Liga Schmalkalden

liga politik dan agama

Liga Schmalkalden (bahasa Jerman: Schmalkaldischer Bund; bahasa Latin: Foedus Smalcaldicum atau Liga Smalcaldica) adalah aliansi pertahanan militer dari pasukan-pasukan para Pangeran Lutheran yang masuk dalam Kekaisaran Romawi Suci selama pertengahan abad ke-16. Liga ini dinamai dari kota Schmalkalden, di provinsi Jerman Thuringia.

Poster propaganda Liga Schmalkalden pada perayaan 400 tahun terbentuknya pada 1925

Meskipun awalnya dibentuk karena motif agama, yakni setelah Reformasi Protestan dicanangkan. Liga ini beralih fungsi untuk menghimpun usaha untuk menggantikan Kekaisaran Romawi Suci sebagai sumber aliran politik.[1]

Sementara aliansi ini bukan hal yang baru, Liga Schmalkalden tidak seperti aliansi-aliansi sejenisnya, seperti Liga Torgau. Liga Schmalkalden memiliki kekuatan militer yang cukup besar untuk membela kepentingan-kepentingan politik dan agamanya. Namun, sejak tahun 1542, terjadi perselisihan internal antaranggota yang meningkat, yang semakin melumpuhkan Liga Schmalkalden. Akibatnya, Karl V berhasil memimpin serangan balik dalam Perang Schmalkalden tahun 1546–1547 dan menghancurkan aliansi tersebut.

Permulaan

 
Lukisan Philipp I, Landgraf Hessen

Liga ini secara resmi dibentuk pada tanggal 27 Februaro[2] 1531 oleh Philipp I, Landgraf Hessen, dan Johann Friedrich I, Elektor Sachsen, dua penguasa Protestan yang paling berkuasa di Kekaisaran Romawi Suci pada saat itu.[3] Liga ini bermula sebagai aliansi keagamaan yang bersifat defensif, dengan setiap anggota bersumpah untuk saling mempertahankan wilayah jika wilayah mereka diserang oleh Karl V, sang Kaisar Romawi Suci. Atas desakan Elektor Sachsen, keanggotaan dari liga ini bersyarat pada persetujuan terhadap Pengakuan Iman Augsburg Lutheran atau Pengakuan Iman Tetrapolitan Reformed.[4]

Perdamaian beragama Nürnberg

Pembentukan Liga Schmalkalden pada tahun 1531 dan sikap yang mengancam dari Sultan Suleiman yang Luar Biasa, yang, pada bulan April 1532, melakukan serangan dengan pasukan yang terdiri atas 300.000 orang, membuat Ferdinand dari Austria memberikan perdamaian beragama.

Ferdinand telah membuat tawaran-tawaran yang memalukan kepada Suleiman dan selama ia mengharapkan tanggapan yang menguntungkan, tidak bersedia untuk memberikan perdamaian, yang dituntut kaum Protestan di Diet Regensburg pada bulan April 1532. Namun, ketika pasukan Suleiman semakin dekat, ia mengalah, dan pada tanggal 23 Juli 1532 perdamaian tersebut disimpulkan di Nürnberg, tempat musyawarah terakhir dilakukan.[5]

Mereka yang mendukung Reformasi memperoleh kebebasan beragama hingga pertemuan sebuah dewan dan dalam perjanjian terpisah semua proses dalam hal keagamaan yang menunggu di pengadilan kamar kekaisaran diberhentikan sementara.[6]

Pertumbuhan

 
Johann Friedrich I dari Sachsen karya Lucas Cranach Muda

Pada bulan Desember 1535, Liga Schmalkalden menerima semua yang mau menyetujui Pengakuan Iman Augsburg, dan Anhalt, Württemberg, Pomerania, serta juga kota-kota kekaisaran merdeka Augsburg, Frankfurt am Main, dan Kempten bergabung dengan aliansi ini.[7]

In 1538, the Schmalkaldic League allied with the newly reformed Denmark-Norway. In 1545, the League gained the allegiance of the Electoral Palatinate, under the control of Frederick III, Elector Palatine.[8]

Referensi

  1. ^ Merriman, John (1996), A History of Modern Europe, Volume One, hlm. 110.
  2. ^   Herbermann, Charles, ed. (1913). "Smalkaldic League". Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. 
  3. ^ Kagan. The Western Heritage, hlm. 360
  4. ^ Benedict, Philip (2002). Christ's Churches Purely Reformed: A Social History of Calvinism . New Haven: Yale University Press. hlm. 46. ISBN 978-0300105070. 
  5. ^   Herbermann, Charles, ed. (1913). "Nuremberg". Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. 
  6. ^ Henry Eyster Jacobs; John Augustus William Haas (1899). The Lutheran Cyclopedia. Scribner. hlm. 351. ISBN 978-0-7905-5056-5. 
  7. ^ Acton, et al. The Cambridge Modern History, hlm. 233.
  8. ^ Smith, Henry Preserved. The Age of the Reformation. pp. 120–121.

Daftar pustaka

  • Acton, John Emerich Edward Dalberg; Ernest Alfred Benians, Sir Adolphus William Ward, George Walter Prothero (1904). The Cambridge Modern History. New York: Macmillan & Co., ltd.
  • Kagan, Donald; Steven Ozment, Frank M. Turner (2002). The Western Heritage: Since 1300 (Eighth Edition ed.). New York: Prentice Hall Publishing. ISBN 0-13-182883-5.
  • Merriman, John (1996). A History of Modern Europe, Volume One: From the Renaissance to the Age of Napoleon (First Edition ed.). New York: * W. W. Norton & Company. ISBN 0-393-96888-X.
  • Palmer, R. R.; Joel Colton (1994). A History of the Modern World (Eighth Edition ed.). McGraw-Hill Companies. ISBN 0-07-040826-2.
  • Smith, Henry Preserved (1920). The Age of the Reformation. New York: Henry Holt and Company.
  • Tracy, James D. (2002). Charles V: Impresario of War. Cambridge University Press. ISBN 0-521-81431-6.

Pranala luar