatan 2.892 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Bantul berdasarkan agama yang dianut yakni Islam 95,13%, kemudian Kekristenan 4,84% dimana Katolik 3,45% dan Protestan 1,39%. Sebagian lagi menganut agama Hindu 0,02% dan Buddha 0,01%.[2]

Pariwisata

Kapanewon Bantul memiliki beberapa wisata, yaitu:

  • Kerajinan Kulit Manding
  • Kolam Renang Tirto Tamansari
  • Masjid Agung Manunggal Bantul
  • Lapangan Trirenggo
  • Alun-alun Paseban
  • Taman Paseban
  • Taman Adipura Bantul
  • Taman Soedirman/Taman Klodran
  • Taman Puspa Gading, Tegaldowo
  • Jembatan Gantung Nawacita, Tegaldowo
  • Edum Park, Tegaldowo

Pendidikan

Daftar Sekolah

Sekolah Tinggi

  • STKIP Catur Sakti
  • STIKES Bantul

SMA/SMK/MA

Kesehatan

Olahraga

Di Kapanewon Bantul terdapat Stadion Dwi Windu. Stadion Dwi Windu terletak di Jalan Jendral Sudirman, Kec. Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta atau tepatnya di sisi selatan Masjid Agung Manunggal Bantul. Stadion ini sering digunakan sebagai tempat untuk menggelar event-event tertentu di Kabupaten Bantul. Stadion Dwi Windu juga sering juga digunakan untuk latihan atau pertandingan sepakbola di Kabupaten Bantul.

Referensi

  1. ^ Profil Pejabat Struktural Diarsipkan 2021-08-28 di Wayback Machine., www.kec-bantul.bantulkab.go.id, 28 Agustus 2021
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 28 Agustus 2021. 
  3. ^ "Climate: Bantul". Climate-Data.org. Diakses tanggal 13 November 2020. 
  4. ^ a b "kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia" (pdf). www.bps.go.id. hlm. 36–41. Diakses tanggal 28 Agustus 2021. 
  5. ^ a b "Bahasa Jawa provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta". www.petabahasa.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 28 Agustus 2021. 

Pranala luar