Kesesi, Pekalongan

kecamatan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah
Revisi sejak 30 Desember 2023 19.14 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (Referensi: Bot: Merapikan artikel)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kesesi (bahasa Jawa: ꦏꦼꦱꦺꦱꦶ, translit. Kesèsi) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Kesesi
Peta lokasi Kecamatan Kesesi
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPekalongan
Pemerintahan
 • CamatAjid Suryo Pratondo, S.STP[1]
Populasi
 • Total... jiwa
Kode Kemendagri33.26.09 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3326090 Edit nilai pada Wikidata
Luas901 km²
Kepadatan... jiwa/km²[2]
Desa/kelurahan23
Peta
PetaKoordinat: 7°2′0″S 109°31′4″E / 7.03333°S 109.51778°E / -7.03333; 109.51778

Geografi

sunting

Kesesi adalah kecamatan yang terletak di ujung barat Kabupaten Pekalongan dan berbatasan dengan Kabupaten Pemalang yang dipisahkan oleh sungai/kali Layangan. Kecamatan Kesesi merupakan dataran rendah yang sebagian merupakan hamparan pegunungan dan perbukitan mulai dari Desa Ujung Negoro, Desa Brondong, Desa Podosari, Desa Windurojo.

Batas Wilayah

sunting
Utara Kecamatan Sragi
Timur Kecamatan Kajen dan Kecamatan Bojong
Selatan Kecamatan Kandangserang
Barat Kabupaten Pemalang

Pendidikan

sunting

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

sunting
  1. SMP N 1 Kesesi di Desa Kesesi
  2. SMP N 2 Kesesi di Desa Karyomukti
  3. SMP N 3 Kesesi di Desa Ponolawen
  4. MTs N Kesesi di Desa Srinahan
  5. Mts Rifaiyah di Desa Srinahan
  6. SMP NU di Desa Kaibahan
  7. SMP Muhamadiyah di Desa Kesesi

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

sunting
  1. SMK Muhammadiyah di Desa Kaibahan
  2. SMK NU di Desa Kaibahan
  3. SMA N Kesesi di Desa Kaibahan
  4. SMK Prima di Desa Mulyorejo
  5. MA YAPPI di Desa Srinahan
  6. SMK Rifaiyah di Desa Srinahan

Desa/kelurahan

sunting

Peninggalan Bersejarah

sunting
  1. Bandara Kesesi

Baru-baru ini di Kecamatan Kesesi ditemukan penemuan adanya bekas Landasan Udara atau bandar udara peninggalan kolonial Belanda. Dari berkas yang disusun oleh tim ahli serta dari lembaga profesional yang menemukan keberadaan bandara tersebut, menunjukkan di kawasan peninggalan landasan udara, seluas 25 hektare, terdapat sebuah kawasan terdeteksi dari pantauan satelit mirip sebuah logam, tetapi sebenarnya kawasan tersebut tumbuh rerumputan. Hal ini terus dikaji lebih lanjut, sehingga diharapkan ke depan bisa dimanfaatkan lokasinya. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan kembali dikembangkan sebagai bandara udara di masa akan datang. Hal tersebut juga sudah dilaporkan Asip kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada kesempatan Musrenbang Wilayah Karisidenan Pekalongan, di Pemalang, beberapa waktu lalu.

Referensi

sunting