Dukuh Plaosan

Revisi sejak 2 Januari 2024 04.31 oleh Mutiarasariang (bicara | kontrib) (mengubah isi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Geografis

Dukuh Plaosan, sebuah permukiman yang menawan, terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Dengan luas area mencapai ± 11 hektar, ketinggian 110 meter di atas permukaan laut, dengan suhu maksimum berkisar antara 33ºC dan minimum berkisar antara 27ºC, sedangkan curah hujan berkisar 122 mm per tahun dan jumlah hari dengan curah hujan yang terbanyak sebesar 49 hari.

Dukuh Plaosan Lor merupakan Dukuh yang terletak di wilayah Candi Plaosan, namun di dalamnya masih terdapat persawahan yang cukup luas. Potensi yang terdapat di Dukuh Plaosan adalah wilayahnya yang terletak di sekitar wilayah Candi Plaosan akan berpotensi untuk mengembangkan Dukuh Plaosan sebagai kawasan wisata.

Secara administratif Dukuh Plaosan berbatasan dengan Dukuh Dengok Kulon di sebelah utara, Dukuh Purwodadi di sebelah timur, Desa Taji di sebelah selatan, dan area persawahan di sebelah barat. Tanah subur dan cocok untuk pertanian, dikelilingi oleh hamparan sawah yang menambah pesona alam kawasan ini. Akses yang baik melalui jalan raya yang menghubungkan Desa Bugisan dengan Kecamatan Prambanan membuat Dukuh Plaosan mudah dijangkau oleh wisatawan.

Demografi

Agama

Mayoritas penduduk menganut agama Islam, yang mencerminkan keberagaman agama di Indonesia.

Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk Dukuh Plaosan cukup baik. Rata-rata 20% penduduknya berpendidikan sarjana, 55% berpendidikan SLTA, dan sisanya berpendidikan SD-SLTP.

Pekerjaan

Dari segi pekerjaan, sebagian besar penduduk Dukuh Plaosan bekerja di bidang jasa, seperti perdagangan, pariwisata, dan kuliner.

Kelompok Usia

Pemahaman terhadap distribusi kelompok usia dapat membantu dalam perencanaan berbagai program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Kondisi Sarana dan Prasarana

Kondisi sarana di Dukuh ini terdiri dari berbagai fasilitas yang mendukung aktivitas sehari-hari dan juga berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan komunitas. Sarana yang ada di Plaosan di antaranya: meja portabel dan kursi plastik yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan-kegiatan atau pertemuan; tenda bongkar pasang yang dapat digunakan masyarakat dalam mengadakan upacara keagamaan atau kegiatan adat yang melibatkan tenda; mikrofon dan sound system yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pengumuman acara, pertemuan masyarakat, atau bahkan acara hiburan; panggung kecil  yang bisa dipasang dan dibongkar dengan mudah untuk acara komunitas; peralatan untuk olahraga voli yang dapat digunakan masyarakat bermain voli; serta pos ronda yang dilengkapi televisi dan dispenser. Dengan adanya berbagai sarana ini, desa menciptakan lingkungan yang mendukung kehidupan sehari-hari warganya.

Kondisi Prasarana Dukuh Plaosan meliputi, Lapangan bola voli yang berada di RT 03, Papan informasi yang berada di RT 02, Kolongan burung merpati yang berada di RT 01, Pos ronda yang berada di RT 03 tepatnya di barat desa, Pos ronda yang berada di RT 01, namun beralih fungsi menjadi gudang, karena warga Dukuh Plaosan lebih memilih untuk melakukan kumpul di Pos ronda yang berada di barat desa. Dan Prasarana yang juga menjadi ikon dari Plaosan adalah Candi Plaosan, yang masih di kelola oleh BPCB, Badan pelestarian cagar budaya Jawa tengah.

Kondisi Sumber Daya Alam

Keberagaman flora di sekitar Dukuh Plaosan menambah keindahan alam dan menjadi potensi untuk pengembangan agrowisata. Keberagaman fauna, seperti sapi, kambing, ayam, dan itik, memberikan warna tersendiri pada kehidupan sehari-hari masyarakat.

Kebudayaan

Jimpitan (tradisi iuran)

Jimpitan biasanya dilakukan secara rutin sebulan sekali. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan uang atau beras untuk keperluan tertentu, misalnya untuk menunjang kegiatan lelayu. Jimpitan merupakan salah satu bentuk gotong royong masyarakat. Dengan jimpitan, masyarakat dapat saling membantu dan berbagi dengan sesama. Jimpitan juga merupakan simbol solidaritas dan kepedulian sosial masyarakat.

Gotong Royong

Gotong royong adalah tradisi kerja bersama-sama untuk kepentingan bersama. Gotong royong dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan, misalnya membersihkan lingkungan, perbaikan infrastruktur setempat, dan sebagainya. Gotong royong dapat mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan masyarakat.

Ruwahan

Ruwahan adalah tradisi ziarah kubur yang dilakukan oleh masyarakat Jawa menjelang bulan Ramadhan. Tradisi ini bertujuan untuk mendoakan arwah leluhur dan membersihkan makam mereka.

Dengan segala potensi dan kekayaan budaya yang dimiliki, Dukuh Plaosan tidak hanya menjadi destinasi wisata yang menarik tetapi juga mewakili warisan lokal dan kearifan masyarakat Jawa Tengah yang perlu dilestarikan. Melalui pengembangan berkelanjutan, Dukuh Plaosan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memanfaatkan sumber daya alam dan budaya secara bijaksana.

Referensi

  1. Sumarno. Kasi Pemerintahan Desa Bugisan. 10 Desember 2023. Wawancara langsung
  2. Profil Desa Bugisan. 2022
  3. Tim KKN Universitas Negeri Yogyakarta. "Peningkatan Kualitas Tata Kelola Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten." 2023. Universitas Negeri Yogyakarta