Pembicaraan:Suku Banjar

Revisi sejak 9 Januari 2024 15.31 oleh Gladius Oceanus (bicara | kontrib) (Gladius Oceanus memindahkan halaman Pembicaraan:Etnis Banjar ke Pembicaraan:Suku Banjar dengan menimpa pengalihan lama: bekas rename)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Komentar terbaru: 1 tahun yang lalu oleh InternetArchiveBot pada topik External links found that need fixing (Oktober 2023)
Mantan artikel bagus Artikel ini adalah mantan artikel bagus. Silakan lihat halaman nominasi awalnya (untuk artikel lama, lihat arsip nominasi) dan alasan pembatalannya.


Artikel ini diusulkan menjadi Artikel Pilihan. Namun alangkah baiknya bila ada satu saja gambar suku Banjar. --84.188.208.13 12:05, 26 April 2006 (UTC)

Gambar yg skrg ini blm cukup? Ato maksudnya foto dlm busana tradisional? Bhaskara 07:52, 7 April 2007 (UTC)
Artikel ini belum cocok jadi AP WBI. Ezagren गपशप 02:49, 4 Juli 2010 (UTC)

Cukupkah?

sunting

Artikel ini mungkin perlu dilengkapi atau disusun ulang ditambah data-data terbaru yang mutakhir!Alamnirvana (bicara) 17:40, 4 Januari 2010 (UTC)

Ya, memang seharusnya begitu. Artikel nenek moyang harus bagus.   Ezagren गपशप 02:49, 4 Juli 2010 (UTC)

Mungkin mengenai bahasa mereka perlu lebih disinggung, dan beberapa permintaan rujukan perlu dipenuhi  Mimihitam  07:56, 24 Juli 2010 (UTC)

Artikel ini menurut saya terlalu berasal dari sudut pandang orang dayak meratus. Keluarga saya sebagian besar berasal dari orang Banjar, Dayak dan Kutai. Dari sudut pandang Orang Banjar tidak bisa di samakan dengan orang Dayak, Karena orang banjar berasal dari sumatra. Walaupun memang benar bahwa orang banjar banyak yg menikah dengan penduduk asli kalimantan seperti kutai dan dayak. Tapi bukan berarti orang banjar adalah dayak. Jisung007 (bicara) 23:27, 5 November 2011 (UTC)

Keragu-raguan

sunting

Banyak keragu-raguan dalam artikel ini, tanpa referensi pula. Makanya saya beri [butuh rujukan].

  • Nampaknya - 2 kali
  • Diduga - 5 kali
  • Mungkin - 4 kali

Wahai, Amang, tulung babaki kalimat tersebut. Atau, apakah memang sudah dari sumbernya, penggunaan kata nampaknya, diduga, dan mungkin?

Satu lagi, untuk Amang Alamnirvana, sebaiknya literatur yang ada di artikel ini dijadikan referensi/rujukan saja. --Ezagren พูดคุย 14:22, 18 Agustus 2010 (UTC)

Turun jabatan dari Artikel bagus

sunting

Link-link refnya banyak, ada 64 buh, tapi yang digunakan pada bagian sejarah cuma 5. artinya artikel ini tidak berimbang, dan mengandung keraguan, seperti yang ezagren bilang itu. Selain itu, ada kalimat yang refnya menumpuk, padahal lebih banyak kalimat yang tanpa ref. Belum layak ini jadi AB. malu-malukan – komentar tanpa tanda tangan oleh Weng gou (bk).

Saya rasa itu sdh cukup bagus Jakamadi (bicara) 5 Juni 2021 09.07 (UTC)Balas

Permasalahan penulisan

sunting

Saya perhatikan terdapat banyak sekali permasalahan pada artikel ini, misalnya:

Dan masih banyak lagi permasalahan yang belum saya angkat saat ini. Turut mengundang Ezagren, Alamnirvana, dan Nasrie dalam diskusi ini. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 9 Juni 2018 04.32 (UTC)Balas

Nanti mudah-mudahan ada waktu untuk merapikan artikel ini. M. Nasri❱❱ ✉ 18 Juni 2018 08.25 (UTC)Balas

Galeri potret infobox

sunting

Excuse me for writing in English as I'm coming from English Wikipedia. Why are the portrait galleries from the infoboxes of articles about ethnic groups still allowed in Indonesian Wikipedia? It was banned with consensus long ago in English Wikipedia.[1] Even here in Indonesian Wikipedia, the execution seems disparate. Some Indonesian ethnic groups such as Suku Jawa have a staggering huge list of portraits, while others completely eliminated the gallery and followed the style of English Wikipedia. What are the reasoning behind the persistent use of portrait gallery, as well as the selective and patchy application of it?

For your information, here are the Indonesian ethnic groups with portrait gallery:

Meanwhile, here are the ethnic groups that don't have the portrait gallery (as of this moment I'm posting this topic. Potentially more uncovered here):

Why is this practice still allowed? Indonesia is a multi-ethnic country, and with the current policy still being applied, I believe there is a host of issues that can potentially arise in the future. For example, Sandiaga Uno is included in the infobox of Suku Gorontalo. But we all know he is multi-ethnic.[2] On what basis does Indonesian Wikipedia arbitrary decide his "primary" ethnic background? Not to mention who gets to decide the "representative" of an ethnic group. The practice is mired with WP:POV and WP:OR, and causing Indonesian Wikipedia to be the source of misinformation. This is the kind of thing that Indonesia needs to discuss and prevent as a country with multi-ethnic harmony. I know only a handful of users effectively manage Indonesian Wikipedia, but even so, I'm extremely baffled by how people here think it is perfectly fine keeping and defending this practice.

terjemahan

sunting

Permisi saya menulis dalam bahasa Inggris (dan ini terjemahannya) karena saya berasal dari Wikipedia bahasa Inggris. Mengapa galeri potret di infobox artikel tentang suku masih diperbolehkan di Wikipedia bahasa Indonesia? Ini telah dilarang dengan konsensus sejak lama di Wikipedia bahasa Inggris.[3] Bahkan di Wikipedia bahasa Indonesia, eksekusinya tampaknya berbeda. Beberapa kelompok etnis Indonesia seperti Suku Jawa memiliki daftar galeri potret yang sangat besar, sementara yang lain benar-benar menghilangkan galeri dan mengikuti style Wikipedia bahasa Inggris. Apa alasan di balik penggunaan galeri potret yang terus-menerus, serta penerapannya yang selektif dan tidak merata?

Sekadar informasi, berikut adalah suku bangsa Indonesia dengan galeri potret di infobox:

Sedangkan suku-suku yang tidak memiliki galeri potret ini adalah (saat saya menambahkan topik ini):

Mengapa praktik ini masih diperbolehkan? Indonesia adalah negara multi-etnis, dan dengan penerapan praktik seperti ini saya yakin akan ada sejumlah masalah yang muncul di masa depan. Misalnya Sandiaga Uno dimasukkan ke dalam infobox Suku Gorontalo. Tapi kita semua tahu dia multi-etnis.[4] Atas dasar apa Wikipedia Indonesia secara sewenang-wenang memutuskan latar belakang etnis "utama"-nya? Apalagi ada juga pertanyaan siapa yang berhak menentukan "perwakilan" suatu kelompok etnis. Praktik tersebut diwarnai dengan WP:POV dan WP:OR, sehingga menyebabkan Wikipedia Indonesia menjadi sumber misinformasi. Hal seperti inilah yang perlu dibahas dan dicegah oleh Indonesia sebagai negara yang multietnis. Saya menduga hanya segelintir pengguna yang secara efektif mengelola Wikipedia Indonesia, tetapi meskipun demikian, saya sangat bingung kenapa pengguna di sini berpikir bahwa menjaga dan mempertahankan praktik ini adalah hal yang baik. JahlilMA (bicara) 26 Maret 2022 17.38 (UTC) JahlilMA (bicara) 26 Maret 2022 17.38 (UTC)Balas

sunting

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Suku Banjar that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 17 Oktober 2023 18.15 (UTC)Balas

  1. ^ [1]
  2. ^ [2]
  3. ^ [3]
  4. ^ [4]
Kembali ke halaman "Suku Banjar".