Berdikari
PT Berdikari adalah bagian dari ID FOOD yang bergerak di bidang peternakan ayam dan sapi. Selain itu, perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta ini juga memproduksi furnitur dan menyediakan jasa logistik.
Sebelumnya | PT Perusahaan Pilot Proyek Berdikari |
---|---|
Perseroan terbatas | |
Industri | Peternakan |
Didirikan | 15 Agustus 1966 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Harry Warganegara[1] (Direktur Utama) Sumardjo Gatot Irianto[2] (Komisaris Utama) |
Produk |
|
Merek | Be-Best |
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 1,748 triliun (2020)[3] |
Rp 62,489 milyar (2020)[3] | |
Total aset | Rp 726,059 milyar (2020)[3] |
Total ekuitas | Rp 103,872 milyar (2020)[3] |
Karyawan | 132[3] |
Induk | Rajawali Nusantara Indonesia |
Anak usaha | PT Berdikari United Livestocks PT Berdikari Meubel Nusantara PT Berdikari Logistik Indonesia Berdikari International |
Situs web | www |
Sejarah
Cikal-bakal bisnis perusahaan ini ada pada tiga bisnis milik pengusaha asal Aceh dan Sumatera Utara, yaitu Teuku Markam, Abdul Rachman Aslam dan Ibrahim Tambunan. Setelah peristiwa Gerakan 30 September yang mengakibatkan tergerusnya kekuasaan Presiden Sukarno, penggantinya, Soeharto dan para jenderalnya menuduh ketiganya menyokong gerakan G30S karena kedekatan mereka dengan Sukarno. Tanpa proses pengadilan yang sahih, pada 14 Agustus 1966 pemerintah memutuskan menasionalisasi seluruh aset ketiganya dengan total lebih dari US$ 460 juta.[4]Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
harus ditutup oleh </ref>
Secara resmi perusahaan ini merupakan badan usaha milik negara,[5] meskipun dalam praktiknya status dan bisnisnya dijalankan secara abu-abu.[6] PP Berdikari seperti menjadi perusahaan semi-pribadi Soeharto yang dikelola dengan seizinnya dan kepentingan sang presiden baru. Seperti misalnya pengelolaannya yang dijalankan oleh tiga yayasan di bawah pimpinannya, yaitu Yayasan Dharmais, Yayasan Dakab dan Yayasan Supersemar.[7] Pimpinannya pun ada pada tiga jenderal kepercayaan Soeharto, yaitu Suhardiman, Amran Zamzami dan yang terutama, Bustanil Arifin.[4][8] Menurut George Junus Aditjondro, keuntungan dari PP Berdikari dialirkan bukan untuk negara, melainkan untuk kepentingan politis penguasa saat itu.[4]
Pada tanggal 7 April 2000, nama perusahaan ini diubah menjadi "PT Berdikari (Persero)". Pada bulan Maret 2018, perusahaan ini berekspansi ke bisnis peternakan ayam dengan mengimpor bibit induk ayam sebanyak 36.000 ekor.[9] Pada tahun 2020, perusahaan ini juga mulai memproduksi berbagai olahan daging, seperti sosis, bakso, nugget, dan kornet dengan merek “Be-Best”.[3] Pada tanggal 7 Januari 2022, pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Rajawali Nusantara Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang pangan[10], sehingga perusahaan ini tidak lagi menyandang status persero.
Referensi
- ^ "Dewan Direksi". Berdikari (Persero). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-10. Diakses tanggal 10 September 2021.
- ^ "Dewan Komisaris". Berdikari (Persero). Diakses tanggal 10 September 2021.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c d e f "Laporan Tahunan 2020" (PDF). Berdikari (Persero). Diakses tanggal 10 September 2021.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c Korupsi Kepresidenan
- ^ Stealing from the People: 16 Studies of Corruption in Indonesia, Volume 1
- ^ Konfrontasi: jurnal kultural, ekonomi dan perubahan sosial, Volume 1
- ^ Liem Sioe Liong's Salim Group
- ^ Pelajaran Bagi Bangsa
- ^ "Tentang Perusahaan". Berdikari (Persero). Diakses tanggal 10 September 2021.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Holding BUMN Pangan Terbentuk, RNI Resmi Jadi Induk". CNN Indonesia. 7 Januari 2022. Diakses tanggal 8 Januari 2022.