Konsonan letup-balik rongga-gigi bersuara

Revisi sejak 9 Januari 2024 00.40 oleh Nyilvoskt (bicara | kontrib) (Karakteristik konsonan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Konsonan letup-balik rongga-gigi bersuara merupakan tipe suara konsonantal yang jarang ditemukan dan digunakan dalam beberapa bahasa lisan. Simbol untuk suara ini dalam Alfabet Fonetis Internasional adalah ɗ. Lambang dari konsonan ini diambil dari bentuk "d" dengan tambahan kail atas yang melambangkan konsonan letup-balik.

Konsonan letup-balik rongga-gigi bersuara
ɗ
Nomor IPA162
Pengodean karakter
Entitas (desimal)ɗ
Unikode (heks)U+0257
X-SAMPAd_<
Braille⠦ (braille pattern dots-236)⠙ (braille pattern dots-145)
Sampel suara
noicon

Karakteristik konsonan

sunting

Karakteristik konsonan dari konsonan letup-balik rongga-gigi bersuara adalah:

  • Cara artikulasinya adalah oklusif, yang berarti diproduksi dari penyempitan saluran udara di jalur vokal. Karena konsonan ini merupakan konsonan lisan, dengan tidak adanya pengeluaran sengauan, aliran udara ditutup seluruhnya, dan konsonan ini merupakan konsonan letup atau hentian.
  • Tempat artikulasinya yakni rongga-gigi (alveolar), yang berarti diartikulasikan dengan ujung ataupun pucuk lidah berada di alveolair, yang dapat menjadi apikal atau laminal.
  • Fonasinya yakni bersuara, yang berarti pita suara bergetar saat artikulasinya.
  • Ini adalah konsonan lisan, yang berarti aliran udara hanya melalui mulut
  • Ini adalah konsonan pusat, yang berarti dihasilkan dengan mengarahkan aliran udara di sepanjang bagian tengah lidah, bukan ke samping.
  • Mekanisme aliran udaranya berupa letup-balik (implosif/glotis ingresif) yang berarti yang berarti dihasilkan dengan memaksa keluar aliran udara dengan memompa glotis kebawah. Karena konsonan ini merupakan konsonan bersuara maka glotis tak benar benar tertutup, namun memperbolehkan aliran udara pulmonis untuk melewati glotis.

Referensi

sunting

Kutipan

sunting

Daftar pustaka

sunting
  • Connell, Bruce; Ahoua, Firmin; Gibbon, Dafydd (2002), "Ega", Journal of the International Phonetic Association, 32 (1): 99–104, doi:10.1017/S002510030200018X  
  • Devonish, H; Harry, Otelamate G. (2004), "Jamaican phonology", dalam Kortman, B; Shneider E. W., A Handbook of Varieties of English, phonology, 1, Berlin: Mouton De Gruyter, hlm. 441–471 
  • Everett, Daniel L. (2003), "Iambic Feet in Paumari and the Theory of Foot Structure", Linguistic Discovery, 2 (1), doi:10.1349/ps1.1537-0852.a.263 , ISSN 1537-0852 
  • Harry, Otelemate (2003), "Kalaḅarị-Ịjo", Journal of the International Phonetic Association, 33 (1): 113–120, doi:10.1017/S002510030300121X  
  • Keer, Edward (1999), Geminates, The OCP and The Nature of CON, Rutgers University 
  • Mc Laughlin, Fiona (2005), "Voiceless implosives in Seereer-Siin", Journal of the International Phonetic Association, 35 (2): 201–214, doi:10.1017/S0025100305002215 
  • Olson, Kenneth S. (2004), "Mono" (PDF), Journal of the International Phonetic Association, 34 (2): 233–238, doi:10.1017/S0025100304001744  
  • Tench, Paul (2007), "Tera", Journal of the International Phonetic Association, 37 (1): 228–234, doi:10.1017/s0025100307002952  
  • Thompson, Laurence (1959), "Saigon phonemics", Language, 35 (3): 454–476, doi:10.2307/411232, JSTOR 411232 

Pranala luar

sunting