Gunung Tinombala
Gunung Tinombala adalah nama sebuah puncak gunung di Pegunungan Bosagong, gunung ini terletak di Desa Tinombala, Kecamatan Tomini, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Jarak dari Parigi sekitar 200 km, sedangkan jarak dari Tolitoli sekitar 60 km.
Gunung Tinombala |
---|
Merpati Nusantara Airlines PK-NUP
Pada hari selasa 29 Maret 1977 pukul 10.55 WITA sebuah pesawat Merpati Nusantara Airlines jenis DHC-6 Twin Otter beregistrasi PK-NUP jatuh pada ketinggian 2.135 meter dikawasan pegunungan tersebut. Pesawat ini dalam penerbangan dari Palu menuju Tolitoli, sebelumnya pesawat berangkat dari Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado menuju Palu melalui Luwuk dan Poso. Pesawat tersebut dipiloti Capt. Ahmad Anwar dan Co-pilot Mochammad Masykoer, flight engineer Abhy Irawan dan 20 orang penumpang. Pesawat ini terhalang awan di pegunungan kemudian menabrak pepohonan yang ada disekitar tempat tersebut sebelum kemudian jatuh ketanah.
Operasi SAR Tinombala adalah salah satu operasi SAR terbesar dalam sejarah Indonesia. Operasi ini melibatkan ratusan personil gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, relawan maupun penduduk setempat. Operasi SAR ini mendapat liputan luas dari media massa baik lokal maupun asing.
Lokasi jatuhnya pesawat baru dapat ditemukan pada hari kedelapan namun evakuasi belum dapat dilakukan. Hari berikutnya, tim SAR berhasil membuat lokasi untuk pendaratan helikopter (helipad). Para korban baru dievakuasi pada hari ke sepuluh dan memakan waktu empat hari sampai semuanya selesai. Total diperlukan waktu tigabelas hari dalam operasi SAR Tinombala. Kopasgat sendiri menurunkan satu regu dalam operasi SAR tersebut. Setelah ditemukan tempat jatuhnya pesawat, tim dari Kopasgat segera bergerak untuk melakukan evakuasi. Mereka diturunkan dengan cara raeppling dari helikopter untuk kemudian menebang puluhan pohon hanya dalam waktu beberapa jam guna membuat helipad darurat. Sebagai penghargaan atas jasanya dalam operasi SAR Tinombala para personil Kopasgat maupun TNI-AU yang terlibat dalam misi tersebut memperoleh Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) satu tingkat dari KSAU Marsekal TNI Saleh Basarah. Mereka adalah Wendel Jesmer (penerbang heli), Kapten dr. Roby Sumendap (dokter TNI-AU), Serma Hartono, Koptu Dominicus Poin, dan Pratu Sunardi.