Surau Al Irhaash
Surau Al Irhaash adalah tempat ibadah umat Islam yang terletak di Jalan Senapelan, Kelurahan Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Indonesia. Surau ini didirikan pada 1925 dan menjadi surau tertua di Kota Pekanbaru.[1] Didirikan pada masa penjajahan Belanda, Surau Al Irhaash pernah menjadi markas para pejuang tentara fisabilillah[2] serta gudang senjata tentara kemerdekaan[3] dan gudang mesiu.[4]
Surau Al Irhaash | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Islam |
Lokasi | |
Lokasi | Jalan Senapelan, Kelurahan Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Indonesia. |
Arsitektur | |
Tipe | Surau |
Gaya arsitektur | Arsitektur Hindia Baru |
Peletakan batu pertama | 1925 |
Spesifikasi | |
Panjang | 12 meter |
Lebar | 8 meter |
Menara | 1 |
Tinggi menara | 13 meter |
Sejarah
Surau Al Irhaash dibangun pada 1925, pada masa Kolonial Belanda.[5] Pembangunan surau ini diinisiasi oleh masyarakat setempat sebagai tempat ibadah, syiar Islam, dan mengaji. Proses pembangunan dilakukan secara gotong royong dengan biaya swadaya dari masyarakat. Model bangunannya persegi empat bergaya bangunan kolonial dengan atap berbentuk limas dan ventilasi berukir dari kayu.[1]
Saat perang melawan penjajahan pecah di Senapelan, pusat keramaian Pekanbaru pada masa kolonial, Surau Al Irhaash dijadikan sebagai markas besar tentara Fisabilillah, yaitu pasukan yang melawan kolonial Belanda.[6] Selain itu, surau ini juga dijadikan gudang senjata tentara kemerdekaan dan mesiu pada masa yang sama.[4]
Saat perang melawan penjajah usai, surau ini tetap digunakan sebagai tempat ibadah hingga sekarang.[7] Bangunan masih kokoh dengan ciri khas kolonialnya yang masih menempel.[8] Pada 1970-an, renovasi pertama dilakukan. Masyarakat membangun ruang mihrab.[9] Kemudian pada 1980-an, pelataran masjid dibangun.[10]
Sebagai tempat syiar Islam, masyarakat ketika itu membuat sebuah alat pemanggil dari bahan kayu yang dinamakan kelontong.[6] Alat ini juga dipakai sebagai penanda waktu salat sudah masuk. Saat renovasi pada 1970, kelontong ini diganti dengan tabuh berbahan drum yang dilapisi kulit rusa.
Referensi
- ^ a b "Mengenal Surau Al Irhaash, Surau Tertua di Pekanbaru, Pernah Jadi Markas Besar Pejuang Fisabilillah". TribunPekanbaru Travel. Diakses tanggal 2024-01-15.
- ^ Administrator (2022-06-17). "Enggak Banyak yang Tahu, Surau Ini Pernah Menjadi Markas Perjuangan Fisabilillah - Indozone Travel". Enggak Banyak yang Tahu, Surau Ini Pernah Menjadi Markas Perjuangan Fisabilillah - Indozone Travel. Diakses tanggal 2024-01-15.
- ^ www.halloriau.com. "Surau Al Irhaash, Saksi Bisu Berdirinya Kota Pekanbaru yang Pernah Jadi Markas Pejuang Fisabilillah". halloriau.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2024-01-15.
- ^ a b "Surau al-Irhaash Tercatat Sebagai Yang Tertua dan Telah Mendapat Banyak Perubahan". arasynews.com. 2022-04-16. Diakses tanggal 2024-01-15.
- ^ antaranews.com. "Mengunjungi surau tertua di Pekanbaru, markas pejuang kemerdekaan". Antara News. Diakses tanggal 2024-01-16.
- ^ a b MelayuPedia. "Dahulu Digunakan Sebagai Markas Perang, Kini Jadi Surau Tua Bersejarah - melayupedia.com". www.melayupedia.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2024-01-16.
- ^ "Mengunjungi surau tertua di Pekanbaru, markas pejuang kemerdekaan". jambi.antaranews.com. Diakses tanggal 2024-01-16.
- ^ "Singgah ke Surau Tertua di Pekanbaru". Republika Online. Diakses tanggal 2024-01-16.
- ^ Rahmadi Dwi Putra (6 April 2022). "Pernah Jadi Markas Pejuang, Ini Sejarah Surau Al-Irhaash Pekanbaru". Riau Online. Diakses tanggal 16 Januari 2024.
- ^ "Surau Tua di Pekanbaru Ini Saksi Bisu Perjuangan Laskar Fisabilillah Masa Penjajahan Belanda". PotretNews.com. 2019-05-09. Diakses tanggal 2024-01-16.