Suku Lamakera

suku bangsa di Indonesia

Lamakera adalah nama sebuah kelompok etnis dan perkampungan sekaligus kerajaan Islam yang terletak di ujung timur Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur. Sejalan dengan pertambahan penduduk dan kebijakan Pemerintah membentuk Desa Gaya Baru, Lamakera dimekarkan menjadi dua wilayah yaitu Desa Watobuku dan Desa Motonwutun, yang secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Solor Timur Kabupaten Flores Timur.

Lamakera pada tahun 1904.

Mata pencaharian utama masyarakatnya adalah nelayan dan terkenal tangguh dilautan.[1] Lamakera terbangun dari 7 suku yang diakui eksistensinya dalam membentuk sosial kebudayaan di dalam masyarakatnya.[2] Mayoritas penduduknya adalah muslim.[3]

Sejarah

Lamakera adalah sebuah kerajaan kecil.[4] Raja dari kerajaan ini beragama Islam, baik raja pertama yaitu Raja H. Ibrahim Dasy (1932-1941 M) maupun raja kedua, Raja H. Shaleh Ibrahim Dasy (1941-1946 M) yang terkenal dengan raja Sengaji Dasy dan sudah menunaikan ibadah Haji.[5]

Ikan pari manta

Perkampungan ini terkenal sebagai tempat pembunuhan ikan pari manta terbanyak[6] nomor 3 di dunia.[7] Perkampungan ini mengandalkan industri untuk berkembang karena tidak adanya lahan pertanian/peternakan.[7] Pulau Solor adalah tempat dimana banyak sekali ikan pari manta hidup, sehingga warga pun mengeksploitasi hal ini.[7] Hal ini diliput ke dalam film dokumenter tahun 2015 berjudul Racing Extinction.[8]

Sebagai bagian dari syuting film Racing Extinction, kru dan pemain film tersebut mengajak warga sekitar untuk lebih mengembangkan bisnis pariwisata. Walaupun film ini dirilis tahun 2015, CITES sudah mengumumkan mengenai pembunuhan ikan pari manta di perkampungan ini pada tahun 2013.[9] Indonesia sekarang sudah melarang kekerasan terhadap ikan pari manta. Warga kampung pun mengubah kapal penangkap ikan mereka menjadi perahu pengamatan ikan paus.[10]

Referensi

  1. ^ "Antara Pari Manta, Desa Watubuku Dan Desa Motonwutun Flores Timur"[pranala nonaktif permanen]. bpspldenpasar.info. Diakses terakhir tanggal 21 Oktober 2018, jam 20:59 WITA.
  2. ^ "Sejarah Tumbuh dan Berkembangnya Masyarakat Lamakera". kompasiana.com. Diakses terakhir tanggal 21 Oktober 2018, jam 21:17 WITA.
  3. ^ "Lamakera Kampung Peradaban, Menteri Agama Minta Salurkan Rahmat Kebajikan". balinewsnetwork.com. Diakses terakhir tanggal 21 Oktober 2018, jam 21:25 WITA.
  4. ^ "Lamakera, kerajaan / P. Solor – Prov. Nusa Tenggara Timur". sultansinindonesieblog.wordpress.com. Diakses terakhir tanggal 21 Oktober 2018, jam 21:46 WITA.
  5. ^ "Suksesi Kerajaan Lamakera dalam Perspektif Islam (Studi atas Raja H. Ibrahim Dasy dan Raja B. Shaleb Ibrahim Dasy)". digilib.uin-suka.ac.id. Diakses terakhir tanggal 21 Oktober 2018, jam 21:43 WITA.
  6. ^ "Save Animals". Racing Extinction (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-24. Diakses tanggal 2017-03-02. 
  7. ^ a b c "Seacology | Lamakera". www.seacology.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-03-03. 
  8. ^ "A Manta Fishing Village's Transformation in 'Racing Extinction'". WildAid. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-03. Diakses tanggal 2017-03-02. 
  9. ^ "Sharks and manta rays | CITES". cites.org. Diakses tanggal 2017-03-03. 
  10. ^ "Whale tales, tourism and Lamakera - Wicked Diving". Wicked Diving (dalam bahasa Inggris). 2015-01-31. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-06. Diakses tanggal 2017-03-03.